cpu-data.info

Pengakuan Meta, Pakai Foto Pengguna Facebook untuk Latih AI

Cara memutus hubungan akun Instagram dan Facebook.
Lihat Foto

- Meta, perusahaan induk Facebook, WhatsApp dan Instagram, mengaku telah menggunakan foto pengguna yang dipublikasikan di media sosialnya miliknya, untuk melatih model kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Pengakuan itu terungkap dalam pertemuan perwakilan Meta dengan senator Australia, guna menyelidiki apakah model AI Meta dilatih memakai data pengguna di Australia.

Awalnya Direktur Privasi Global Meta, Melinda Claybaugh membantah klaim Meta mengumpulkan data warga Australia berdasarkan posting di Facebook dan Instagram, untuk membuat model AI.

Namun kemudian, senator David Shoebridge menunjukkan bukti bahwa raksasa media sosial itu telah memakai data pengguna yang diatur sebagai posting publik sejak tahun 2007.

"Meta memutuskan untuk menghimpun semua foto dan teks dari setiap posting publik di Instagram atau Facebook sejak 2007, kecuali bila pengguna mengaturnya sebagai posting privat. Begitu bukan?," tanya Shoebridge, yang kemudian dibenarkan oleh Melinda Claybaugh.

Baca juga: Facebook Setop Meta Spark: Platform Pembuat Efek AR Ditutup

Claybaugh menegaskan bahwa akun pengguna di bawah usia 18 tahun tidak dilibatkan dalam praktik itu. Namun, foto anak di bawah 18 tahun yang diunggah di akun lain secara publik (bukan privat), misalnya di akun orang tuanya, akan masuk dalam kumpulan data yang dipakai untuk melatih AI.

Meta sebenarnya menawarkan opsi ke pengguna untuk menolak datanya dipakai melatih AI. Namun, opsi ini masih terbatas di Uni Eropa, menyusul peraturan privasi di sana. Jadi, tidak ada opsi yang sama untuk pengguna di Australia.

Kendati demikian, Claybaugh berdalih pengguna Australia bisa memanfaatkan opsi untuk mengatur posting di Instagram atau Facebook sebagai posting pribadi, khususnya bila mereka tidak bersedia datanya dipakai untuk melatih AI.

Lebih lanjut perwakilan Meta ini berkata, pihaknya membutuhkan banyak data untuk menyediakan alat AI yang canggih dan fleksibel. Data yang sama juga dinilai perlu untuk membuat produk yang lebih aman dan minim bias.

Adapun pertemuan senator dengan Meta dilakukan usai pemerintah Australia mencanangkan larangan media sosial bagi anak-anak di negaranya. Sebab, regulator mengkhawatirkan bahaya dari platform tersebut, dihimpun KompasTekno dari ABC News, Jumat (13/9/2024).

Untuk mewujudkan larangan itu, pemerintah dinilai perlu memprioritaskan undang-undang privasi.

"Ada alasan mengapa privasi orang di Eropa dilindungi tetapi di Australia tidak, karena pembuat undang-undang di Eropa membuat aturan privasi yang ketat. Meta menegaskan bahwa bila Australia memiliki undang-undang yang sama, data warga Australia juga akan terlindungi," kata senator Shoebridge.

Baca juga: Meta: Hacker Iran Bikin Akun WhatsApp untuk Invervensi Pilpres AS

Pilah data pakai AI

Pengakuan yang sama pernah disampaikan oleh presiden urusan global Meta, Nick Clegg pada Oktober 2023 lalu.

Nick Clegg saat itu menjelaskan bahwa konten yang digunakan untuk melatih AI-nya (Meta AI), termasuk posting berbasis teks dan foto.

Meski begitu, Meta memastikan bahwa konten yang dipakai adalah konten publik, bukan konten yang bersifat pribadi seperti konten yang hanya dibagikan ke teman atau keluarga pengguna.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat