Xiaomi, Depak Apple dari 3 Besar kemudian Masuk Daftar Hitam AS

- Tahun lalu, Xiaomi menorehkan prestasi baru, yakni menjadi vendor smartphone terbesar ketiga di dunia, mengalahkan Apple. Ini merupakan yang pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.
Pencapaian tersebut menyusul pertumbuhan positif Xiaomi pada kuartal III-2020.
Menurut laporan IDC, pengiriman Xiaomi tembus mencapai 46,5 juta perangkat. Jumlah tersebut lebih besar 13,1 persen dibandingkan dengan pengiriman perangkat Apple yang hanya mencapai 41,6 juta unit.
Laporan Gartner juga mencatat hasil serupa. Firma riset ini mencatat, dari lima vendor smartphone yang masuk dalam daftar, Xiaomi mengalami pertumbuhan pangsa pasar paling besar dibanding yang lainnya.
Vendor asal China itu mencatat angka penjualan 44,4 juta unit pada kuartal III-2020, meningkat 34,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara Apple, yang ini menempati urutan keempat, mengalami penurunan penjualan sebesar turun 0,6 persen, dengan angka penjualan yang terpaut sekitar empat juta unit di bawah Xiaomi.
Baca juga: Xiaomi Cetak Rekor Pengiriman Smartphone

Departemen Pertahanan AS resmi memasukkan Xiaomi ke dalam daftar hitam (blacklist) karena diduga berafiliasi dengan militer komunis China, baru-baru ini, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Nikkei Asia, Senin (18/1/2021).
Dengan dimasukkannya Xiaomi ke dalam daftar hitam, artinya setiap warga negara AS dilarang berinvestasi pada perusahaan Xiaomi.
Apabila warga AS sudah terlanjur memiliki saham Xiaomi, para investor diberikan waktu hingga November 2021 untuk melepaskan sahamnya.
Sehari setelah dimasukkan ke dalam daftar hitam, Xiaomi membantah tuduhan pemerintah AS itu. "Perusahaan tidak dimiliki, dikendalikan, atau berafiliasi dengan militer China," tulis Xiaomi sebagaimana dihimpun dari blog perusahaan.
Selain itu, Xiaomi juga mengatakan perusahaannya tidak memenuhi definisi "perusahaan militer China" yang tertuang di bawah Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) AS.
Baca juga: Tanggapan Xiaomi Setelah Dicap Perusahaan Militer Komunis China
Sebagai informasi, daftar hitam ini lahir berkat perintah eksekutif 13959 yang diteken Presiden Donald Trump pada November 2020 lalu. Presiden ke-45 AS itu melarang warga AS berinvestasi di perusahaan China yang disinyalir dimiliki atau dikendalikan oleh militer komunis China.
Sejak saat itu, pemerintah AS kerap kali memasukkan perusahaan teknologi maupun telekomunikasi asal China yang diduga berafiliasi dengan militer komunis China ke dalam daftar hitam tersebut.
Pihak AS sejauh ini sudah memasukkan lebih dari 60 perusahaan China ke dalam daftar hitam, termasuk tiga penyedia telekomunikasi terbesar asal China, yakni China Telecom Corporation Limited, China Mobile Limited, dan China Unicom (Hong Kong) Limited.
Namun perlu digarisbawahi bahwa daftar hitam di bawah perintah eksekutif 13959 ini berbeda dengan entity list yang menjerat vendor drone DJI dan Huawei.
Setidaknya untuk saat ini, Xiaomi masih bisa mengimpor segala komponen dari pemasok AS. Seperti yang diketahui, Xiaomi merupakan salah satu pelanggan dari vendor chip terkemuka Qualcomm.
Larangan investasi pada Xiaomi dan perusahaan China lainnya ini masih sangat mungkin dibatalkan. Hal ini mengingat Presiden Trump akan segera lengser pada 20 Januari 2021 mendatang dan kekuasaan selanjutnya akan diemban oleh Presiden terpilih Joe Biden.
Baca juga: Joe Biden Jadi Presiden AS, Perusahaan Raksasa Teknologi Terancam
Terkini Lainnya
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Sama-sama Diblokir AS, Nasib Xiaomi Beda dengan Huawei
- Smartphone Lipat Xiaomi Tertangkap Menggunakan MIUI 12
- Pendiri Signal Tidak Sarankan Pengguna Berhenti Pakai WhatsApp
- Telkomsel Berikan Paket Gratis Telepon dan SMS untuk Pengguna di Mamuju-Majene
- Nakes Bisa Registrasi Vaksinasi via WhatsApp, Ini Nomornya