5 Fakta PHK Massal Induk Facebook, dari Salah Strategi hingga Pesangon Karyawan Terdampak Halaman all -
- Induk perusahaan Facebook, Meta Platforms Inc., melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 11.000 karyawan, Rabu (9/11/2022) lalu. Pengumuman itu diumumkan sendiri oleh pendiri sekaligus CEO Meta, Mark Zuckerberg dalam sebuah postingan di blog resmi Meta (About FB).
Menurut Zuck, jumlah karyawan terdampak PHK mewakili 13 persen dari total karyawan Meta di seluruh dunia. Dia juga mengatakan, langkah ini adalah salah satu keputusan tersulit yang pernah dia ambil sepanjang sejarah Meta.
"Hari ini, saya harus membuat keputusan yang paling sulit dalam sejarah Meta, di mana saya terpaksa memutuskan untuk mem-PHK sekitar 13 persen atau sekitar 11.000 orang karyawan Meta (yang tersebar di seluruh dunia)," ujar Zuckerberg, dikutip KompasTekno dari AboutFB.com, Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Induk Facebook PHK Besar-besaran, 11.000 Karyawan Terdampak
Ada beberapa fakta terkait PHK massal Meta, mulai dari penyebab dan apa saja hak yang diterima pekerja terdampak. Berikut rangkumannya.
1. Umumkan pemecatan sendiri
Seperti dikatakan sebelumnya, Mark Zuckerberg mengumumkan sendiri PHK massal lewat sebuah postingan di blog Meta. Langkah ini cukup berbeda dengan yang dilakukan Elon Musk, pemilik dan CEO baru Twitter.
Di Twitter, pengumuman PHK disampaikan manajemen Twitter melalui e-mail, bukan diumumkan oleh Elon Musk sendiri.
Dalam pengumumannya, Zuck, panggilan akrab Mark Zuckerberg memaparkan alasan, mengapa Meta harus memangkas ribuan pekerja. Dia juga mengatakan, karyawan yang terdampak PHK akan mendapatkan e-mail yang akan merinci hak apa saja yang akan didapatkan mereka.
Dalam e-mail itu, Zuck juga akan menjelaskan alasannya melakukan PHK. Pengumuman Zuck selengkapnya bisa dibaca di artikel "Isi Pesan Mark Zuckerberg Saat Umumkan PHK 11.000 Karyawan Induk Facebook".
2. Penyebab PHK massal
Di blog resmi Meta, Zuck mengakui penyebab PHK massal di perusahaannya adalah akibat salah strategi di awal pandemi. Zuck mengaku salah dalam menganalisis kondisi dan situasi pasar di awal pandemi.
Dalam proyeksinya, pandemi akan menjadi titik balik akselerasi peralihan aktivitas dari offline ke online, dan menciptakan kebiasaan baru setelah pandemi secara permanen.
“Banyak orang menduga ini (peralihan ke sarana online) akan menjadi akselerasi permanen yang akan terus berlanjut, bahkan setelah pandemi berakhir,” kata Zuckerberg.
Zuck pun berpendapat demikian. Itulah sebabnya, Meta berinvestasi besar-besaran untuk fitur dan produk yang dianggap mendukung proyeksi itu sejak awal pandemi.
Tapi kenyataannya justru berbanding terbalik. Saat kasus Covid-19 mulai mereda, aktivitas offline perlahan kembali pulih. Beberapa perusahaan teknologi juga mulai memberlakukan kebijakan bekerja dari kantor seperti sebelumnya, seperti yang dilakukan Tesla dan SpaceX.
Belum lagi, tekanan ekonomi makro global yang saat ini belum stabil menambah seret laju bisnis Meta. Pada laporan keuangan kuartal-III 2022, pendapatan Meta turun sekitar 4,5 persen menjadi 27,21 miliar dollar AS (Rp 430,1 triliun).
Laba bersih Meta juga anjlok setengahnya. Pada kuartal-III 2021, laba bersih Meta mencapai 9.194 miliar dollar AS (Rp 142,7 triliun). Di kuartal-III 2022, angkanya menurun menjadi 4.395 miliar dollar AS (sekitar Rp 68,2 triliun).
Kondisi keuangan ini membuat Meta lebih bijak mengalokasikan anggaran. Selengkapnya, bisa dibaca di artikel "Kesalahan Besar Mark Zuckerberg yang Berujung PHK Massal".
3. PHK massal setelah investasi besar di metaverse
Dalam pengumumannya, Zuck mengatakan salah satu penyebab PHK massal adalah kesalahannya dalam menganalisis kondisi pasca-pandemi, yakni beralihnya aktivitas offline ke online secara permanen.
Namun, Zuck tidak menyinggung sama sekali soal proyek ambisius metaverse yang digadang-gadang akan menjadi tren aktivitas online baru di masa yang akan datang.
Saat memperkenalkan konsep metaverse, Zuck menjelaskan bahwa metaverse adalah dunia virtual baru, di mana orang-orang bisa bermain game, bekerja, dan melakukan aktivitas apapun secara virtual di internet.
Faktanya, Meta berinvestasi sangat besar untuk proyek metaverse. Menurut laporan Business Insider, Jumat (11/11/2022), Meta menghabiskan 15 miliar dollar AS (sekitar Rp 232 triliun) untuk membangun Reality Labs.
Reality Labs adalah divisi penting proyek metaverse yang memproduksi hardware dan software Virtual Reality (VR) serta Augmented Reality (AR). Produk yang dibuat di antaranya Quest dan platform online Horizon Worlds.
Namun, investasi itu belum terlihat hasilnya hingga saat ini, kecuali laporan kerugian. Bulan Agustus 2022 lalu, Reality Labs merugi lebih dari 6 miliar dollar AS (Rp 89,2 triliun). Padahal, tahun 2021 Reality Labs membukukan kerugian hingga 10 miliar dollar AS (Rp 148,7 triliun).
Selengkapnya bisa dibaca di artikel "Zuckerberg Pecat 11.000 Karyawan Setelah Hamburkan Rp 232 Triliun untuk Metaverse".
4. Setop rekrutmen
Melihat kondisi bisnisnya saat ini, Meta memutuskan untuk menghemat anggaran. Setelah melakukan PHK, Meta juga akan menyetop rekrutmen karyawan baru selama kuartal-I 2023 mendatang.
Zuck juga mengatakan akan membatasi penggunaan modal dengan mengalihkannya ke sektor prioritas, seperti iklan, platform bisnis Meta, metaverse, dan kecerdasan buatan (AI). Selengkapnya, bisa disimak di artikel "Facebook Tak Terima Karyawan Baru sampai Awal 2023".
5. Pesangon karyawan
Dalam pengumumannya, Zuck mengatakan karyawan terdampak PHK akan mendapatkan haknya. Rincian itu akan disampaikan melalui e-mail yang diterima Rabu (9/11/2022) pukul 06.00 pagi waktu Amerika Serikat.
Menurut Zuckerberg, karyawan Meta yang di-PHK bakal mendapatkan pesangon sekurang-kurangnya 16 minggu gaji (4 bulan), ditambah dengan 2 minggu gaji untuk setiap satu tahun bekerja di Meta.
Artinya, karyawan Meta yang bekerja selama 6 tahun di Meta akan mendapatkan pesangon sebanyak 7 bulan gaji terdiri dari 4 bulan pesangon pokok dan gaji tambahan 12 minggu.
Sedangkan mereka yang memiliki masa kerja 4 tahun akan mendapatkan pesangon sebanyak 5 bulan gaji (pesangon pokok 4 bulan dan 8 minggu gaji tambahan).
Selain pesangon, karyawan Meta yang terdampak PHK juga bakal mendapatkan tunjangan lainnya. Apa saja tunjangan yang didapat? Jawabannya ada di artikel "Segini Pesangon Karyawan Facebook dkk yang Kena PHK Massal".
Terkini Lainnya
- Jepang Siapkan Superkomputer Terkuat di Dunia
- Arti Istilah “Ang Ang Ang” yang Lagi Ramai di TikTok
- YouTuber iShowSpeed Live Streaming di Indonesia, Makan Gorengan dan Nasi Padang
- Cara Mengatasi Airdrop Menunggu Terus Menerus dan Tidak Bisa Menerima Data di iPhone
- Tampilan Control Center iPhone di iOS 18 Bisa Dimodifikasi, Begini Caranya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Karakter Baru Genshin Impact 3.3, Ada Scaramouche dan Faruzan
- Indonesia, Pasar Terbesar Game di Asia Tenggara
- Zuckerberg Pecat 11.000 Karyawan Setelah Hamburkan Rp 232 Triliun untuk Metaverse
- Sinyal Smartfren Dikeluhkan Hilang dan Tidak Ada Layanan, Ini Penyebabnya
- Elon Musk: Twitter Bisa Bangkrut Tahun Depan