Kurangi Misinformasi, Penerusan Pesan Berantai di WhatsApp Dibatasi

- Selain untuk tujuan positif seperti berkomunikasi dengan keluarga di tengah social distancing akibat wabah virus corona, WhatsApp juga marak digunakan untuk menyebar informasi keliru yang menyesatkan.
Dalam rangka upaya meredam misinformasi yang beredar di layanannya, pekan ini WhatsApp mengumumkan fitur baru untuk membatasi penerusan (forward) pesan secara berantai.
Pesan-pesan yang sudah diteruskan berkali-kali -ditandai dengan ikon panah ganda di pojok kiri atas chat bubble- kini hanya bisa diteruskan ke satu obrolan dalam satu waktu, turun dari jumlah sebelumnya sebanyak lima kontak dalam satu waktu.
Baca juga: India Lockdown, Video WhatsApp Status Dibatasi 15 Detik
WhatsApp mulai menandai pesan berantai pada pertengahan 2018. Kemudian, pembatasan forward hanya ke lima kontak sekaligus mulai diberlakukan pada awal 2019.

WhatsApp mengklaim limitasi forward semacam itu berhasil meredam peredaran pesan berantai.
"Kami sebelumnya menetapkan batasan pada pesan yang diteruskan untuk menangani konten viral, yang menyebabkan penurunan pesan yang diteruskan sebanyak 25 persen secara global pada saat itu," tulis WhatsApp dalam keterangan kepada KompasTekno, Selasa (7/4/2020).
Baca juga: Pengguna WhatsApp di Semua Negara Hanya Bisa Teruskan Pesan 5 Kali
KompasTekno sempat mencoba meneruskan pesan berantai yang ditandai dengan ikon double arrow, tapi masih bisa melakukan forward ke lebih dari satu kontak sekaligus. Kemungkinan pemberlakuannya masih belum merata.
Masih dalam rangka mengurangi misinformasi terkait Covid-19, WhatsApp bekerja sama dengan otoritas-otoritas kesehatan dunia untuk membantu penggunanya dalam mendapat informasi yang valid.
Baca juga: Chatbot WhatsApp Covid-19 dari Pemerintah Sudah Bisa Diakses
Di Indonesia, misalnya, WhatsApp telah meluncurkan layanan chatbot hasil kerja sama WhatsApp dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Pengguna bisa memanfaatkan layanan chatbot ini untuk menanyakan pertanyaan seputar Covid-19.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Xiaomi Beri Label Khusus di Kotak Mi 10 Pro, Sindir Huawei?
- Samsung Sediakan Layanan Antar Jemput untuk Servis Ponsel
- YouTube Janji Hapus Video Penyebab Warga Inggris Bakar Menara 5G
- Harga Saham Merosot, XL Axiata Lakukan "Buyback" hingga Rp 500 Miliar
- Virus Corona Mewabah, Blokir IMEI Ponsel BM Tetap 18 April