Membandingkan Ponsel Lipat Samsung Galaxy Z Flip dan Motorola Razr

- Samsung resmi meluncurkan ponsel lipat teranyar Galaxy Z Flip di ajang Galaxy Unpacked pekan lalu.
Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya sekitar pertengahan November tahun lalu, Motorola juga meluncurkan ponsel lipat yang terinspirasi dari ponsel seri lawasnya, Razr.
Sekilas, Galaxy Z Flip dan Razr memiliki desain yang sama, dengan mekanisme lipatan clamshell ala ponsel lawas alias flip phone.
Baca juga: Motorola Razr Mulai Dijual 26 Januari di AS
Kendati demikian, ada sejumlah perbedaan yang membuat kedua ponsel ini unik, baik dari segi desain, kamera, hingga hardware. Ikuti penjabarannya sebagai berikut.
Desain dan layar
Ketika dibentangkan, layar Dynamic AMOLED Galaxy Z Flip memiliki diagonal sebesar 6,7 inci (resolusi 1.080 x 2.636 piksel) dan dilapisi kaca tipis yang fleksibel. Di bagian atasnya ada punch hole yang memuat kamera selfie 10 megapiksel.
Sementara, Razr mengandalkan layar berukuran lebih kecil (6,2 inci, resolusi 876 x 2.142 piksel) dengan jenis panel OLED plastik (P-OLED), berikut poni lebar yang memuat kamera selfie 5 megapiksel.
Ketika dilipat, kedua ponsel akan memiliki dimensi yang lebih ringkas, hanya setengah dari ukuran awal ketika dibentangkan, sehingga bisa dimasukkan ke saku celana atau kemeja dengan mudah.
Baca juga: 7 Tahun Terciptanya Ponsel Lipat Galaxy Z Flip
Untuk menampung sejumlah informasi atau notifikasi yang masuk ketika ponsel tengah dilipat, Galaxy Z Flip mengandalkan layar kedua yang ukurannya mungil, hanya 1,1 inci, sementara layar sekunder Razr lebih besar dengan ukuran 2,7 inci.
Meski kecil, layar sekunder di kedua ponsel ini bisa digunakan untuk menampilkan aplikasi kamera jika hendak berswafoto menggunakan kamera belakang sehingga berfungsi layaknya cermin kecil, ketika ponsel dalam keadaan sedang dilipat.
Kamera dan hardware
Soal kamera belakang, Galaxy Z Flip dibekali dengan dua kamera, terdiri dari kamera utama 12 megapiksel dan kamera ultra wide 12 megapiksel, berikut sebuah LED flash.
Razr hanya punya sebuah kamera yang ditemani dengan LED flash. Walau cuma satu, resolusinya lebih besar dibanding Galaxy Z Flip, yakni 16 megapiksel.
Berpindah ke sektor hardware, di aspek ini, Galaxy Z Flip boleh dibilang lebih mumpuni dibanding Razr.
Pasalnya, ponsel lipat teranyar Samsung ini dipersenjatai chip flagship Snapdragon 855 Plus yang dipadankan dengan RAM 8 GB, media penyimpanan 256 GB, berikut baterai 3.300 mAh.
Razr sendiri mengandalkan chip kelas menengah Snapdragon 710 yang ditemani dengan RAM 6 GB, storage 128 GB, serta baterai dengan kapasitas 2.510 mAh.
Kendati demikian, keduanya kompak mendukung teknologi pengisian cepat yang sama, yakni 15 watt, serta memiliki modul pemindai sidik jari konvensional yang masing-masing diletakkan di bingkai kanan ponsel (Galaxy Z Flip) dan bagian dagu ponsel (Razr).
Harga dan ketersediaan
Razr untuk saat ini hanya tersedia eksklusif untuk pasar AS lewat bundling dengan salah satu operator seluler, Verizon, dengan harga 1.500 dollar AS (Rp 20,5 juta).
Perlu ditambahkan bahwa Motorola Razr tidak dijual di Indonesia. Jadi, harga yang dijadikan acuan adalah banderol di Amerika Serikat sana.
Baca juga: Spesifikasi Lengkap dan Harga Samsung Galaxy Z Flip di Indonesia
Sementara, Galaxy Z Flip sudah bisa dipesan di Tanah Air lewat situs Galaxy Launch Pack dengan harga resmi Rp 21,8 juta.
Nah, untuk melihat perbandingannya secara lengkap, berikut tabel spesifikasi Galaxy Z Flip dan Motorola Razr, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari PhoneArena, Selasa (18/2/2020).
Galaxy Z Flip | Motorola Razr | |
Layar | Foldable Dynamic AMOLED 6,7 inci, resolusi 1080 x 2636 piksel Cover display: Super AMOLED 1,1 inci |
Foldable P-OLED 6,2 inci, resolusi 876 x 2142 piksel Sekunder: G-OLED 2,7 inci |
Dimensi dan bobot | Dibentangkan: 167,3 x 73,6 x 7,2 mm Dilipat: 87,4 x 73,6 x 7,2 mm Bobot: 183 gram |
Dibentangkan: 172 x 72 x 6,9 mm Dilipat: 94 x 72 x 14 mm Bobot: 205 gram |
Chipset | Snapdragon 855 Plus (CPU: Octa-core 1x2,95 GHz, 3x2,41 GHz, 4x1,78 GHz; GPU: Adreno 640) | Snapdragon 710 (CPU: Octa-core 2x2,2 GHz, 6x1,7 GHz; GPU: Adreno 616) |
RAM dan storage | 8 GB/256 GB | 6 GB/128 GB |
Baterai | 3.300 mAh, fast charging 15W | 2.510 mAh, fast charging 15W |
Kamera |
Depan: 10 megapiksel (f/2.4, lensa wide) |
Depan: 5 megapiksel (f/2.0) Belakang: 16 megapiksel (f/1.7) |
Harga | 1.380 dollar AS (Rp 18,8 juta) Rp 21.888.000 (versi Indonesia) |
1.500 dollar AS (Rp 20,5 juta) |
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Android Sharp Aquos R5G Meluncur, Bisa Rekam Video 8K
- Acara Tahunan Facebook Batal karena Virus Corona
- Apa Itu Mekanisme Blacklist dan Whitelist Blokir IMEI Ponsel BM?
- 4 Perbedaan Galaxy S20, Galaxy S20 Plus, dan Galaxy S20 Ultra
- Bose Jual Kacamata "Augmented Reality" di Jakarta, Berapa Harganya?