Bill Gates Sebut Wabah Virus Corona Bisa Berdampak "Sangat Dramatis"
- Pendiri Microsoft Bill Gates mengaku khawatir dengan dampak yang diakibatkan oleh mewabahnya virus corona ke berbagai negara di dunia.
Ia juga menilai bahwa dampak virus tersebut akan sangat dramatis apabila menyebar ke wilayah yang fasilitas medisnya kurang memadai seperti seperti daerah sub-Sahara di Afrika dan Asia Selatan.
Baca juga: Wabah Virus Corona Ganggu Pabrik, iPhone Jadi Terbatas di Pasaran
"Penyakit ini, apabila sampai ke Afrika, akan lebih dramatis dibandingkan China, tapi saya tak meremehkan apa yang sedang terjadi di China," ujar Gates saat menyampaikan presentasi di American Association for the Advancement of Science, Seattle, AS, akhir pekan lalu.
"Apakah (wabah virus corona) akan sampai ke Afrika atau tidak? Kalau iya, apakah sistem medisnya akan kewalahan?" lanjut Gates.
Dalam waktu berdekatan dengan presentasi Gates, wabah virus corona ternyata telah mulai menjangkau Afrika. Mesir melaporkan kasus infeksi pertama yang terjadi di benua tersebut.
Baca juga: China Bikin Aplikasi Virus Corona, Bisa Deteksi Siapa Saja yang Telah Berdekatan
Bill Gates bukan cuma bicara. Pria berkacamata yang turut dikenal sebagai dermawan ini mendonasikan dana sebesar 100 juta dollar AS (Rp 1,3 triliun) lewat Yayasan Bill & Melinda Gate untuk memerangi penyebaran virus corona.
Penyerahan donasi tersebut pertama kali diberikan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa otoritas kesehatan masyarakat di China sebesar 20 juta dollar AS (Rp 274 miliar).
Alokasi sebesar 20 juta dollar AS (Rp 274 miliar) juga diberikan untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan di wilayah Asia Selatan dan Afrika yang populasinya rentan terkena wabah, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Rabu (19/2/2020).
Baca juga: Acara Tahunan Facebook Batal karena Virus Corona
Jumlah yang paling besar, 60 juta dollar AS (Rp 822 miliar), disumbangkan untuk mendanai keperluan diagnosa, penanganan pasien, dan pengembangan vaksin oleh berbagai pihak, seperti Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).
Dalam perkembangan terbaru pekan ini, infeksi virus corona tercatat sudah mencapai lebih dari 74.000 kasus, sebagian besar di China.
Virus yang bernama resmi Covid-19 tersebut telah menyebabkan kematian lebih dari 2.000 orang. Tapi jumlah penderita yang sembuh lebih banyak, yakni sekitar 14.000 orang.
Terkini Lainnya
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- 5 Besar Merek PC Global Akhir 2024 Riset Canalys, Lenovo Teratas
- XL Axiata Jual 2.700 Menara BTS Senilai Rp 4 Triliun
- Bocoran Gambar Ponsel Unik dengan Layar yang Bisa Memanjang
- Google Kucurkan Rp 13 Miliar untuk Pelatihan Keterampilan Digital di Indonesia
- Membandingkan Ponsel Lipat Samsung Galaxy Z Flip dan Motorola Razr
- Melawan Serangan Jantung dengan Smartwatch