Jack Ma Mundur dari Softbank
- Perusahaan multinasional asal Jepang, Softbank mengumumkan pengunduran diri Jack Ma dari jajaran direksi. Pengunduran diri Jack Ma akan berlaku efektif per 25 Juni mendatang.
Pendiri Alibaba ini sudah 13 tahun menjabat sebagai salah satu dewan direksi di Softbank. Sebagai gantinya, Softbank mengumumkan tiga nama baru.
Mereka adalah Yoshimitsu Goto, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden senior, CFO, dan CISO Softbank Group, Lip-Bu Tan, pendiri dan pimpinan Cadence Design System, dan Yuko Kawamoto, profesor di Waseda Business School.
Tan dan Kawamoti akan menduduki jabatan direksi eksternal yang berdiri secara independen. Kawamoto sendiri merupakan satu-satunya perempuan dalam jajaran direksi tersebut.
Baca juga: Kisah Jack Ma, Orang Terkaya Kedua di China Pemilik Alibaba.com
Sebelum Jack Ma, Softbank juga ditinggal pendiri Uniqlo, Tadashi Yanai pada bulan Desember lalu dan pendiri Shigenobu Nagamori, Nidec pada tahun 2017 lalu.
"Sedih, tapi kami tetap berkomunikasi secara langsung dan tepat sebelum Covid-19, kamu bertemu secara tatap muka setiap bulan untuk makan malam bersama, membicarakan bisnis hingga soal kehidupan. Kami akan tetap menjadi teman di sisa hidup kami," kata Masayoshi Son, pendiri Softbank.
Hubungan Softbank dan Alibaba sudah terjalin sejak lama. Softbank menjadi investor awal saat Alibaba pada tahun 2000.
Kini, saham Softbank di perusahaan e-commerce raksasa China itu sebesar 25 persen. Softbank juga diketahui berinvestasi ke Indonesia sebesar 2 miliar dollar AS atau setar Rp 29 triliun (kurs rupiah saat berita ini ditulis).
Sejumlah startup juga didanai Softbank, sebut saja Tokopedia, Moka, Alodokter, Co Hive, dan Grab.
Baca juga: Tokopedia Incar Pendanaan Rp 20 Triliun sebelum IPO
Dilaporkan ZD Net yang dirangkum KompasTekno, Selasa (19/5/2020), Softbank akan berbelanja 500 miliar yen sekitar Rp 69 triliun (kurs rupiah saat berita ditulis) untuk membeli saham kembali (buyback).
Langkah ini merupakan bagian dari skema pengurangan utang sebesar 4,5 triliun yen atau sekitar Rp 620 triliun (kurs rupiah saat berita ditulis) yang diumumkan bulan Maret lalu.
Softbank juga disebut akan kembali melakukan buyback saham sebesar 2 triliun yen.
Baru-baru ini, Softbank melaporkan mengalami kerugian tahun fiskal yang berakhir bulan Maret sebesar 700 miliar yen atau sekitar Rp 96,6 triliun (kurs rupiah saat berita ditulis) karena salah investasi untuk perusahaan real estate asal AS, WeWork.
Sebelumnya, Softbank juga melaporkan kerugian pada kuartal III-2019 sebesar 225 miliar yen atau sekitar Rp 31 triliun (kurs rupiah saat berita ditulis).
Baca juga: Tak Mau Mati di Kantor, Alasan Jack Ma Tinggalkan Alibaba
Terkini Lainnya
- Nintendo Switch 2 Dipastikan Dukung Game Nintendo Switch Lama
- SK Hynix Luncurkan Memori HBM3E 16 Lapis Pertama di Dunia
- Donald Trump Klaim Menang Pilpres AS 2024, Harga Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
- Dampak Main HP sebelum Tidur yang Penting Dihindari
- 3 Cara Membuat Stiker WhatsApp Sendiri dengan Mudah dan Lengkap
- Daftar 54 Game yang Dioptimalkan untuk PS5 Pro
- 5 Fitur Tersembunyi di Gmail yang Bisa Anda Coba
- Ini Dia, Turnamen E-sports Pemecah Rekor Penonton Terbanyak dalam Sejarah
- Berapa Kapasitas Baterai HP yang Ideal buat "Ngonten" di Media Sosial?
- Youtuber Gadget Kecewa iPhone 16 Belum Meluncur, Minta Apple Turuti Pemerintah
- Nvidia Salip Apple Lagi, Jadi Perusahaan Teknologi Terkaya di Dunia
- Apple Mau Investasi Rp 157 Miliar di Indonesia, padahal Masih "Utang" Rp 240 Miliar
- Menkomdigi: Operasional Pusat Data Nasional Mundur
- iPhone 16 Absen di Indonesia, Ini Tanggapan Vendor HP Android
- Tawaran Baru Investasi Apple di Indonesia Tetap Lebih Kecil Dibanding Negara Tetangga
- Petinggi Disney Diangkat Jadi CEO TikTok
- IDC Ungkap Penurunan Pasar Smartphone Indonesia dan Potensi Pemulihannya
- AS Keluarkan Aturan Baru yang Bakal Persulit Chipset Huawei
- Kominfo Gelar 3 Program Pelatihan Digital secara Online
- Kementerian Kominfo Siapkan Protokol dan Skenario "New Normal"