cpu-data.info

14 Perusahaan Teknologi Dunia yang Lakukan PHK Massal Tahun 2022, dari Xiaomi hingga Twitter Halaman all -

Ilustrasi gelombang PHK 2022.
Lihat Foto

- Kondisi ekonomi makro global yang belum stabil di tahun 2022. Tekanan itu lantas membuat beberapa perusahaan melakukan perampingan dengan memangkas jumlah karyawan.

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) juga terus mewarnai pemberitaan, melibatkan sejumlah perusahaan besar termasuk perusahaan teknologi skala global.

Menurut data yang dihimpun perusahaan pelacak PHK, TrueUp, setidaknya ada 1.405 putaran PHK yang melibatkan perusahaan teknologi secara global hingga awal Desember 2022. Praktik ini berdampak pada sekitar 219.959 orang.

Tak hanya PHK, sejumlah raksasa teknologi seperti Apple dan Google juga membekukan perekrutan untuk menjaga kestabilan perusahaan. Upaya yang sama juga dilakukan induk Facebook - Meta, setelah mem-PHK 11.000 karyawan pada awal November lalu.

Mengingat prospek ekonomi pada tahun 2023 belum begitu cerah, ada kemungkinan PHK masih mewarnai industri teknologi, dihimpun KompasTekno dari Computer World.

Sembari berharap kondisi ekonomi pulih di tahun depan, berikut KompasTekno rangkum daftar PHK yang terjadi di sepanjang tahun 2022.

Baca juga: 4 Startup di Indonesia yang PHK Karyawan dalam Sebulan Terakhir

Daftar perusahaan teknologi yang melakukan PHK massal

1. Xiaomi PHK 3.500 karyawan

Xiaomi dilaporkan mem-PHK sebanyak 10 persen karyawan pada Desember 2022. Dalam pernyataan resmi Xiaomi berkata pihaknya melakukan perampingan dan optimalisasi karyawan yang ada.

"Baru-baru ini kami menerapkan optimalisasi karyawan dan efisiensi perusahaan, dengan karyawan yang terdampak kurang dari 10 persen dari total tenaga kerja," demikian keterangan resmi Xiaomi, dikutip KompasTekno dari Cnet, Rabu (21/12/2022).

Meski mengonfirmasi adanya PHK, Xiaomi tidak membeberkan berapa angka pasti jumlah karyawan yang terdampak. Namun, apabila dihitung secara kasar, ada sekitar 3.500 karyawan secara global yang akan terdampak.

Pasalnya menurut laporan keuangan Xiaomi pada kuartal III-2022, jumlah total karyawan perusahaan adalah 35.314. Mayoritas karyawan bekerja di China, dengan jumlah sekitar 32.609 orang. Adapun sisanya berada di India dan Indonesia.

Xiaomi juga tidak merinci karyawan mana yang terdampak perampingan perusahaan. Yang jelas, PHK massal Xiaomi melibatkan karyawan perusahaan di lintas divisi, termasuk mereka yang bekerja untuk bisnis smartphone hingga layanan internet.

Baca juga: Xiaomi Mulai PHK Karyawan Divisi Smartphone dan Bisnis Internet

2. Amazon PHK 20.000 karyawan

Menurut sumber dalam industri yang dikutip New York Times, Amazon memangkas 10.000 karyawan. Laporan ini mencuat pada November lalu.

Namun kabar terbaru pada awal Desember menyebutkan Amazon bakal PHK 20.000 karyawan, dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. Jumlah ini setara dengan sekitar 6 persen karyawan tetap Amazon atau 1,3 persen dari total karyawan Amazon yang mencapai 1,5 juta.

Ilustrasi logo Amazon.Inquirer.com Ilustrasi logo Amazon.

Alasan PHK ini kabarnya karena perekrutan yang berlebihan selama pandemi. Selain itu, perusahaan juga merasa perlu memangkas biaya operasional karena kondisi keuangan Amazon yang menurun.

Pihak Amazon sendiri sudah mengonfirmasi keputusan PHK perusahaan pada November lalu. Kendati demikian, raksasa marketplace itu tak mengungkap jumlah karyawan yang terdampak PHK.

Baca juga: Amazon Bakal PHK 10.000 Karyawan, Terbanyak Sepanjang Sejarah

3. HP bakal PHK 6.000 karyawan

Perusahaan komputer dan periferal komputer Hewlett-Packard alias HP Inc. (HP) mengumumkan rencana PHK dalam paparan hasil laporan keuangan kuartal-IV 2022.

Menurut HP, pihaknya bakal memangkas sekitar 4.000-6.000 karyawan atau setidaknya 8-12 persen dari total karyawan global HP yang berjumlah sekitar 51.000 orang.

PHK karyawan ini tak terjadi efektif pada tahun fiskal 2022, melainkan akan dilakukan secara bertahap hingga tahun fiskal 2025 mendatang.

Presiden dan CEO HP Enqurie Lores mengatakan bahwa langkah PHK karyawan ini harus dilakukan HP demi menghemat biaya dan pengeluaran perusahaan, serta meningkatkan bisnis HP di masa depan.

Baca juga: HP Bakal Mem-PHK 6.000 Karyawan hingga 2025

4. Cisco PHK 4.100 karyawan

Dalam paparan pendapatan triwulan, Cisco mengumumkan rencana PHK karyawan. Keputusan ini berdampak pada 4.100 karyawan atau sekitar 5 persen dari total karyawan Cisco yang mencapai 83.000 orang.

Menurut Cisco, keputusan PHK diambil untuk menyeimbangkan kembali organisasi dan memungkinkan investasi lebih lanjut pada prioritas utama perusahaan.

Baca juga: Cisco Bakal Rumahkan 5.500 Karyawan

5. Meta PHK 11.000 karyawan

Induk perusahaan Facebook, Meta mem-PHK 11.000 karyawan secara global. Kabar buruk ini diumumkan langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam sebuah pengumuman yang dirilis di blog Meta (About FB).

Zuckerberg mengatakan, jumlah 11.000 karyawan tersebut setara dengan 13 persen dari total karyawan Meta. Zuck mengakui bahwa alasan PHK ini adalah salah strategi yang dilakukannya di awal pandemi.

Mark ZuckerbergCTN News Mark Zuckerberg

Selain melakukan pemecatan massal, Zuckerberg juga mengatakan pihaknya bakal mengeluarkan sejumlah kebijakan baru terkait biaya operasional, serta tidak melakukan perekrutan karyawan baru (hiring freeze) selama kuartal-I 2023 mendatang.

Baca juga: Mark Zuckerberg Umumkan Sendiri Pemecatan 11.000 Karyawan Induk Facebook

6. Twitter PHK 3.700 karyawan

Twitter mem-PHK sekitar 3.700 karyawan tak lama setelah perusahaan diakuisisi oleh CEO SpaceX, Elon Musk. Jumlah ini kurang lebih setara dengan separuh karyawan Twitter karena total karyawan perusahaan disebut mencapai 7.500 orang.

Soal alasan pemangkasan karyawan, Elon Musk menjelaskan bahwa dia tidak memiliki pilihan lain selain PHK massal karena perusahaan mengalami kerugian sekitar 4 juta dollar AS (Rp 62 miliar) setiap hari.

"Perihal berkurangnya kekuatan Twitter, sayangnya tidak ada pilihan ketika perusahaan merugi lebih dari 4 juta dollar per hari," kata Musk melalui akun Twitter pribadinya dengan handle @elonmusk.

PHK massal di Twitter diwarnai sejumlah drama. Menurut laporan, karyawan dilarang datang ke kantor dan seluruh aksesnya ke Twitter langsung diblokir.

Tidak hanya sekali, Musk PHK Twitter dilakukan beberapa kali sejak kepemimpinan Musk. Bahkan, meskipun dia sempat mengatakan tidak ada lagi PHK di awal November lalu, pemecatan karyawan terus berlanjut hingga pertengahan Desember.

Baca juga: Drama PHK 3.700 Karyawan Twitter, Langsung Dilarang ke Kantor dan Ditendang dari Slack

7. Microsoft PHK 1.000 karyawan

Oktober lalu, raksasa teknologi Microsoft mengonfirmasi pihaknya memangkas kurang dari 1 persen karyawan. Tidak disebutkan secara gamblang berapa persisnya jumlah karyawan yang terdampak.

Per Juni lalu, Microsoft dilaporkan memiliki 181.000 karyawan. Apabila jumlahnya masih sama, 1 persen dari keseluruhan karyawan berarti ada sekitar 1.000 pegawai Microsoft yang terdampak PHK.

Logo Microsoft di depan salah satu bangunan di Kantor Pusat Microsoft, Redmond, Washington, Amerika Serikat.Wicak Hidayat/KompasTekno Logo Microsoft di depan salah satu bangunan di Kantor Pusat Microsoft, Redmond, Washington, Amerika Serikat.

Keputusan PHK dilakukan Microsoft setelah perusahaan meraup pendapatan yang paling rendah dalam lima tahun terakhir pada kuartal III-2022.

Sebelum PHK Oktober, bulan Juni lalu Microsoft juga sudah melakukan pemangkasan karyawan. Dalihnya adalah ingin melakukan penyesuaian terkait masalah bisnis dan sumber daya manusia.

Baca juga: Microsoft PHK Sekitar 1.000 Karyawan

8. Snap PHK 1.000 karyawan

Pada akhir Agustus lalu, Snap - induk dari Snapchat, mengumumkan PHK massal terhadap 20 persen karyawan. Jumlah ini kabarnya setara dengan lebih dari 1.000 karyawan Snap.

Dalam sebuah memo, CEO Snap, Evan Spiegel berkata bahwa perusahaannya perlu merekstrukturisasi bisnis guna menghadapi tantangan bisnis. Pasalnya saat itu Snap mendapati pertumbuhan pendapatan yang jauh di bawah harapan.

Baca juga: Induk Snapchat Bakal Mem-PHK 1.300 Karyawan

9. Coinbase PHK 1.100 karyawan

Platform perdagangan dan dompet kripto, Coinbase dikabarkan memangkas seperlima karyawannya pada Juni tahun ini. Keputusan ini dilakukan Coinbase menyusul penurunan harga dan penurunan volume perdagangan uang kripto.

Sebanyak 1.100 karyawan Coinbase terdampak PHK. Padahal pada akhir tahun 2021, jumlah karyawan Coinbase meningkat pesat dari 3.730 menjadi 6.000 orang.

CEO Coinbase, Brian Armstrong saat itu berkata bahwa pemangkasan karyawan dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kestabilan perusahaan di tengah perekonomian yang menurun.

Baca juga: Coinbase PHK 1.100 Karyawan Dampak Harga Kripto Anjlok

10. Shopify PHK 1.000 karyawan

Shopify juga mem-PHK karyawan pada Juli lalu dan berdampak pada 1.000 orang atau setara dengan 10 persen dari total karyawan globalnya.

Dalam sebuah pengumuman yang ditujukan kepada karyawan, CEO Shopify, Tobi Lutke menyatakan bahwa dia salah strategi karena mengira bahwa tren e-commerce yang didorong pandemi akan bertahan lama. Karena kekeliruan itu, perusahaannya merugi akibat alokasi anggaran yang tak optimal.

11. Netflix PHK 450 karyawan

Sepanjang tahun ini Netflix mengumumkan dua putaran PHK. Pertama, pada Mei lalu ketika perusahaan mem-PHK 150 karyawan, bertepatan dengan momen saat Netflix melaporkan kehilangan ratusan ribu pelanggan untuk pertama kalinya.

Pada Juni 2022, Netflix kembali mengumumkan gelombang PHK kedua.

Logo Netflix.Bloomberg/Krisztian Bocsi Logo Netflix.

Dalam pernyataannya kepada karyawan, pihak Netflix berkata bahwa penyesuaian itu dilakukan seiring dengan pertumbuhan bisnis perusahaan yang melambat.

Baca juga: Gelombang Kedua PHK di Netflix, 300 Karyawan Terdampak

12. Tesla PHK 10 persen karyawan

Perusahaan mobil listrik yang dipimpin Elon Musk, Tesla melakukan PHK pada bulan Juni lalu. Pekerja yang terdampak PHK disebut sekitar 10 persen dari total karyawan.

Karyawan yang terdampak PHK adalah mereka yang digaji penuh. Adapun mereka yang bekerja per jam masih dipertahankan oleh perusahaan kendaraan listrik tersebut.

"Tesla akan mengurangi jumlah karyawan sebanyak 10 persen karena kami kelebihan staf di banyak bidang," tulis Elon Musk dalam e-mail kepada karyawan.

"Perhatikan bahwa keputusan ini tidak berlaku untuk siapa pun yang merakit mobil, paket baterai atau memasang solar. Jumlah pegawai per jam akan bertambah," imbuh Musk.

Baca juga: Tesla PHK Hampir 200 Karyawan

13. Lyft PHK 700 karyawan

Lyft, perusahaan jaringan transportasi AS mengumumkan pihaknya mem-PHK sekitar 13 persen dari total karyawan. Jumlah itu mewakili sekitar 700 staf perusahaan.

Dalam sebuah surat kepada karyawan, CEO Lyft Logan Green dan President Lyft John Zimmer berdalih keputusan PHK ditempuh karena kemungkinan resesi tahun depan. Selain itu, naiknya biaya asuransi perjalanan juga menjadi alasan lain Lyft memutuskan PHK.

14. SEA PHK 7.000 karyawan

Perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara, Sea Group Limited (Ltd) melakukan PHK terhadap 7.000 karyawan dalam beberapa bulan menuju akhir tahun 2022. Menurut laporan The Information, angka tersebut mewakili 10 persen dari total karyawan Sea.

Hal ini dilakukan karena Sea terseok-seok untuk meraup keuntungan. Setidaknya begitulah menurut sumber yang mengetahui soal masalah ini.

Baca juga: Sea PHK 7.000 Karyawan dalam 6 Bulan, Shopee Paling Terdampak

Anak perusahaan Sea di bidang marketplace, Shopee disebut menjadi salah satu sektor yang paling terdampak. Shopee juga melakukan PHK di sejumlah negara operasionalnya, termasuk di Indonesia bulan November lalu.

Sebelumnya, Shopee juga sudah melakukan PHK pada periode bulan September. Bisnis Shopee yang sedang tidak baik-baik saja juga membuat Shopee harus menutup wiilayah operasionalnya di sejumlah negara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat