Facebook Dua Kali Pasang Iklan di Koran untuk Protes Apple

- Dalam acara Worldwide Developers Conference (WWDC), Apple mengumumkan pembaruan privasi bagi pengguna iOS 14 tahun depan.
Pembaruan itu akan mewajibkan para pengembang aplikasi untuk meminta izin pengumpulan data dan melacak aktivitas pengguna iPhone dan iPad saat mereka mengakses aplikasi dan website lain.
Perubahan tersebut menyulitkan Facebook dalam menyalurkan iklan yang menjadi bisnis utamanya, sehingga berpotensi kehilangan pendapatan. Raksasa jejaring sosial itu pun berulang kali memprotes kebijakan Apple di iOS 14.
Baca juga: Facebook Akui Kesulitan Lacak Pengguna untuk Iklan di iOS 14
Dalam upaya terbarunya, pekan ini Facebook memasang iklan satu halaman penuh di beberapa surat kabar besar di Amerika Serikat seperti The Wall Street Journal, New York Times, dan Washington Post.
Isi iklannya menuding bahwa perubahan kebijakan privasi Apple di iOS 14 bakal "sangat menyulitkan pelaku usaha kecil".

"Selain merugikan aplikasi dan situs web, banyak pelaku usaha kecil mengatakan bahwa perubahan dimaksud bakal sangat berdampak pada mereka, terlebih di masa sulit seperti sekarang," klaim Facebook.
Tudingan Facebook ditampik oleh Apple. Menanggapi iklan Facebook di koran, juru bicara Apple mengatakan bahwa perubahan privasi di iOS 14 tak mengharuskan Facebook mengubah mekanisme pelacakan pengguna ataupun penyaluran iklannya yang targeted.
Baca juga: Menengok Keramaian di Facebook Sepanjang 2020
Hanya saja, lanjut sang juru bicara, para pengguna gadget iOS nantinya akan mendapat pilihan, apakah akan membolehkan aplikasi seperti Facebook melacak mereka atau tidak.
I’m pretty certain #Facebook is fighting #Apple to retain access to personal data. #PID #privacy. #fullpagead #wsj pic.twitter.com/029WwaGSs0
— Dave Stangis (@DaveStangis) December 16, 2020
Seperti dihimpun KompasTekno dari The Verge, Jumat (18/12/2020), Apple meyakini bahwa pihaknya membela kepentingan pengguna dengan menyediakan opsi macam ini.
"Para pengguna mesti tahu kapan data mereka diambil dan dibagikan di aplikasi-aplikasi dan situs-situs web, dan mereka harus punya pilihan apakah akan membolehkannya atau tidak," ujar juru bicara Apple.
Terkini Lainnya
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- 2 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Tren Teknologi 2021, dari Hybrid Cloud, AI, hingga Keamanan Siber
- Samsung Bantah Rumor soal Galaxy Note
- Model Asal Rusia Ini Tewas Kesetrum iPhone Saat Mandi
- Indonesia Disebut Pasar Potensial Layanan Cloud, Ini Tantangan yang Dihadapi
- Netflix Jajal Mode Suara, Film Bisa Didengarkan seperti Podcast