Xiaomi Mulai PHK Karyawan Divisi Smartphone dan Bisnis Internet

- Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) tak hanya melanda perusahaan teknologi dari Amerika Serikat (AS). Kini, vendor smartphone asal China, Xiaomi, juga dilaporkan akan memulai PHK terhadap karyawannya.
Xiaomi dilaporkan akan mem-PHK sebanyak 10 persen karyawannya. Kabar ini juga sudah dikonfirmasi oleh perusahaan asal China itu. Dalam pernyataan resminya Xiaomi berkata pihaknya melakukan perampingan dan optimalisasi karyawan yang ada.
"Baru-baru ini kami menerapkan optimalisasi karyawan dan efisiensi perusahaan, dengan karyawan yang terdampak kurang dari 10 persen dari total tenaga kerja," demikian keterangan resmi Xiaomi, dikutip KompasTekno dari Cnet, Rabu (21/12/2022).
Baca juga: Xiaomi Patahkan Mitos Petir Ganggu Penggunaan HP
Xiaomi sendiri tidak membeberkan berapa angka pasti jumlah karyawan yang terdampak. Namun, apabila dihitung secara kasar, ada sekitar 3.500 karyawan secara global yang akan terdampak.
Menurut laporan keuangan Xiaomi pada kuartal III-2022, jumlah total karyawan perusahaan adalah 35.314. Mayoritas karyawan bekerja di China, dengan jumlah sekitar 32.609 orang. Adapun sisanya berada di India dan Indonesia.
Xiaomi juga tidak merinci karyawan mana yang terdampak perampingan perusahaan. Yang jelas, PHK massal Xiaomi melibatkan karyawan perusahaan di lintas divisi, termasuk mereka yang bekerja untuk bisnis smartphone hingga layanan internet Xiaomi.
Adapun Xiaomi menempuh kebijakan PHK di tengah penjualan ponsel yang lesu akibat penguncian wilayah alias lockdown di China. Selain itu, belanja konsumen yang rendah juga turut memengaruhi jumlah penjualan produk perusahaan.
Karyawan yang di-PHK kabarnya akan mendapat paket pesangon, menurut laporan outlet media China, Jiemian.
Awalnya kabar PHK ini mencuat dari postingan sejumlah karyawan Xiaomi China yang terdampak PHK. Postingan itu diunggah di beberapa media sosial setempat seperti Weibo, Xiaohongshu dan Maimai.
Baca juga: Karyawan Induk Facebook yang Di-PHK Protes Tak Dapat Pesangon Sesuai Janji
Firma riset Canalys melaporkan bahwa pengiriman smartphone global pada kuartal III-2022 turun 9 persen menjadi 297,8 juta unit. Di China sendiri, jumlah pengiriman smartphone turun 11 persen menjadi hanya 70 juta unit pada kuartal yang sama.
Meski demikian, Xiaomi masih bertengger dalam daftar lima besar vendor ponsel dunia dengan pangsa pasar 14 persen, menurut Canalys.
Soal PHK sendiri, Xiaomi bukan perusahaan teknologi pertama yang memangkas karyawan. Sejumlah perusahaan teknologi ternama lainnya juga melakukan perampingan dengan mem-PHK karyawan termasuk Meta, Twitter hingga Amazon yang dilaporkan mem-PHK 20.000 karyawan.
Terkini Lainnya
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Daftar 10 Kota di Jawa Timur yang Tak Lagi Bisa Nonton Siaran TV Analog
- Apresiasi Figur Berpengaruh di Industri Kreatif Tanah Air, Oppo Luncurkan Hypebeast Next 100 Indonesia
- Realme Buka-bukaan soal Strategi Bisnis Smartphone di Indonesia Tahun Depan
- Cara Cek NIK Sudah Terdaftar sebagai NPWP atau Belum via “pajak.go.id”
- Realme 10 Pro dan 10 Pro Plus Meluncur di Indonesia Awal 2023