Ditemukan Galaksi "Mata Banteng" dengan Cincin Terbanyak

- Hubble, teleskop luar angkasa milik NASA menemukan galaksi mata (Bullseye) baru yang memiliki jumlah cincin terbanyak yang pernah ditemukan, dengan total sembilan cincin.
Meskipun memiliki nama resmi LEDA 1313424, namun galaksi baru ini lebih sering disebut 'mata banteng' atau bullseye.
Sebutan ini diberikan karena bentuknya menyerupai sasaran panah, dengan cincin-cincin melingkar di sekeliling pusatnya, mirip pola pada mata banteng.
Melalui pernyataan resmi NASA, bentuk galaksi ini telah dikonfirmasi oleh Imad Pasha, mahasiswa doktoral Universitas Yale sekaligus penulis utama penelitian ini.
"Jika kita melihat galaksi ini dari atas, cincin-cincinnya akan tampak berbentuk lingkaran. Cincin yang berada di tengah terlihat lebih rapat, dan semakin renggang di bagian luar," ungkap Imad Pasha, dikutip KompasTekno dari Gizmodo, Kamis (6/2/2025).
Baca juga: Teleskop Luar Angkasa Hubble Gunakan Kamera Ini untuk Potret Citra Galaksi
NASA turut mengungkapkan, penemuan Bullseye cukup sulit dilakukan. Sebab, ukuran galaksi ini 2,5 kali lebih besar dari galaksi Bima Sakti. Ditambah, jaraknya yang sangat jauh mencapai 567 juta tahun cahaya dari Bumi.
Untungnya, berkat keahlian Hubble, galaksi Bullseye berhasil diabadikan.
Astronom dari Universitas Yale, Pieter G. van Dokkum, melalui emailnya ke Gizmodo menjelaskan bahwa teleskop luar angkasa itu bisa melihat lebih banyak cincin karena resolusi spasialnya yang ditingkatkan.
"Hubble dapat melihat lebih banyak cincin dibandingkan pengamatan sebelumnya berkat resolusi spasialnya yang lebih tinggi. Ini memungkinkan kami untuk melihat pemisahan antara cincin-cincin yang sebelumnya terlihat menyatu dengan cincin lain saat diamati dari teleskop yang berbasis darat," jelas Dokkum.
Sebelumnya, galaksi ini hanya diketahui memiliki delapan cincin. Namun, setelah dilakukan analisis lebih lanjut, para peneliti berhasil memastikan keberadaan cincin kesembilan dengan menganalisis data dari Observatorium W.M. Keck.
Sudah terbentuk sejak 50 tahun lalu
Para peneliti meyakini bahwa galaksi 'mata banteng' ini sudah terbentuk sekitar 50 juta tahun yang lalu.
Baca juga: NASA Temukan Asteroid yang Berpotensi Tabrak Bumi 2032
Menurut mereka, proses ini bermula ketika sebuah galaksi kecil berwarna biru menerobos masuk ke pusat galaksi Bullseye.
Peristiwa tersebut tergolong langka. Sebab yang biasanya terjadi hanya 'benturan' antar galaksi saja, tidak sampai melewati dan masuk secara langsung ke pusat galaksi.
Uniknya, galaksi kecil ini tidak hancur dalam tabrakan tersebut.
Dari keterangannya, galaksi kerdil ini masih terlihat sebagai gumpalan cahaya, berada tepat di sebelah kiri galaksi Bullseye. Saat ini, kedua galaksi tersebut berjarak sekitar 130.000 tahun cahaya.
Akibat dari peristiwa ini, gas, debu, dan bintang-bintang jadi menyebar bergerak ke segala arah. Membentuk struktur baru berbentuk lingkaran yang berjumlah delapan 'riak'.
'Riak' diibaratkan seperti gelombang air yang terbentuk saat batu dilemparkan ke dalam kolam. Dalam hal ini diartikan sebagai cincin-cincin baru di sekitar galaksi.
Menurut laporan Obersvatorium Keck, tim peneliti bahkan mencurigai sempat ada cincin kesepuluh di galaksi Bullseye. Namun, cincin ini sudah memudar dan terletak tiga kali lebih jauh dari cincin yang terdeteksi di gambar teleskop.
Peneliti berharap, penemuan baru dari kasus serupa dapat terungkap di masa depan. Hal ini sejalan dengan dijadwalkannya rencana peluncuran teleskop luar angkasa Roman pada Mei 2027 mendatang.
Terkini Lainnya
- Bytedance "Suntik Mati" Fitur Mirip Instagram di TikTok
- Bagaimana Cara Wireless Charging di HP Bekerja? Ini Penjelasannya
- 7 Trik Memperkuat Sinyal di iPhone
- Kenapa Pesan WhatsApp Tidak Masuk Jika Tidak Dibuka? Ini Penyebabnya
- Apa Jadinya Jika iPhone Tidak Di-update?
- 4 Cara Melihat Password WiFi di Laptop dan PC untuk Semua Model, Mudah
- 10 Game Tersembunyi di Google, Begini Cara Mengaksesnya
- 4 Fitur di HP Samsung untuk Traveling yang Wajib Kalian Tahu
- Kontroversi Foto Jadi Ghibli Pakai AI yang Bikin Dunia Animasi Heboh
- Mengenal Liang Wenfeng, Pendiri Startup AI DeepSeek yang Hebohkan Dunia
- 6 Cara Bikin WhatsApp Terlihat Tidak Aktif biar Tidak Terganggu Saat Cuti Kerja
- 10 Aplikasi Terpopuler di Dunia, Ini yang Diunduh Paling Banyak
- Kisah Nintendo, Berawal dari Kartu Remi ke Industri Video Game Global
- Pendiri Studio Ghibli Pernah Kritik Keras soal AI
- Riset: Orang yang Sering Chat ke ChatGPT Ternyata Kesepian
- 16 Tahun Beroperasi, Spotify Baru Untung Sekarang
- Sudah Dibuka, Ini 3 Cara Pesan Tiket Kereta Api Lebaran secara Online
- Apple Rilis Invites, Aplikasi Undangan yang Terintegrasi dengan Apple Intelligence
- Kemkomdigi Setop Proyek PDN di Batam
- Angin Segar Pasar Smartphone Global, Tumbuh 7 Persen pada 2024