cpu-data.info

Tersebarnya "Software" Pembobol iPhone yang Dipakai FBI

ilustrasi
Lihat Foto

 — Firma keamanan bernama Cellbrite tahun lalu menarik perhatian lantaran diduga membantu FBI membuka iPhone milik seorang tersangka teroris, setelah sebelumnya ditolak oleh Apple.

Memasuki tahun ini, sang pembobol iPhone justru mengalami kebobolan. Data sebesar 900 GB milik Cellbrite Januari lalu dilaporkan telah dicuri oleh seorang hacker, termasuk di dalamnya aneka software yang dipakai Cellbrite untuk membobol ponsel.

Tak lama setelahnya, pada awal Februari, si hacker yang bersangkutan memublikasikan software pembobol iPhone itu di internet.

Script Python yang berfungsi penuh untuk menjebol celah keamanan juga tercantum di dalamnya,” ujar sang hacker dalam sebuah percakapan online dengan Motherboard, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Jumat (3/2/2017).

“Penting untuk menunjukkan bahwa, begitu Anda membikin tool semacam ini, mereka pada akhirnya akan bocor ke luar. Sejarahnya jelas,” lanjut hacker itu.

Para peretas mengklaim sejumlah besar data yang dicuri tersebut berasal dari remote server milik Cellbrite. Bentuk awalnya berupa image dari Universal Forensic Extraction Device (UFED).

Akan tetapi, meskipun data dienkripsi, hacker tetap berhasil menjebol image UFED dan mengaksesnya. Software tool yang diambil hacker agaknya mesti digunakan dengan hardware khusus untuk meretas ponsel.

Baca: Mengenal Cellebrite, Perusahaan Israel Spesialis Pembobol Ponsel

Tool pembobol ponsel milik Cellbrite sekilas mirip dengan perangkat lunak jailbreak, tetapi dengan beberapa modifikasi untuk keperluan forensik, seperti penambahan kemampuan brute force PIN.

Di sisi lain, juru bicara Cellbrite mengatakan, data yang dicuri hacker tidak mengandung source code apa pun. “Beragam file yang disebutkan adalah bagian dari paket distribusi kami, dan tersedia untuk konsumen,” sebut sang juru bicara.

Baca juga: Bobol Tokopedia dan Bukalapak, Herdian Diganjar Jutaan Rupiah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat