Dulu Kurang Laku, WhatsApp Kini Mulai Banyak Dipakai Orang Amerika
- Aplikasi WhatsApp (WA) sangat populer di Indonesia, namun tidak di negara asalnya, Amerika Serikat (AS).
Tak banyak orang Amerika yang menggunakan WhatsApp. Akan tetapi, tampaknya kini mulai berubah. Pasalnya, pengguna WhatsApp di Amerika saat ini semakin bertambah.
CEO Meta (induk WhatsApp), Mark Zuckerberg sesumbar bahwa pengguna aktif bulanan WhatsApp di AS kini tembus 100 juta. Capaian itu ia umumkan di WhatsApp Channel atau Saluran WA.
"(Sebanyak) 100 juta orang di AS pakai WhatsApp," ujar pria yang akrab disapa Zuck itu, disertai emoji dua tangan saling bersalaman.
Baca juga: Baru di WhatsApp, Ada Tab Favorit, Ini Fungsi dan Cara Pakainya
Zuck juga menambahkan konten GIF yang menunjukkan seseorang menari dan melompat kegirangan. GIF tersebut seolah menggambarkan suasana hati bos Meta tersebut.
Menurut penjelasan perusahaan, pertumbuhan WhatsApp didorong oleh pengguna di Los Angeles, New York, Miami serta Seattle. Wilayah lain yang turut berkontribusi pada jumlah pengguna aktif bulanan WhatsApp yaitu Texas, dengan total pengguna 10 juta lebih.
Bagi WhatsApp, ini merupakan pertama kalinya perusahaan mengumumkan jumlah pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU) di AS. Sebelumnya WhatsApp hanya mengumumkan jumlah pengguna secara umum di seluruh dunia.
"Ini adalah pertama kalinya data terkait pengguna dirilis sejak Meta mengakuisisi aplikasi pesan dan menunjukkan bagaimana platform pesan itu menuai pertumbuhan yang luar biasa di AS," kata juru bicara WhatsApp, Ashley O'Reilly dalam keterangan resmi, dikutip KompasTekno dari The Verge, Senin (29/7/2024).
Baca juga: 8 Cara Mengatasi WA “Akun Ini Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp Karena Spam” dan Penyebabnya
Selain soal jumlah pengguna aktif bulanan di AS, WhatsApp juga mengungkapkan bahwa 50 persen pengguna WA di AS adalah pemilik iPhone. Temuan ini tidak begitu mengejutkan, mengingat iOS memang menguasai pasar smartphone AS ketimbang Android.
Kurang laku di AS
Pencapaian ini sendiri cukup penting bagi WhatsApp. Sebab, selama ini WhatsApp kurang populer di negeri asalnya. Pengguna terbesar WhatsApp justru muncul dari Brasil dan Indonesia dengan jumlah pengguna aktif bulanan sampai 500 juta lebih, dilansir TechCrunch.
Di AS, platform pesan terpopuler yaitu iMessage, layanan pesan bawaan iPhone dan perangkat Apple lainnya.
Karena sudah menjadi layanan bawaan, pengguna tidak perlu lagi menginstal aplikasi secara terpisah untuk sekadar berkirim pesan ke orang lain. Apalagi iPhone dan produk Apple lainnya umum dipakai orang AS.
Untuk merayu pengguna di AS, WhatsApp seringkali mempromosikan aplikasinya di iOS dan Android lewat iklan yang menunjukkan betapa mudahnya berkirim pesan lintas platform. WhatsApp juga menggaet para pemeran Modern Family, salah satu sitkom TV di AS untuk mempromosikan aplikasinya.
Baca juga: Mengapa Orang Amerika Serikat Jarang Pakai WhatsApp?
Iklan itu menyoroti perbedaan sistem operasi ponsel antar pengguna, sehingga pengguna dengan OS yang berbeda tidak bisa bergabung dalam grup yang sama. Sementara WhatsApp bisa menyatukan semua, terlepas dari apapun ponsel yang dipakai.
Iklan itu juga terkait dengan standar perpesanan yang berbeda antara iMessage dengan SMS yang cukup lama diperdebatkan Google dengan Apple.
Google menawarkan protokol perpesanan baru yang disebut Rich Communications Service (RCS). RCS juga membuat pengalaman pesan di ponsel Android "setara" dengan iMessage.
Nah, Meta sebagai induk WhatsApp seolah mendukung Google karena membuat semua pengguna platform-nya sama alias setara, tanpa membedakan satu sama lain.
Awalnya Apple sendiri menolak adopsi RCS, tetapi akhirnya raksasa teknologi ini mengalah dan menerapkan RCS lewat pembaruan iOS 18.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- Xiaomi Rilis Asbak Pintar, Bisa Hilangkan Bau Asap Rokok
- Gandeng Peneliti IST Austria, NeuralMagic, dan KAUST, Yandex Kembangkan Metode Kompresi LLM Inovatif
- Samsung Ungkap Fitur Galaxy AI Favorit Orang Indonesia
- Babak "Main Tournament" PUBG Mobile World Cup 2024 Dimulai Hari ini, 2 Tim Indonesia Berlaga
- Bocoran Benchmark Calon CPU Flagship Intel Arrow Lake, Sekencang Apa?