WhatsApp Digratiskan dan Tanpa Iklan, Uangnya dari Mana?
- Sejumlah pengembang (developer) aplikasi, atau perusahaan teknologi yang membuat suatu aplikasi, biasanya mendulang pendapatan dengan cara menyisipkan iklan di aplikasi mereka. Metode ini biasanya dipakai untuk aplikasi gratis.
Untuk aplikasi berbayar, para developer biasanya menghadirkan layanan berlangganan untuk membuka berbagai fitur premium yang ada di dalam aplikasi.
Akan tetapi, aplikasi percakapan (chatting) populer yang berada di bawah naungan Meta Platforms, yaitu WhatsApp tidak menggunakan dua metode tersebut.
WhatsApp, sejak diakuisisi Facebook Inc., (sebelum berganti nama menjadi Meta), tidak disisipi iklan maupun menghadirkan layanan berbayar.
Baca juga: Pendiri WhatsApp: Lamaran Kerja Saya Ditolak Facebook
Lantas, bagaimana mana Meta mendapatkan uang dan untung dari WhatsApp?
Dalam sebuah laporan yang dirilis kantor berita BBC, Vice President of Business Messaging Meta, Nikila Srinivasan mengatakan WhatsApp sebenarnya tetap mendulang keuntungan, namun tidak dari pengguna, melainkan pelanggan bisnis (korporasi).
Saat ini, pelanggan korporasi membayar sejumlah uang untuk memanfaatkan fitur-fitur ekstra yang ada di WhatsApp Business.
Hal ini tentunya bertujuan supaya mereka bisa mendapatkan lebih banyak pelanggan dari WhatsApp, serta agar dapat merawat komunikasi antar pelanggan dan perusahaan lebih baik lagi.
"Visi kami adalah, jika pelanggan dan bisnis bisa berkomunikasi dengan baik dan semuanya diselesaikan di WhatsApp dengan benar, maka kedua pihak tentunya akan merasa puas," kata Nikila, dikutip KompasTekno dari BBC, Rabu (23/10/2024).
Nikila mencontohkan suatu perusahaan di India yang menyediakan layanan pemesanan atau pengembalian tiket transportasi secara langsung via WhatsApp.
Perusahaan tersebut membayar sejumlah uang ke WhatsApp untuk menghadirkan layanan dan fitur pembelian tiket tanpa harus meninggalkan aplikasi WhatsApp tadi.
Hal ini tentunya mempermudah konsumen untuk membeli tiket transportasi, misalnya kereta, dan juga mempermudah perusahaan untuk mendata para penumpang dari aplikasi WhatsApp.
"Dengan ilustrasi seperti ini, kita bisa menyelesaikan berbagai transaksi di laman percakapan korporasi tanpa meninggalkan aplikasi WhatsApp. Jika pengguna ingin kembali bercakap-cakap dengan para kerabat, mereka bisa langsung beralih ke laman percakapan lain dengan mudah," jelas Nikila.
Pelanggan korporasi yang ingin tahu lebih lanjut soal berbagai fitur ekstra yang ada di WhatsApp Business bisa mengunjungi tautan berikut ini. Adapun harga yang ditawarkan WhatsApp untuk tiap layanan ekstra tersebut bisa disimak di tautan berikut ini.
Baca juga: Meta PHK Karyawan Facebook, Instagram, dan WhatsApp
Wacana ada iklan di WhatsApp sejak 2018
Terkini Lainnya
- WhatsApp Digratiskan dan Tanpa Iklan, Uangnya dari Mana?
- Canva Rilis Dream Lab, Fitur AI untuk Bikin Gambar dari Perintah Teks, Gratis
- Jadwal Playoff MPL S14 Hari ini, Fnatic Onic Vs Geek Fam ID
- Arti Istilah “Overclaim” yang Lagi Ramai di Media Sosial
- Smartphone Huawei Nova 13 dan Nova 13 Pro Dirilis, Bawa Kamera 50 MP
- Daftar HP Vivo dan iQoo yang Kebagian Android 15
- Microsoft Perbarui Copilot Studio, Kini Bisa Lahirkan "Karyawan AI"
- Infinix Hot 50 Pro 4G Meluncur, Spesifikasi Mirip Versi "Pro Plus" Beda di Layar
- Counterpoint: Pasar Smartphone Tumbuh pada Kuartal III-2024, Samsung Teratas
- Belum Rilis Global, Ponsel iQoo 13 Sudah Kantongi Izin Edar di Indonesia
- Huawei HarmonyOS Next Dirilis, Sistem Operasi Pesaing Android dan iOS
- Apple Temukan Kelemahan Kecerdasan Buatan
- Daftar HP Oppo yang Dapat Android 15, Reno 8 Masih Kebagian
- Terungkap, Tanggal Rilis Game "Marvel's Spider-Man 2" untuk PC
- Apa Arti Smol? Bahasa Slang yang Sering Muncul di Media Sosial
- Game "Age of Empires Mobile" Bisa Dimainkan Gratis di Android dan iOS, Ini Linknya
- Qualcomm Snapdragon 8 Elite Resmi, Chip 3 Nm Penerus Snapdragon 8 Gen 3
- Tanda-tanda Tablet Oppo Pad Neo Segera Rilis di Indonesia
- Membuka Kotak Kemasan Tecno Spark 30C Bergambar Transformer, Apa Saja Isinya?
- Meutya: Kementerian Komunikasi dan Digital Disingkat "Komdigi"