Perusahaan yang Ingin Adopsi AI: Mulailah dari Tantangan Bisnis yang Dihadapi
- Perusahaan yang ingin mengadopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), penting untuk memulai dari masalah bisnis yang spesifik, dan melihat bagaimana teknologi dapat menjadi solusinya.
Bukan sebaliknya, membuat layanan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) hanya sekadar untuk mengejar tren-nya saja.
Hal itu disampaikan oleh Vasi Philomin, VP and GM Generative AI Amazon Web Services (AWS) di sela perhelatan AWS Summit yang digelar di Jakarta, pekan lalu.
"Saya pikir Anda harus memulainya dari masalah bisnis Anda. Jangan mulai dengan teknologi, mulailah dengan masalah (yang dihadapi) bisnis Anda, lalu lihat apakah teknologi tersebut (AI) benar-benar dapat membantu," kata Vasi.
Baca juga: AWS: AI Jadi Pendamping Manusia, Bukan Pengganti
Perusahaan juga harus memastikan bahwa mereka telah mendidik tenaga kerja mereka tentang Teknologi AI generatif.
"Dan kami di sini untuk membantu. Kami membuat komitmen untuk melatih 29 juta orang pada tahun 2025 tentang keterampilan cloud, dan kini kami sudah mencapai 31 (juta), kami sudah Melampauinya," kata Vasi.
Di Indonesia sendiri, Amazon kini telah melatih keterampilan cloud pada 800.000 orang, dan kini mereka berfokus pada pelatihan AI dengan target 2 juta orang pada 2025.
Mulai dari tim kecil
Ada beberapa cara perusahaan dapat memanfaatkan AI generatif, seperti membentuk tim kecil untuk mengatasi tantangan bisnis atau meningkatkan produktivitas dengan AI.
Perusahaan dapat melakukan inkubasi untuk mendirikan tim yang sangat kecil yang memikirkan tantangan bisnis. Kemudian membangun sesuatu dengan cepat hanya dengan tiga atau empat orang.
Sebab, tools-tools generatif AI yang disediakan oleh AWS menurut Vasi diklaim sudah mumpuni, seperti BedRock, SageMaker, DeepComposer, dan sebagainya.
Para developer/pengembang aplikasi di Amazon sendiri memanfaatkan AI untuk penulisan kode (coding) yang lebih cepat. Ada juga perusahaan farmasi yang menggunakan AI untuk menganalisis data R&D selama puluhan tahun.
Baca juga: AWS PartyRock Rilis di Indonesia, Bisa Bikin Aplikasi AI tanpa Coding
Bahkan, NASDAQ juga menggunakan AI di AWS untuk mendeteksi kejahatan keuangan seperti perdagangan orang dalam.
Vasi kemudian mengingatkan akan ancaman disrupsi AI pada model bisnis perusahaan. Terutama karena AI generatif dapat mengganggu model bisnis mereka saat ini, sehingga cara mereka berbisnis saat ini dapat berubah.
Dan jika hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mendisrupsi diri/perusahaan sendiri, jangan sampai menunggu bisnis kita terdisrupsi oleh oranglain.
Studi dari Krom Bank
Salah satu perusahaan yang memulai menggunakan solusi AI untuk mengatasi masalah bisnisnya dengan tim yang tidak terlalu besar adalah Krom Bank.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- Ini Harga Konsol Game Sony PS5 Pro, Dijual mulai 7 November
- Sony PlayStation 5 Pro Resmi Meluncur, Desain Baru dan Lebih "Ngebut"
- Fitur Terjemahan Samsung Galaxy AI Makin Pintar, Paham Konteks Bahasa Indonesia dan Bisa "Offline"
- iPhone 16 Kok Masih Pakai USB Kuno Berumur 24 Tahun?
- Huawei Mate XT Resmi, Ponsel Layar Lipat Tiga Pertama di Dunia