cpu-data.info

Perusahaan Audio Sonos PHK 200 Karyawan Imbas Penjualan Lesu

Logo Sonos, produsen peralatan audio kenamaan asal Amerika Serikat
Lihat Foto

- Sonos, produsen peralatan audio kenamaan asal Amerika Serikat memangkas sekitar 200 karyawan. Kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan ini disampaikan CEO Sonos sementara, Tom Conrad dalam surat yang diunggah di situs resmi perusahaan.

Menurut Conrad, keputusan PHK diambil guna membentuk tim yang lebih ramping dan efisien.

"Satu hal yang saya amati yaitu bahwa kami terjebak dalam banyak lapisan yang membuat kolaborasi dan pengambilan keputusan jadi lebih sulit," kata Conrad dalam surat itu.

"Jadi, kami melakukan reorganisasi di seluruh perusahaan agar menjadi tim yang lebih ramping dan lebih fokus," lanjut dia.

Baca juga: Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten

Dalam surat yang sama, bos Sonos itu menjelaskan bahwa karyawan yang terdampak PHK akan menerima e-mail yang merinci mekanisme pemberhentian dengan tim Sumber Daya Manusia (SDM), hingga rincian pesangon yang diperoleh karyawan.

Selain pesangon, mereka yang di-PHK juga akan mendapatkan bonus triwulan pada kuartal I-2025, serta asuransi kesehatan sampai periode tertentu.

Adapun PHK kali ini terbilang lebih besar dibanding jumlah PHK pada tahun sebelumnya. Pada Agustus 2024, perusahaan yang berbasis di Santa Barbara, California, AS ini juga memangkas karyawan, tetapi jumlahnya 100 orang alias separuh dari total karyawan yang dipangkas kali ini.

Baca juga: Bukalapak Pastikan PHK Karyawan, Imbas Tutup Lapak Produk Fisik

Pemangkasan tersebut menyusul kondisi Sonos yang menurun karena permintaan produknya yang lesu. Reputasi perusahaan juga terkikis akibat perombakan aplikasi mobile Sonos pada Mei 2024 lalu.

Desain ulang dari aplikasi ini awalnya ditujukan untuk meningkatkan kinerja, bisa dikustomisasi oleh pengguna, hingga membuka jalan bagi fitur-fitur baru yang akan datang. 

Namun, pelanggan mengeluhkan adanya banyak bug hingga penurunan kinerja sistem speaker Sonos. Beberapa fitur juga jadi hilang dari aplikasi Sonos versi baru. Akibatnya, reputasi Sonos ternodai di mata banyak pengguna. 

Baca juga: Restrukturisasi, Mozilla PHK 30 Persen Karyawan

Kontroversi ini juga membuat mantan CEO Sonos, Patrick Spence sejak tahun 2017, dipecat dari perusahaan per Januari 2025.

Pihak Sonos sendiri sudah berupaya mengambil hati pengguna lagi dengan cara memperbaiki aplikasinya dan mengembalikan fitur yang hilang. Hal ini dilakukan beberapa bulan setelah aplikasi baru bikin gaduh.

Ke depannya, Conrad juga berjanji terus meningkatkan aplikasi mobile Sonos. CEO interim Sonos ini juga bakal membagi organisasi produknya ke dalam beberapa grup yaitu hardware, software, desain dan kualitas, serta meminimalisasi unit bisnis yang ditujukan untuk produk individual, demi performa perusahaan yang lebih baik, dihimpun KompasTekno dari The Verge, Jumat (7/2/2025).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat