Celah Keamanan Internet yang Eksis 23 Tahun Akhirnya Ditutup

- Celah keamanan 23 tahun eksis di internet akhirnya ditutup. Celah keamanan ini bisa dieskploitasi menggunakan berbagai jenis browser atau peramban.
Nah, Google lah yang menutup celah ini di Chrome. Kerentanan ini memungkinkan situs web mengintip riwayat browsing pengguna hanya dengan membaca warna tautan (link).
Celah ini dikenal sebagai browser history sniffing, sebuah teknik untuk menentukan apakah pengguna pernah mengunjungi sebuah tautan.
Dalam desain web konvensional, tautan yang sudah dikunjungi biasanya berubah warna. Misalnya, dari biru ke ungu. Nah, ternyata fitur simpel ini selama 23 tahun bisa dimanfaatkan situs-situs nakal/bahaya untuk mengintip riwayat browsing pengguna.
Contohnya, pengguna membuka Situs A dan mengeklik link ke Situs B. Orang yang berniat jahat bisa mengecek jika warna link ke Situs B udah berubah. Artinya, orang ini pernah mengunjungi Situs B.
Baca juga: Yakin Passwordmu Anti-Bobol? Cek Dulu di Situs Ini
Ini bisa meningkatkan risiko masalah privasi, apalagi jika situs yang dikunjungi pengguna sebelumnya bersifat sensitif. Misalnya, membuka situs tentang topik kesehatan mental atau keuangan pribadi.
Tanpa disadari, celah privasi ini memungkinkan situs nakal bisa “mengintip” bahwa pengguna pernah mengunjungi link tersebut, cukup dengan melihat warnanya.
Dengan ini, situs-situs nakal bisa menebak topik yang pengguna minati atau masalah pribadi yang sedang pengguna alami, tanpa izin pengguna.
Teknik ini telah diketahui sejak awal 2000-an, ketika peneliti keamanan Andrew Clover dan tim dari Princeton mengungkap potensi penyalahgunaan lewat makalah berjudul "Timing Attacks on Web Privacy".
Beberapa mitigasi dilaporkan telah diperkenalkan sejak 2010, tapi cara-cara untuk mengintip warna tautan disebut masih bisa dikembangkan.
Kini, Google pun menambal celah privasi ini lewat pembaruan Chrome 136. Untuk saat ini, update Chrome versi 136 ini baru tersedia untuk kanal Beta.
Pantauan KompasTekno, pada Senin (21/4/2025) siang, browser Google Chrome yang kami gunakan masih dalam versi 135.0.7049.96.
Namun, Chrome 136 dikabarkan akan dirilis ke saluran stabil mulai 23 April 2025, menurut laporan outlet media The Register.
Apa yang baru di Chrome 136?

Artinya, ketika pengguna mengklik sebuah tautan di satu situs, status "telah dikunjungi" dari tautan tersebut bisa terbaca di situs lain yang tidak ada kaitannya sama sekali.
Baca juga: Nasib Situs Web Keluaran Tahun 2013 Kini...
Terkini Lainnya
- Huawei Luncurkan Ascend 920, Chip AI "Pelawan" Aturan Amerika
- Bill Gates Pamer Kode Pertama Microsoft, Ada 150 Halaman
- Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Harganya Rp 39 Juta?
- Nvidia Rilis Zorah, Demo Game "GeForce RTX 50" yang Terlalu Nyata
- Celah Keamanan Internet yang Eksis 23 Tahun Akhirnya Ditutup
- 21 Robot Manusia Ikut Half Marathon, Finish dalam 2 Jam 40 Menit
- Terungkap, Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- 50 Ucapan Selamat Hari Kartini 2025 yang Inspiratif buat Dibagikan ke Medsos
- 50 Link Twibbon Hari Kartini untuk Rayakan Emansipasi Wanita
- Menguji Performa Samsung Galaxy A36 Main Game Genshin Impact
- 2 Cara Menyimpan Foto di Google Drive dari HP dengan Mudah dan Cepat
- Kenapa Battery Health iPhone Turun? Ini Penyebab dan Cara Merawatnya
- Poco F7 Ultra: Spesifikasi dan Harga di Indonesia
- Jadwal MPL S15 Hari Ini 20 April, Onic Esports Vs Team Liquid
- HP Vivo V50 Lite 4G dan 5G Resmi di Indonesia, Ini Harga serta Spesifikasinya
- 50 Ucapan Selamat Hari Kartini 2025 yang Inspiratif buat Dibagikan ke Medsos
- 21 Robot Manusia Ikut Half Marathon, Finish dalam 2 Jam 40 Menit
- HP Vivo V50 Lite 4G dan 5G Resmi di Indonesia, Ini Harga serta Spesifikasinya
- Poco F7 Ultra: Spesifikasi dan Harga di Indonesia
- Asus Rilis Monitor Khusus E-sports, Refresh Rate Sampai 610 Hz
- Spesifikasi dan Harga Poco F7 Pro di Indonesia