Survei: Mayoritas Warga AS Percaya TikTok Alat Mata-mata China

- TikTok terancam diblokir dari Amerika Serikat (AS) karena dikhawatirkan bisa dipakai sebagai alat mata-mata pemerintah China. Presiden Joe Biden bahkan sudah mengesahkan undang-undang yang bisa memblokir TikTok di negaranya.
Kekhawatiran pemerintah rupanya diamini oleh warga AS. Mereka percaya bahwa pemerintah China memanfaatkan TikTok sebagai alat mata-mata.
Menurut jajak pendapat (polling) Reuters/Ipsos yang diterbitkan Rabu (1/5/2024), lebih dari separuh warga AS percaya bahwa pemerintah China memanfaatkan TikTok untuk membentuk opini publik.
Polling ini melibatkan 1.022 orang dewasa AS, dilakukan secara online selama dua hari dan ditutup pada 30 April lalu.
Baca juga: Joe Biden Sahkan Undang-undang yang Ancam Blokir TikTok di AS
Salah satu poin dalam jajak pendapat itu menanyakan "apakah pemerintah China memakai TikTok untuk memengaruhi opini publik Amerika?". Hasilnya, 58 responden menjawab setuju alias mengiyakan pertanyaan itu.
Sementara 13 persen lainnya menjawab tidak setuju dan sisanya tidak yakin atau tidak menjawab pertanyaan.
Berdasarkan jajak pendapat yang sama, sebanyak 46 persen responden percaya bahwa pemerintah China memakai TikTok untuk memata-matai aktivitas warga Amerika sehari-hari.
Oleh karena itu, 50 persen responden mendukung pemblokiran TikTok di AS. Walaupun sebanyak 32 persen responden lainnya menolak pemblokiran dan sisanya menyatakan tidak yakin.
Bila dirinci, dukungan pemblokiran TikTok dalam polling ini 60 persen berasal dari responden berusia 40 ke atas. Sementara 40 persen sisanya berusia 18-39 tahun.
Survei di atas dilakukan dengan responden usia dewasa alias di bawah usia 18 tahun di AS. Sementara itu, rata-rata pengguna TikTok di AS berusia di bawah 18 tahun. Artinya, hasil survei ini tidak mewakili pandangan pengguna TikTok di AS, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Cybernews, Kamis (2/5/2024).
Baca juga: ByteDance Lebih Pilih Tutup TikTok daripada Dijual ke Amerika
Dijual atau diblokir
Undang-undang yang bisa memblokir TikTok di AS telah disahkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (24/4/2024) waktu AS. Aturan itu disebut “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act".
Setelah ditandatangani Joe Biden, aturan tersebut kini resmi menjadi Undang-undang (UU).
Undang-undang ini menawarkan dua pilihan kepada TikTok. Pertama adalah TikTok wajib membuat perusahaan sendiri (divestasi) di AS atau memisahkan dari perusahaan induknya di China, ByteDance. Pilihan kedua adalah TikTok diblokir di AS.
Pemerintah AS melalui regulasi ini memberi waktu pada TikTok sekitar enam bulan atau hingga September 2024 untuk dijual ke perusahaan non-China.
Bila diperlukan, pemerintah AS akan memberikan waktu tambahan sekitar tiga bulan hingga Desember 2024 guna memperlancar proses transaksi penjualan TikTok.

Terkini Lainnya
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Samsung Kuasai Pasar Ponsel Global berkat Galaxy AI
- 50 Link Download Twibbon Hardiknas 2024 yang Menarik dan Logonya
- Canalys: Pasar Smartphone Global Tumbuh 2 Digit, Samsung Teratas
- Pemikiran CTO Amazon Werner Vogels tentang AI, Budaya, dan Etika
- Honor dan Huawei Kuasai Pasar HP China, Apple Terpuruk