Google Gemini 2.0 Flash Versi Bernalar Hadir di Aplikasi, Bisa Interaksi dengan YouTube

- Belum lama ini, Google menyematkan Gemini 2.0 Flash sebagai model bahasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) default untuk aplikasi mobile Gemini.
Kini, Google mengumumkan kehadiran Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental, model AI versi "berpikir" yang diharapkan dapat bersaing dengan model AI penalaran lainnya, seperti OpenAI o1 dan DeepSeek R1.
Direktur Product Management Google Gemini, Patrick Kane mengungkapkan bahwa Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental dibangun berdasarkan kecepatan dan performa Flash 2.0.
Gemini 2.0 Flash sendiri disebut dapat memberikan respons cepat dan performa yang lebih baik.
Nah, selain membawa kemampuan Flash 2.0, model Gemini 2.0 Flash Thinking juga dilatih untuk memecah perintah menjadi serangkaian langkah untuk memperkuat kemampuan penalarannya dan memberikan respons yang lebih baik.
Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental menunjukkan proses berpikirnya, sehingga pengguna dapat melihat mengapa AI merespons dengan cara tertentu, apa asumsinya, dan melacak alur penalaran model tersebut.
Model ini disebut ahli mengerjakan tugas-tugas yang kompleks, serta memberikan faktualitas yang lebih baik dan performa yang lebih kuat untuk perintah pemrograman dan matematika.
Baca juga: 17 Fakta DeepSeek, AI China Cerdas nan Murah yang Bikin ChatGPT Ketar-ketir

"Kami sedang menjajaki bagaimana kemampuan penalaran baru dapat dipadukan dengan aplikasi Anda untuk membantu Anda melakukan lebih banyak hal," tulis Kane di blog Google.
Gemini 2.0 Flash Thinking tersedia dalam opsi model dropdown di desktop dan aplikasi seluler mulai 5 Februari 2025.
Untuk saat ini, hanya pelanggan Gemini Advanced mendapatkan akses prioritas ke model Gemini 2.0 Flash Thinking versi eksperimental ini.
Sementara pengguna gratisan baru bisa menggunakan model Gemini 2.0 Flash di aplikasi Gemini, secara gratis.
/ Galuh Putri Riyanto Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental dilatih untuk memecah perintah menjadi serangkaian langkah untuk memperkuat kemampuan penalarannya dan memberikan respons yang lebih baik.
Luncurkan Gemini 2.0 Pro Experimental

Google juga merilis versi eksperimental Gemini 2.0 Pro. Menurut kebocoran pratinjau yang dilaporkan oleh TechCrunch, penerus Gemini 1.5 Pro harus memberikan "faktualitas yang lebih baik" dan "kinerja yang lebih kuat" untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan pengodean dan matematika.
Gemini 2.0 Pro digambarkan sebagai "model Google yang paling mumpuni sejauh ini" dan akan tersedia bagi pengguna aplikasi Gemini Lanjutan dan orang-orang yang memiliki akses ke Vertex AI dan AI Studio.
Baca juga: Ramai-ramai Melarang AI Buatan China DeepSeek, Ini Daftarnya
Kehadiran Gemini 2.0 Flash-Lite
Terakhir, Google melengkapi pembaruan ini dengan memperkenalkan model berbiaya rendah baru yang disebut 2.0 Flash-Lite.
Model AI ini menyamai model AI Gemini 1.5 Flash dalam hal kecepatan dan harga sekaligus mengunggulinya "pada sebagian besar tolok ukur".
Menurut Google, model ini memiliki kemampuan untuk memproses informasi dalam jumlah besar (jendela konteks 1 juta token), menerima input dari berbagai sumber (input multimodal), dan melakukan tugas-tugas kompleks dengan biaya yang terjangkau.
Kemampuan ini membuat model 2.0 Flash sangat berguna dalam berbagai aplikasi, seperti pembuatan deskripsi gambar otomatis, terjemahan bahasa, dan banyak lagi.
Gemini 2.0 Flash-Lite diluncurkan dalam pratinjau publik hari ini di AI Studio dan Vertex AI milik Google, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari blog Google, Kamis (6/2/2025).
Baca juga: Google Umumkan Gemini 2.0 Flash Thinking, AI yang Bisa Berpikir seperti Manusia
Terkini Lainnya
- Baterai Oppo Find X8 Ultra Lebih dari 5.000 mAh, Fast Charging 100 Watt
- Arti Warna Lingkaran Hijau, Tosca, dan Biru dan Jumlah Petir Saat Cas HP Samsung
- 3 Cara Membagikan Link Grup WhatsApp dengan Mudah
- Riset: Gamer PC Lebih Senang Main Game Lawas daripada Game Baru
- Kenapa Kode Verifikasi WhatsApp Tidak Muncul? Begini Penyebabnya
- Cara Buat Stories WhatsApp Pakai Lagu dan Tanpa Aplikasi
- Perbedaan WhatsApp Web dan WhatsApp Desktop yang Perlu Diketahui
- Pengiriman Ponsel Lipat 2024 Naik Tipis, 2025 Diprediksi Menurun
- Apple Rilis iOS 18.4, Bawa Segudang Fitur Baru
- 3 Alasan Kita Sering Menonton IG Stories Sendiri Berulang-ulang
- HP Vivo Y300 Pro Plus dan Y300t Meluncur, Bawa Baterai Jumbo
- AI Gemini 2.5 Pro Kini Gratis, Bisa Dipakai Tanpa Langganan
- Keyboard Unik di Dunia Punya 1.020 Tombol, Tidak Pakai Simbol Huruf
- Cara Mematikan Status Online Instagram dengan Mudah dan Praktis
- 5 Game Seru untuk "Mabar" dengan Keluarga dan Saudara saat Lebaran
- Induk ChatGPT Ganti Logo, Ini Penampakan Barunya
- 16 Tahun Beroperasi, Spotify Baru Untung Sekarang
- Apple Rilis Invites, Aplikasi Undangan yang Terintegrasi dengan Apple Intelligence
- Kemkomdigi Setop Proyek PDN di Batam
- Angin Segar Pasar Smartphone Global, Tumbuh 7 Persen pada 2024