Resmi Meluncur, Snapdragon X Siap Bersaing di Pasar Asia Tenggara

- Ketika berbicara tentang inovasi teknologi, nama perusahaan semikonduktor dari Amerika Serikat (AS), Qualcomm, berada di garis depan.
Qualcomm memang dikenal unggul dalam mengembangkan teknologi prosesor yang efisien, performa tinggi, serta kemampuan konektivitas yang mumpuni untuk berbagai perangkat digital modern.
Terkini, Qualcomm kembali membuat gebrakan dengan menggelar Southeast Asia (SEA) Summit di Singapura pada Selasa (25/2/2025) hingga Kamis (27/2/2025) untuk memperkenalkan prosesor terbaru di jajaran Snapdragon X Series, yakni Snapdragon X.
Snapdragon X sendiri merupakan prosesor untuk laptop kelas menengah. Selain Snapdragon X, dua prosesor lain yang ada pada Snapdragon X Series adalah X Plus untuk kelas high end dan X Elite untuk kelas flagship.
Dengan semua rangkaian prosesor pada seri itu, Qualcomm siap merevolusi pasar laptop yang sudah dibekali artificial intelligence (AI), khususnya di Asia Tenggara.
Baca juga: Qualcomm Pamer Kemampuan Chip Snapdragon X Series di SEA Summit 2025
SVP and GM Compute and Gaming Qualcomm Kedar Kondap mengatakan, keunggulan utama dari Snapdragon X Series terletak pada kombinasi ideal antara performa tinggi, efisiensi daya, dan AI.
Snapdragon X, misalnya, mengusung CPU Qualcomm Oryon delapan inti berkecepatan hingga 3 GHz. Ada pula neural processing unit (NPU) yang berkemampuan hingga 45 tera operations per second (TOPS) untuk mendukung komputasi berbasis AI, seperti Copilot+ PC untuk laptop kelas menengah bersistem operasi Windows.
Dengan NPU berkemampuan 45 TOPS, laptop bisa menjalankan model AI pada Copilot+ PC secara mulus tanpa harus mengandalkan cloud. Artinya, pengguna bisa mengakses aplikasi Gen AI tanpa perlu tersambung internet.
“Keunggulan itu memungkinkan pemrosesan yang cepat dalam menangani tugas-tugas AI, seperti pengenalan suara, pemrosesan gambar, dan fitur AI lain. Performa NPU yang dimiliki Snapdragon X belum bisa dicapai oleh para pesaing di kelasnya,” ujar Kondap.
Kondap menambahkan, laptop dengan Snapdragon X bisa bekerja secara optimal, meskipun laptop tidak dalam kondisi terhubung dengan charger.
"Biasanya, ketika pengguna mencabut charger laptop, kinerja perangkat turun cukup signifikan. Namun, hal itu sangat bisa diminimalisir terjadi pada unit yang ditenagai teknologi Snapdragon X," tegas Kondap.
Baca juga: Laptop Kelas Menengah Jadi Senjata Qualcomm Pasarkan Snapdragon X
Dalam hal efisiensi energi, Snapdragon X menunjukkan keunggulan yang signifikan. Prosesor ini memiliki kinerja CPU hingga 163 persen lebih cepat ketimbang pesaing dengan daya sama dalam single core. Sementara pada kinerja ISO, pesaing butuh daya 168 persen lebih banyak.
Hal tersebut jadi membuat Snapdragon X mampu menghemat daya baterai hingga 160 persen lebih efisien ketimbang produk kompetitor.
Terobosan itu dihadirkan demi menjawab kebutuhan pengguna yang menginginkan mobilitas tanpa mengorbankan kinerja laptop.
Fokus di Asia Tenggara
Kondap menerangkan bahwa Qualcomm secara spesifik akan menyasar Asia Tenggara sebagai pasar utama dari laptop Windows berbasis cip Snapdragon X.
Pemilihan Asia Tenggara bukan tanpa alasan. Menurut Kondap, karakteristik pasar di Asia Tenggara yang memiliki pertumbuhan pesat dan tingkat adopsi teknologi yang tinggi menjadi pertimbangan utama.
"Asia Tenggara adalah salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Konsumen di wilayah ini tidak pernah ragu untuk mencoba teknologi baru, termasuk Gen AI," kata Kondap.

Guna memenangkan persaingan, Qualcomm akan menggandeng brand laptop kenamaan untuk menawarkan laptop kelas menengah dengan chipset Snapdragon X. Laptop berharga sekitar 600 dollar AS atau Rp 9,8 jutaan ini akan menyasar kelas menengah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Indonesia sendiri menjadi salah satu pasar utama Qualcomm untuk laptop berbasis Snapdragon X.
Kondap menjelaskan, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan tercepat terkait adopsi Gen AI dan laptop AI ketimbang beberapa negara Asia Tenggara lain.
“Jadi, saya pikir kami sangat fokus dengan Indonesia," ucap Kondap.
Selain itu, Kondap menilai antusiasme dari Indonesia terhadap produk Qualcomm sangatlah besar. Hal ini terlihat dari kehadiran 25 media asal Indonesia dalam acara Snapdragon SEA Summit di Singapura. Jumlah itu jauh lebih banyak ketimbang negara lain di Asia Tenggara.
"Saya sangat ingin mengadakan acara serupa di Indonesia untuk event berikutnya. Indonesia adalah pasar yang bagus untuk kami mengadakan acara di wilayah ini. Kami sangat berkomitmen untuk memastikan produk kami tersedia luas di sana," tutur Kondap.
Baca juga: Qualcomm: Indonesia Tercepat dan Pasar Utama Laptop Snapdragon X
Qualcomm, tambah Kondap, juga memberikan perhatian khusus untuk mendorong ekosistem developer Indonesia. Qualcomm telah membuka akses melalui Qualcomm AI Hub yang kini telah mendukung ratusan model AI yang bisa digunakan oleh para developer.
Platform tersebut akan menjadi pintu masuk bagi developer Indonesia untuk menciptakan aplikasi-aplikasi inovatif yang memanfaatkan kemampuan NPU di Snapdragon X Series.
Untuk mempercepat penetrasi produk ke pasar Indonesia, Qualcomm telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai original equipment manufacturer (OEM) terkemuka, seperti Asus, Lenovo, Dell, HP, dan Acer.
“Bukti nyata dari kolaborasi itu terlihat pada perangkat Asus yang punya bobot kurang dari 1 kg. Hal ini menunjukkan bahwa Snapdragon X Series memungkinkan terciptanya laptop yang sangat ringan, tapi tetap berperforma tinggi,” kata Kondap.
Atasi keraguan
Di balik antusiasme pasar terhadap inovasi Snapdragon X Series, sejumlah tantangan masih perlu dihadapi. Saat ini, banyak pengguna laptop Windows masih ragu untuk beralih ke perangkat berbasis cip Snapdragon.
Keraguan tersebut muncul karena cip prosesor Snapdragon dibangun dengan arsitektur Advanced RISC Machine (ARM). Padahal, secara tradisional, mayoritas aplikasi Windows dikembangkan dengan basis arsitektur x86 atau x64 yang lebih kompatibel berjalan di laptop dengan prosesor Intel dan AMD.
Lantaran dibangun dengan arsitektur berbeda, pengguna Windows yang menggunakan laptop berbasis Snapdragon mengakalinya dengan emulator bawaan Windows, yakni Microsoft Prism untuk menjalankan aplikasi x86 atau x64 di perangkat berbasis ARM.
Meski begitu, menurut Kondap, masalah kompatibilitas itu tidak perlu dikhawatirkan lagi. Sebab, saat ini, sudah lebih dari 450 aplikasi native ARM di Windows.
Native app adalah aplikasi yang dikembangkan langsung untuk ARM, seperti Microsoft Edge, Chrome, dan beberapa aplikasi Adobe.
"Saya pikir sudah tidak ada masalah kompatibilitas lagi di Windows. Aplikasinya sudah berjalan mulus (di Windows on ARM)," ujar Kondap.
Baca juga: Qualcomm Umumkan Prosesor Snapdragon X untuk AI PC
Tak hanya itu, berdasarkan laporan Microsoft, 90 persen aplikasi yang digunakan pengguna Windows saat ini sudah memiliki versi native ARM.
Untuk aplikasi non-native, Kondap mengatakan bahwa emulator Microsoft Prism juga bisa menjalankan aplikasi berbasis x86 dan x64 dengan baik saat ini.
“Saat ini, mulai banyak developer yang membuat aplikasi agar bisa memanfaatkan NPU dengan TOPS tinggi di chipset Snapdragon. Contohnya bisa dilihat di demo, seperti Moises Live (aplikasi mastering musik) atau Luminar Neo. Jadi, saya pikir, kami cukup memimpin untuk aplikasi yang menggunakan Gen AI yang berjalan secara on-device," ucapnya.
Terkini Lainnya
- 5 Link CCTV Lalu Lintas buat Pantau Kemacetan Saat Mudik Lebaran 2025
- XL Siap Kembalikan Spektrum 7,5 MHz ke Negara, Sebut Lebih Efisien
- Kamera Depan Samsung Galaxy A56 & A36 Dukung Video Format Film Bioskop
- Daftar Direksi dan Komisaris XLSmart, Ada Retno Marsudi hingga Arsjad Rasjid
- XLSmart Resmi, Arsjad Rasjid Jadi Komut, Retno Marsudi Komisaris
- Ini Penampakan Konsol Langka Nintendo, Satu-satunya dan Dimiliki Pencipta PlayStation
- Harga iPhone 13 Series Terbaru di Indonesia
- Google Gemini Bisa Ubah Dokumen Jadi Podcast AI
- Cara Cari SPBU Terdekat saat Mudik via Google Maps
- 15 Bank dan E-Wallet yang Bisa Pakai QRIS Tap, Bayar Cukup Tempel HP
- Bos Samsung Meninggal Dunia karena Serangan Jantung
- 11 HP Baru Harga Rp 1 Juta - Rp 3 Jutaan untuk Lebaran 2025
- Samsung Galaxy A36 dan A56 Diskon hingga 26 Maret, Ini Caranya
- Apa Itu MFA ASN Digital? Begini Penjelasan dan Cara Mengaktifkannya
- Bonus Hari Raya Mitra Grab Sudah Cair, Sekian Besarannya
- Bocoran Harga Oppo A5 Pro Series di Indonesia, Mulai Rp 2 Jutaan?
- THR Ojol Cair, Mitra Gojek, Grab, dan Maxim Terima Bonus H-7 Lebaran
- Grab, Gojek, dan Maxim Beri THR Ojol, Ini Syarat dan Mekanismenya
- Mitra Gojek, Grab, dan Maxim Bisa Dapat THR Ojol 20 Persen, Ini Ketentuannya
- THR Ojol: Aturan, Program, Jadwal Cair, Besaran, dan Mekanisme Penyalurannya