CEO Apple Tanggapi Tudingan Facebook
- Pembaruan sistem operasi iOS 14 di perangkat Apple akan menampilkan perubahan kebijakan privasi dengan mengharuskan aplikasi atau layanan meminta izin terlebih dahulu sebelum melacak aktivitas pengguna.
Facebook rupanya terganggu dengan hal ini sehingga berkali-kali melontarkan tudingan miring atas Apple, mulai dari "menyulitkan para pelaku usaha kecil", menunjukkan "perilaku anti-kompetitif", hingga "bisa mengubah internet".
Baca juga: Facebook Akui Kesulitan Lacak Pengguna untuk Iklan di iOS 14
Namun, App Tracking Transparency di iOS 14 mengharuskan aplikasi seperti Facebook agar meminta izin kepada pengguna terlebih dahulu. Menurut Cook, kebijakan ini diambil lantaran Apple mengutamakan kepentingan para pengguna perangkatnya, dalam hal privasi data.
"Kami harus memberi opsi khusus ini kepada pengguna agar mereka tahu data yang dikumpulkan dari mereka dan bagaimana data itu dapat dikelola dengan baik dan aman," kicau Cook.
We believe users should have the choice over the data that is being collected about them and how it’s used. Facebook can continue to track users across apps and websites as before, App Tracking Transparency in iOS 14 will just require that they ask for your permission first. pic.twitter.com/UnnAONZ61I
— Tim Cook (@tim_cook) December 17, 2020
Sampai pasang iklan di koran
Facebook terkesan ngotot mencecar Apple, sampai memasang iklan satu halaman penuh di sejumlah surat kabar besar di Amerika Serikat seperti The Wall Street Journal, New York Times, dan Washington Post, selama dua hari berturut-turut.
Isinya tak lain aneka tudingan terkait kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi dengan adanya perubahan kebijakan privasi di iOS 14.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg Senin (21/12/2020), pembaruan privasi bagi pengguna iOS 14 ini rencananya mulai digulirkan Apple pada awal 2021 mendatang.
Baca juga: Facebook Dua Kali Pasang Iklan di Koran untuk Protes Apple
Pengguna iOS nantinya masih bisa melihat iklan. Namun, iklan yang ditemui bisa saja tidak relevan dengan pengguna karena identifikasi (pelacakan oleh aplikasi) yang terbatas.
Jika kebijakan ini sudah berlaku, maka Facebook kemungkinan akan sulit dalam menyalurkan targeted advertisement yang menjadi bisnis utama di media sosialnya.
Sebab, pembaruan privasi yang dimaksud itu mewajibkan para pengembang aplikasi untuk meminta izin pengumpulan data dan melacak aktivitas pengguna iPhone ketika mereka mengakses aplikasi dan website tertentu.
Atas kebijakan Apple ini, Facebook memprediksi bisa kehilangan sekitar 50 persen pendapatan iklan dari platform iOS.
Terkini Lainnya
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- 5 Besar Merek PC Global Akhir 2024 Riset Canalys, Lenovo Teratas
- Snapdragon 888 Ternyata Tak Sekencang Chip A14 di iPhone 12
- Microsoft Dikabarkan Bikin Chip ARM, Ingin Lepas dari Intel?
- Masuk Daftar Hitam AS, Bagaimana Nasib Drone Buatan DJI?
- Game PUBG Mobile Raup Rp 36 Triliun Sepanjang 2020
- Trafik Internet Indonesia Melonjak