cpu-data.info

Sea PHK 7.000 Karyawan dalam 6 Bulan, Shopee Paling Terdampak

Logo Shopee yang terpampang di luar gedung Kantor Pusat Regional Shopee di Singapura, Kamis (17/10/2019).
Lihat Foto

- Industri teknologi dunia dilanda badai pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam beberapa bulan terakhir.

Perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara, Sea Group Limited (Ltd) pun tak luput dari badai PHK ini. Sea sendiri memiliki tiga bisnis utama, yaitu marketplace Shopee, video game Garena, dan perbankan SeaMoney.

Menurut laporan The Information, Sea Ltd dilaporkan telah merumahkan (layoff) 7.000 karyawannya selama enam bulan terakhir. Angka tersebut mewakili 10 persen dari total karyawan Sea.

Hal ini dilakukan karena Sea terseok-seok untuk meraup keuntungan. Setidaknya begitulah menurut sumber yang mengetahui soal masalah ini.

Baca juga: Amazon Bakal PHK 10.000 Karyawan, Terbanyak Sepanjang Sejarah

Dari badai PHK Sea, Shopee disebut-sebut menjadi bisnis yang paling terdampak. Menurut informasi orang dalam, Shopee baru saja kembali melakukan PHK pada Senin (14/11/2022). 

Ini disebut-sebut menjadi kloter PHK ketiga yang dilakukan Shopee sepanjang tahun 2022, setelah putaran PHK pada September lalu.

Belum ada informasi soal jumlah pegawai Shopee yang terdampak PHK pada November ini. Pun, wilayah operasional Shopee mana saja yang melakukan PHK. Namun, putaran PHK Shopee ini membuat sejumlah karyawan di tim Tim yang terkena dampak kali ini termasuk yang berasal dari HRD dan pengembangan.

Angelica Pasiola mengaku sebagai pegawai Shopee Singapura yang terkena layoff baru-baru ini. Dalam sebuah posting di laman LinkedIn miliknya, Pasiola mengatakan bahwa ia baru menerima kabar bahwa dirinya di-PHK saat datang ke kantor pada Senin (14/11/2022) pagi.

Pihak Shopee Singapura tidak mengonfirmasi soal kabar PHK kloter ketiga ini. Dalam sebuah pernyataan tertulis, Shopee Singapura hanya mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk mencapai swasembada (memenuhi kebutuhan perusahaan sendiri).

Baca juga: Shopee Indonesia PHK Karyawan, Bagaimana Operasi Bisnisnya?

“Kami terus meninjau dengan cermat proyek dan prioritas bisnis kami untuk memastikan kami mengoptimalkan efisiensi operasi, sejalan dengan tujuan kami untuk mencapai swasembada. Kami juga bakal mendukung kolega kami yang terkena dampak selama masa transisi ini," kata Shopee sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Starit Times, Rabu (16/11/2022).

PHK kloter dua Shopee - September 2022

Di wartakan sebelumnya, Shopee telah melangsungkan PHK kloter kedua pada pertengahan September.

Ketika itu, anak usaha Sea Ltd yang bergerak di bidang e-commerce ini dilkaporkan mem-PHK 10 persen pegawai di Shopee Thailand, sekitar 10 persen pegawai di Shopee China, dan 3 persen di Shopee Indonesia.

Bisnis Shopee yang sedang tidak baik-baik saja juga membuat Shopee harus menutup wiilayah operasionalnya di sejumlah negara.

Baca juga: Shopee Setop Operasi di Chile dan Meksiko, Hengkang dari Argentina

Shopee awalnya memiliki wilayah operasi bisnis di sejumlah negara di luar kawasan Asia Tenggara, seperti India, Perancis, dan negara-negara di Amerika Latin, termasuk Chile, Meksiko, Kolombia, dan Argentina.

Namun, seluruh wilayah operasi bisnis Shopee di tujuh negara tersebut telah resmi ditutup sepanjang 2022 ini.

Pada saat kloter PHK kedua berlangsung pada September lalu, pendiri, ketua sekaligus kepala eksekutif Shopee, Forrest Li dilaporkan telah mewanti-wanti karyawan untuk melakukan penghematan biaya operasional perusahaan.

Sebagai langkah penghematan biaya operasional, Shopee akan membatasi pengeluaran karyawan, membatasi perjalanan bisnis pegawai dengan penerbangan ekonomi, dan untuk sementara, eksekutif perusahaan tidak mendapatkan bonus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat