Apple Ungkap Cara Aplikasi Diam-diam Mengumpulkan Data Pengguna
- Pada hari Hak Privasi Data Internasional pekan lalu, Apple membagikan sebuah dokumen berjudul A Day in the Life of Your Data (Satu Hari Dalam Kehidupan Data Anda).
Secara garis besar, dokumen ini berisi penjelasan bahwa perusahaan aplikasi pihak ketiga seperti Facebook mampu melacak semua data pengguna melalui aplikasi dan web mereka.
Apple mengklaim bahwa terdapat sekitar enam jenis pelacak data yang disisipkan di dalam sebuah aplikasi. Pelacak ini sengaja ditanamkan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi pribadi pengguna, mulai dari lokasi hingga kebiasaan belanja.
Baca juga: CEO Apple Tanggapi Tudingan Facebook
Data yang telah dikumpulkan tadi kemudian disatukan, dibagikan, diagregasi, dan dimonetasi. Industri pengolahan data ini diperkirakan bernilai setidaknya 227 miliar dollar AS (sekitar Rp 3.177 triliun) per tahun.
A Day in the Life of Your Data pun mengungkap bahwa informasi pribadi dikumpulkan dari aktivitas sehari-hari, seringkali secara diam-diam dan tidak disadari oleh pengguna gadget yang bersangkutan.
Misalnya, seperti ketika pengguna sedang mengambil gambar selfie. Ketika foto disunting menggunakan filter yang tersedia dalam sebuah aplikasi, maka aplikasi tersebut memiliki akses untuk membuka semua gambar dan metadata yang terlampir di dalam galeri.
Lalu jika foto tersebut diunggah di media sosial, maka aplikasi tersebut akan menghubungkan aktivitas online pengguna dengan sekumpulan data tambahan yang sebelumnya telah dikumpulkan oleh aplikasi lain seperti informasi demografs dan nomor telepon.
Baca juga: CEO Facebook Sebut Apple adalah Kompetitor Terbesar, Mengapa?
Hasil akhirnya adalah iklan yang disodorkan dengan tepat sasaran ke pengguna secara spesifik. Seorang ayah yang diketahui memiliki anak kecil dari rangkaian data, misalnya, bakal disasar oleh iklan-iklan mainan yang dijual oleh toko di kota tempat tinggalnya.
Melalui A Day in the Life of Your Data, Apple juga menjelaskan berbagai kebijakan yang telah diterapkan oleh perusahaan dalam beberapa tahun terakhir untuk melindungi privasi dan data pengguna.
Belakangan, upaya Apple tersebut diketahui memantik konflik dengan Facebook selaku salah satu pembuat aplikasi pihak ketiga yang bisnis utamanya (iklan) bergantung dari pengumpulan data pengguna.
Baca juga: Facebook Akui Kesulitan Lacak Pengguna untuk Iklan di iOS 14
Salah satu hal yang menjadi poin keberatan Facebook adalah rencana Apple mengharuskan aplikasi meminta izin terlebih dahulu sebelum mulai mengumpulkan data.
Dengan kata lain, aplikasi-aplikasi pihak ketiga tidak bisa lagi diam-diam mengumpulkan data tanpa disadari pengguna. Menurut Facebook, hal ini bisa mengurangi pendapatan pengiklan hingga 50 persen.
Apple awalnya berencana mulai menerapkan tombol untuk meminta izin pelacakan data itu di iOS 14 pada September 2020, tapi kemudian ditunda hingga musim semi 2021 atau antara bulan Maret hingga Mei mendatang.
Terkini Lainnya
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- 4 Cara WhatsApp Yakinkan Aplikasinya Aman Dipakai
- Status Resmi WhatsApp Dikabarkan Bisa Curi Rekening Bank, Benar atau Hoaks?
- Xiaomi Perkenalkan Mi Air Charge, Teknologi Pengisian Baterai lewat Udara
- Alasan Galaxy S21 Ultra Hanya Mendukung Pengecasan Cepat 25W
- Apple Teratas di Pasaran Smartphone, Huawei Terjerembap