Kominfo Ingin Bikin Aplikasi Telekonferensi Mirip Zoom

- Aplikasi teleconference Zoom Meetings tengah naik daun di tengah kebijakan work from home (WFH) akibat wabah orona. Sejumlah lembaga pemerintah pun memanfaatkan aplikasi tersebut untuk diskusi atau rapat jarak jauh.
Meski demikian, tak sedikit pula mereka yang menilai bahwa aplikasi bikinan perusahaan Amerika Serikat itu bisa mengancam privasi dan keamanan penggunanya.
Menkominfo Johnny G. Plate pun menyadari hal tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya tengah mempelajari beberapa model aplikasi virtual meeting serupa, agar nantinya ada aplikasi Zoom ala Kominfo.
Baca juga: Cara Mengamankan Telekonferensi Zoom dari Orang Tak Diundang
"Kami (sedang) mempelajari bagaimana untuk membangun satu aplikasi sendiri di lingkungan Kominfo dan dikendalikan melalui central control Kominfo atau pemerintah," kata Johnny di sela rapat kerja bersama Komisi I DPR RI secara online, Selasa (7/4/2020).

"Kami juga sedang menjajaki bagaimana untuk membangun sistem (virtual meeting) itu, sehingga keamanan dan kerahasiaan rapat-rapat negara dapat terjaga dengan baik," imbuh Johnny.
Kendati demikian, Johnny tidak mengumbar timeline atau kapan aplikasi yang dimaksud bakal dirilis. Johnny mengatakan bahwa nantinya Kominfo akan memberikan update untuk menindaklanjuti rencana tersebut.
Untuk saat ini, Johnny menambahkan bahwa pemerintah sudah mempunyai model aplikasi virtual meeting alternatif yang dibuat oleh Telkomsel. Meski tidak disebutkan, aplikasi semacam itu kemungkinan adalah platform bernama CloudX.
Baca juga: Dukung Kerja dari Rumah, Langganan CloudX Meeting Digratiskan Sebulan
Adapun aplikasi CloudX menyediakan layanan teleconference untuk kebutuhan corporate dan education, serta mampu menampung hingga 100 orang dalam satu sesi.
Aplikasi CloudX sendiri bisa diunduh dan diakses di beragam platform, mencakup Android, iOS, Windows, serta MacOS.
Johnny sendiri tidak menjelaskan aplikasi apa yang digunakan Kominfo menggelar rapat kerja bersama anggota Komisi I DPR RI sore tadi. Namun jika benar menggunakan layanan Zoom sekalipun, ia memastikan seluruh percakapan bakal diawasi dan terjaga kerahasiaannya.
"Kami berkomunikasi dengan Sekretariat Kabinet untuk memastikan agar seluruh komunikasi penting pemerintah dijaga dengan baik, sehingga kerahasiaan (dan keamanannya) itu bisa terjamin," pungkas Johnny.
Terkini Lainnya
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Kurangi Misinformasi, Penerusan Pesan Berantai di WhatsApp Dibatasi
- Samsung Sediakan Layanan Antar Jemput untuk Servis Ponsel
- YouTube Janji Hapus Video Penyebab Warga Inggris Bakar Menara 5G
- Harga Saham Merosot, XL Axiata Lakukan "Buyback" hingga Rp 500 Miliar
- Virus Corona Mewabah, Blokir IMEI Ponsel BM Tetap 18 April