Google PHK 200 Programer, Pindahkan Karyawan ke India dan Meksiko
- Google melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan inti (Core). Tim Core Google bertanggung jawab atas "fondasi teknis" di balik banyak produk dan layanan Google untuk keamanan dan keselamatan online.
Jumlah programmer yang di-PHK Google dilaporkan CNBC mencapai 200-an orang. Juru bicara Google membenarkan PHK tersebut, dan mengatakan mereka yang di-PHK bisa melamar pekerjaan kembali untuk posisi-posisi yang masih tersedia.
"Kami secara bertanggung jawab berinvestasi pada prioritas terbesar perusahaan kami dan peluang-peluang signifikan di masa depan," kata juru bicara tersebut melalui e-mail, dikutip KompasTekno dari CNBC, Kamis (2/5/2024).
"Sejumlah tim kami melakukan perubahan untuk menjadi lebih efisien dan bekerja lebih baik, menghilangkan lapisan-lapisan dan menyelaraskan sumber daya mereka dengan prioritas produk terbesar mereka," lanjut juru bicara itu.
Baca juga: Google Pecat Puluhan Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel
Google juga memulai "reorganisasi" dengan memindahkan banyak karyawan yang memegang peranan penting ke kantor India dan Meksiko. Ini adalah langkah konkrit Google bahwa mereka akan "bergerak lebih dekat" ke pasar-pasar lain, termasuk Brasil.
Yang ironis, PHK ini dilakukan hanya dua pekan sebelum konferensi yang mempertemukan para programer, Google I/O 2024, digelar.
"Pesta programer" Google I/O sendiri akan dihelat pada 14-15 Mei 2024. Ajang tahunan ini bakal mengumumkan pembaruan terkait sistem operasi Android, Wear OS, Gmail, dan lain-lain.
Adapun informasi PHK ini datang dari posting karyawan terdampak di media sosial. Kemudian, kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Google kepada situs berita teknologi TechCrunch. Akan tetapi, Google tidak merinci tim, peran, dan jumlah karyawan yang di-PHK.
Namun, peringatan Worker Adjustment and Retraining Notifications (WARN) yang diajukan di California pada 24 April 2024, mengindikasikan ada 50 karyawan Google di tiga lokasi di Sunnyvale, California, AS yang terdampak PHK kali ini.
Adapun pengajuan WARN wajib dilakukan untuk perusahaan yang memperkerjakan lebih dari 100 karyawan di California.
Baca juga: Apple PHK 600 Karyawan, Imbas Proyek Mobil Listrik?
"Sepanjang paruh kedua tahun 2023 dan memasuki tahun 2024, sejumlah tim kami melakukan perubahan agar lebih efisien, bisa bekerja dengan lebih baik, dan menyelaraskan sumber daya mereka dengan prioritas produk terbesar mereka," kata juru bicara Google Alex Garcia-Kummert dilansir TechCrunch.
Google juga mengonfirmasi bahwa PHK tersebut tidak terjadi di seluruh perusahaan, tetapi merupakan reorganisasi yang disebut normal dalam sebuah bisnis. Nantinya, karyawan yang terdampak bisa melamar posisi terbuka lainnya di Google.
Baca juga: Google Bayar Rp 33 Triliun untuk PHK 12.000 Karyawan
Banyak tim terdampak
Kevin Moore selaku Product Manager Flutter dan Dart menjelaskan bahwa PHK ini berdampak pada banyak tim, meskipun ia tidak mengumbar jumlah karyawannya secara rinci. Hal ini disampaikan lewat postingnya di media sosial X (dahulu Twitter).
"PHK diputuskan setidaknya oleh beberapa lapisan di atas tim kami dan memengaruhi banyak tim, (saya rasa saya bisa mengatakan itu). Banyak orang baik mendapat kabar buruk dan banyak proyek besar yang kehilangan orang," ungkap Moore.
Hey folks! Kevin, product manager on Flutter and Dart here.
The layoffs were decided AT LEAST a couple of layers above our team and affected a LOT of teams. (I think I can say that). Lots of good folks got bad news and lots of great projects lost people.
— kevmoo (@kevmoo) April 27, 2024
Dalam posting yang terpisah di forum Reddit, Moore mengaku dirinya sedih dengan PHK Google kali ini, tetapi tetap akan bekerja keras untuk Google I/O dan proyek seterusnya.
Terkini Lainnya
- Tesla Lakukan PHK Terbesar, 14.000 Karyawan...
- 10 Game Google Gratis yang Seru...
- Google Doodle Peringati Hari Bumi 2024,...
- Google Pecat Puluhan Karyawan yang Protes...
- Cara Melihat Google Maps Tahun Lama...
- 2 Cara Mencari Judul Lagu dengan...
- 2 Cara Mencari Titik Koordinat Lokasi...
- Google Blokir 2,2 Juta Aplikasi Berbahaya...
- Google PHK 200 Programer, Pindahkan Karyawan ke India dan Meksiko
- Apple Terbitkan Panduan Mengecas iPhone yang Benar
- Cara Mengunci Sel di Microsoft Excel agar Data Tidak Berantakan
- Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik yang Perlu Diketahui
- Jangan Asal Update Google Chrome, Saldo Tabungan Bisa Hilang
- Komparasi: Spesifikasi iPhone 14 Vs iPhone 15
- Mengenal GPS dan Cara Kerjanya dalam Menunjukkan Lokasi dan Rute
- Banyak Hadir di Smartphone Flagship, Apa Itu Konektivitas Satelit?
- Cara Buat Stiker WA di iPhone Tanpa Aplikasi Ketiga
- 10 Cara Mengatasi Tidak Bisa Scan Kode QR WhatsApp Web, Mudah dan Praktis
- Apa Itu GPU dan CPU di Smartphone dan Cara Kerjanya
- 10 Cara Melihat Story Instagram Tanpa Ketahuan Pemiliknya, Mudah dan Praktis
- Pemikiran CTO Amazon Werner Vogels tentang AI, Budaya, dan Etika
- Honor dan Huawei Kuasai Pasar HP China, Apple Terpuruk
- Google Blokir 2,2 Juta Aplikasi Berbahaya yang Ancam Pengguna Android
- Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik yang Perlu Diketahui
- Cara Mengunci Sel di Microsoft Excel agar Data Tidak Berantakan
- Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji
- Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya
- Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh
- Link Live Streaming untuk Nonton Keynote CEO Microsoft Satya Nadella di Jakarta
- Trio Ponsel Fitur Nokia 215 4G, 225 4G, dan 234 4G Meluncur