Mengapa Orang Amerika Serikat Jarang Pakai WhatsApp?
- Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa WhatsApp merupakan anak perusahaan Facebook Inc. yang berbasis di Amerika Serikat. Platform perpesanan itu diakuisisi Facebook pada 2014 lalu.
Meskipun berasal dari Negeri Paman Sam, tapi WhatsApp tidak populer di kampung halamannya sendiri, bahkan hingga sekarang.
Menurut laporan dari We Are Social dan Hootsuite pada 2020, WhatsApp hanya digunakan 19 persen pengguna internet di AS.
Persentase tersebut terpaut jauh jika dibandingkan dengan Indonesia, di mana dari laporan yang sama, WhatsApp digunakan oleh 84 persen pengguna internet Tanah Air. Mengapa demikian?
Baca juga: Begini Cara Kirim Foto dan Video yang Bisa Terhapus Otomatis di Instagram
Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa pengguna WhatsApp di AS lebih sedikit, dibanding aplikasi perpesanan berbasis internet lain, atau bahkan SMS.
Privasi
Berdasarkan survei Science & Engineering Indicators 2018, orang Amerika sangat mementingkan privasi. WhatsApp memiliki fitur bagi lokasi (share location) yang membuat beberapa orang AS tidak nyaman.
Selain itu, WhatsApp juga memiliki fitur status untuk melihat apakah orang sedang online atau tidak. Ada pula fitur untu mengecek terakhir dilihat (last seen) dan status sedang mengetik (typing). Kendati bisa diatur, sebagian orang mungkin saja merasa tidak nyaman.
Telepon dan SMS tanpa batas
Beberapa operator seluler di Amerika mematok tarif tetap dan gratis telepon untuk beberapa menit. Di sisi lain, WhatsApp menawarkan fitur telepon maupun video call "gratis" jika terhubung ke WiFi.
Namun jika tidak, maka pengguna akan dikenakan tarif data. Padahal harga paket data di Amerika tidak murah.
Baca juga: Trik Tersembunyi untuk Mematikan Sementara WhatsApp
Alasan inilah yang membuat banyak warga negara Amerika kurang menyukai WhatsApp. Berbeda dengan beberapa negara yang justru, biaya telepon dan SMS reguler yang lebih mahal dibanding paket data.
Tidak butuh
Kebanyakan ponsel pintar di AS sudah memiliki aplikasi perpesanan bawaan, baik platform iOS atau Android. Misalnya saja, pengguna iOS sudah memiliki aplikasi iMessege.
Sehingga, mereka merasa tidak perlu untuk mengunduh aplikasi baru. Terlebih, warga Negeri Paman Sam juga sangat berhati-hati dengan aplikasi baru.
Baca juga: Cara Mengubah Font WhatsApp dan Instagram Tanpa Instal Aplikasi Lain
Lebih tertarik aplikasi lain
Kendati demikian, beberapa orang Amerika juga tidak khawatir dengan aplikasi baru. Namun, mereka lebih menyukai aplikasi perpesanan lain seperti Facebook Messenger atau Skype.
Facebook Messenger sudah terkoneksi dengan akun utama Facebook, sehingga mereka tidak perlu membuat akun baru.
Baca juga: Akun WhatsApp Kena Hack? Begini Cara Lapornya
Terkini Lainnya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- Grab dan Induk Shopee Kantongi Izin Bikin Bank Digital di Singapura
- Ketika Startup Indonesia Jadi Idaman Perusahaan Teknologi Amerika
- Apple Gratiskan Layar iPhone 11 yang Bermasalah
- Setelah Spotify Wrapped, YouTube Music Juga Bikin Daftar Lagu Populer
- Dunia Games Rilis RPG Three Kingdoms Quest of Infinity