Vaksin Anti-corona yang Didanai Bill Gates Siap Diuji Coba

- Secercah harapan muncul di tengah ketidakpastian kapan wabah Covid-19 akan berakhir. Sebuah vaksin anti-corona akan diuji coba secara klinis setelah mendapat restu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Vaksin itu diajukan oleh perusahaan bio teknologi yang berbasis di Pennsylvania, AS bernama Inovio Pharmaceuticals.
Pengembangan vaksin ini, turut disokong oleh pendiri Microsoft, Bill Gates, beserta sang istri, Melinda Gates melalui yayasan Bill and Melinda Gates Foundation.
Pasangan tersebut memang dikenal sebagai filantropi yang kerap menyumbangkan harta kekayaannya untuk kegiatan sosial.
Selain disokong yayasan milik Bill Gates, eksperimen ini juga didukung yayasan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations.
Kandidat vaksin bernama INO-4800 ini, rencananya akan disuntikkan kepada relawan di AS pada Senin (13/4/2020) mendatang.
Pengembangan vaksin ini sejatinya tidak dibuat dari nol. Inovio Pharmaceuticals, sebelumnya telah menyelesaikan fase pertama kandidat vaksin DNA untuk virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Baca juga: Bill Gates Sebut Wabah Virus Corona Bisa Berdampak Sangat Dramatis
Pengembangan vaksin untuk virus MERS tersebut dikabarkan menuai hasil yang positif. MERS sendiri diketahui berasal dari keluarga virus yang sama dengan Covid-19 yakni coronavirus.
Vaksin ini diklaim bisa menghasilkan antibodi tingkat tinggi yang dihasilkan di dalam tubuh dan bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama.
Nantinya, Invio akan menguji coba vaksin ini ke-40 relawan sehat berusia dewasa yang sudah lebih dulu diseleksi. Uji coba ini akan berlangsung selama beberapa minggu ke depan.
Relawan tersebut diambil dari sekolah kedokteran Perelman School of Medicine di Universitas Pennsylvania atau Pusat Penelitian Farmasi di Kansas.
Masing-masing relawan akan mendapatkan dua dosis vaksin selama empat minggu dengan jeda waktu tertentu.
Diharapkan, hasil uji coba berupa data respons kekebalan tubuh serta hal-hal yang mendukung keselamatan pengobatan, bisa diperoleh pada akhir musim panas atau sekitar bulan September mendatang.

Jika hasilnya positif, Inovio akan mulai penelitian lanjutan agar vaksin dapat benar-benar mengatasi virus tersebut.
Baca juga: Bill Gates Sebut Wabah Virus Corona Bisa Berdampak Sangat Dramatis
Dirangkum KompasTekno dari Business Insider, Rabu (8/4/2020), perusahaan ini berencana memproduksi satu juta dosis vaksin pada akhir 2020 yang bisa digunakan dalam uji klinis tambahan atau untuk keadaan darurat.
Pengembangan vaksin anti-corona ini membutuhkan waktu cukup lama. Anthony Fauci, dokter dan ahli imunologi asal AS, beberapa kali mengatakan, butuh setidaknya satu tahun untuk memastikan apakah vaksin yang digunakan akan dan efektif melawan virus atau tidak.
Baca juga: Bill Gates Kucurkan Dana ke Halodoc, Startup Layanan Kesehatan Indonesi-
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Kominfo Ingin Bikin Aplikasi Telekonferensi Mirip Zoom
- Chatbot Covid-19 Pemerintah Diakses Lebih dari 2 Juta Pengguna
- Apple Bikin Alat Pelindung Wajah untuk Petugas Medis
- Kurangi Misinformasi, Penerusan Pesan Berantai di WhatsApp Dibatasi
- Xiaomi Beri Label Khusus di Kotak Mi 10 Pro, Sindir Huawei?