2 Ancaman Keamanan Siber Saat Bekerja dari Rumah
- Sejak pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada Maret 2020 lalu, banyak perusahaan yang akhirnya memberlakukan sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Menurut laporan Cisco, 52 persen perusahaan di Indonesia memberlakukan WFH selama pandemi. Namun menurut Cisco, sistem WFH ini ternyata tak luput dari ancaman serangan siber.
Cisco memaparkan setidaknya ada dua hal yang menjadi ancaman keamanan siber terbesar yang dihadapi perusahaan Tanah Air.
Baca juga: 30.000 Komputer Mac Terinfeksi Malware Silver Sparrow
Pertama adalah secure access atau akses ke jaringan atau aplikasi yang digunakan perusahaan. Kedua adalah data pribadi, seperti data penting perusahaan atau data pelanggan. Cisco mencatat sebanyak 70 persen perusahaan menghadapi dua tantangan tersebut.
Tantangan kedua adalah proteksi terhadap malware yang dihadapi oleh 63 persen perusahaan di Indonesia.
Cisco juga mencatat adanya tantangan untuk melindungi beberapa endpoint yang cukup rentan mendapat serangan siber selama WFH, yakni laptop atau desktop kantor, aplikasi cloud, informasi pelanggan, dan perangkat pribadi.
"Sekarang dengan bekerja dari luar, semakin banyak karyawan menggunakan perangkat pribadi yang tidak diprogram perusahaan dan bukan menjadi aset perusahaan, misalnya laptop atau ponsel pribadi. Hal itu meningkatkan juga risiko keamanan siber," jelas Marina Kacaribu, Managing Director Cisco System Indonesia dalam acara temu media secara virtual, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: Apa Itu Malware dan Bagaimana Cara Mencegahnya?
Ada beberapa penyebab yang membuat perusahaan lengah terhadap ancaman keamanan siber. Pertama adalah kurangnya pemahaman oleh karyawan terhadap keamanan siber. Hal ini menuntut perusahaan untuk memberikan edukasi yang cukup.
Kedua adalah inconsistent interface, karena perusahaan biasanya cenderung reaktif jika menemukan masalah keamanan. Hal ini menyebabkan solusi keamanan yang digunakan berubah-ubah dan cenderung tidak konsisten.
Penyebab terakhir adalah kurangnya kemampuan perusahaan untuk melihat potensi ancaman siber, terutama jika masalah yang dihadapi sudah semakin kompleks.
Cara mengatasi
Cisco merekomendasikan empat cara untuk mengatasi ancaman siber di perusahaan selama WFH. Pertama adalah menggunakan strategi zero-trust.
Sederhananya, zero-trust adalah strategi untuk tidak mempercayai siapapun yang melintas ke jaringan data center untuk mecegah potensi keaman. Strategi ini berguna untuk memverifikasiidentitas pengguna sebelum mengakses data perusahaan.
Baca juga: FBI Ingatkan Bahaya Vishing Mengintai Karyawan yang Kerja dari Rumah
"Kita harus memastikan bahwa pengguna sebenarnya mengunakan perangkat yang tepat, menggunakan jaringan yang tepat dan mengakses aplikasi yang tepat. Strategi ini bisa melindungi pekerja, beban kerja, dan juga perusahaan," jelas Juan Huat Koo, Cisco Director of Cybersecurity for ASEAN.
Kedua, adalah menggunakan multi-factor authentication (MFA) yang berguna untuk membarikan pelindungan berlapis terhadap siapapun yang hendak mengakses jaringan atau aplikasi perusahaan.
Ketiga, adalah menggunakan VPN untuk memastikan hanya pengguna terverifikasi yang boleh mengakses data penting. Terakhir, perusahaan diimbau meggunakan sistem e-mail dengan keamanan yang lebih terpercaya, seperti Office 365.
"Banyak phising dan malware yang dikirimkan lewat e-mail. Sehingga pengguna harus memiliki pelindungan ekstra," imbuh Juan.
Terkini Lainnya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Tren WFH Selama Pandemi Bikin Ancaman Keamanan Siber Meningkat
- Google Ungkap Tingkat Kerumunan Masyarakat Indonesia Selama Pandemi
- Tingkatkan 4G, Telkomsel Andalkan VoLTE dan Open RAN
- Facebook dan Instagram Blokir Akun Milik Militer Myanmar
- 7 Hal yang Dicari Netizen Indonesia di Google Terkait Virus Corona