cpu-data.info

17 Fakta DeepSeek, AI China Cerdas nan Murah yang Jadi Pesaing ChatGPT

Ilustrasi DeepSeek, startup artificial intelligence (AI) asal Tiongkok ini berhasil mencuri perhatian dengan model AI terbarunya, DeepSeek R1. Model AI yang disebut-sebut mampu menyaingi ChatGPT.
Lihat Foto

- DeepSeek menjadi buah bibir beberapa waktu belakangan ini karena mampu menjadi lawan sepadan atas dominasi teknologi Artificial Intelligence (AS). DeepSeek secara format sebenarnya tak jauh berbeda dengan chatbot AI lainnya.

Model AI buatan perusahaan China itu mirip dengan ChatGPT dari OpenAI, Gemini dari Google, atau Claude dari Anthropic. DeepSeek juga mampu buat menjawab dan menanggapi berbagai perintah pengguna.

Baca juga: Suasana Kantor Meta setelah DeepSeek Hadir, Khawatir dan Penuh War Room

Meski formatnya sama, AI China DeepSeek punya pengembangan yang lebih efisien dibanding model-model AI lain yang selama ini didominasi oleh perusahaan Amerika Serikat (AS) seperti ChatGPT.

Tak hanya itu, lewat model yang terbaru, DeepSeek bisa menjadi AI yang lebih cerdas dibanding ChatGPT. Dengan kondisi ini, DeepSeek dapat mengancam dominasi model-model AI asal AS.

Ada sejumlah fakta menarik seputar DeepSeek yang bisa menjadi pesaing ChatGPT. Jika tertarik lebih lanjut, berikut KompasTekno rangkumkan fakta-fakta seputar DeepSeek yang mampu mengungguli model-model AI buatan perusahaan AS.

Fakta-fakta seputar AI China DeepSeek

Kehadiran DeepSeek menimbulkan kekhawatiran serius bagi AS. Pasalnya, DeepSeek punya kecerdasan yang bisa lebih unggul dibanding model AI AS, tetapi dengan biaya pengembangan yang lebih murah.

Selain lebih cerdas dan murah, usia DeepSeek sebagai pengembang juga terbilang jauh sangat muda dibanding OpenAI yang membuat ChatGPT. Adapun fakta-fakta seputar AI China DeepSeek adalah sebagai berikut.

1. Masih berusia muda

Sebagai pengembang model AI, DeepSeek ternyata masih berusia sangat muda. Usianya baru sekitar dua tahun. DeepSeek merupakan startup AI yang bermarkas di Hangzhou, Zhejiang, China, yang didirikan pada 2023.

2. Didirikan oleh Liang Wenfeng

DeepSeek didirikan oleh High Flyer, sebuah hedge fund di China, dan dikepalai oleh Liang Wenfeng. Sebagai informasi. Liang Wenfeng lahir pada tahun 1985 di Zhanjiang, Provinsi Guangdong, China.

Wenfeng merupakan lulusan Teknik Informasi Elektronik dari Zhejiang University. Untuk lebih lengkapnya, profil Wenfeng bisa dibaca di tautan ini. Meski model AI buatannya masih muda, Wenfeng optimis jika DeepSeek bisa membawa China maju dalam hal inovasi teknologi AI.

Wenfeng memiliki tujuan jangka panjang sama seperti pengembang AI lainnya, yakni membuat model AI yang dapat mencapai taraf Artificial General Intelligence (AGI) atau AI yang memiliki kecerdasan mirip manusia.

3. Menyalip ChatGPT di App Store

DeepSeek tersedia dalam berbagai format, termasuk format aplikasi mobile. Pada Senin (26/1/2025), aplikasi DeepSeek untuk HP berhasil menjadi aplikasi gratis teratas Apple App Store di 111 negara.

Kenaikan DeepSeek sangat pesat. Pasalnya, beberapa hari sebelumnya DeepSeek menempati peringkat ke-31. Di App Store, DeepSeek berhasil mengalahkan peringkat dari aplikasi sejenis seperti ChatGPT.

Menurut data Appfigures, DeepSeek juga unggul di peringkat teratas dalam daftar aplikasi gratis Google Play Store, di 18 negara. Laporan lengkapnya bisa dibaca lebih lanjut melalui artikel ini.

4. Dua model AI DeepSeek

Sejak didirikan pada 2023, DeepSeek sudah mengembangkan beberapa model AI yang juga juga diberi nama “DeepSeek”. Dua model AI terbaru yang dibuat DeepSeek adalah DeepSeek V3 dan DeepSeek R-1.

DeepSeek V3 dirilis pada Desember 2024. DeepSeek V3 adalah model berbasis Mixture-of-Experts (MoE) dengan total 671 miliar parameter. Namun, hanya 37 miliar parameter yang diaktifkan per token selama proses inferensi, membuatnya sangat efisien.

Model ini mampu menangani jendela konteks hingga 128.000 token dan menghasilkan output hingga 8.000 token. DeepSeek V3 dirancang untuk menyelesaikan tugas-tugas umum, seperti menjawab pertanyaan sehari-hari dan membuat konten kreatif.

Model ini dirancang untuk memberikan solusi yang cepat dan efektif bagi pengguna dengan kebutuhan yang beragam. Sementara itu, DeepSeek R-1 dirilis pada 20 Januari 2025. Model ini yang membuat publik geger akibat kecerdasan dan efisiensi pengembangannya.

DeepSeek R-1 dikembangkan dengan berbasis DeepSeek V3, tetapi memiliki kemampuan bernalar yang ditingkatkan. Model dibangun menggunakan teknik reinforcement learning untuk meningkatkan kemampuan penalaran (reasoning) dan pemecahan masalah kompleks.

DeepSeek R-1 mampu menyajikan proses atau langkah berpikir sebelum membuat kesimpulan. Tanggapan DeepSeek R-1 juga bisa lebih kompleks dibanding DeepSeek V3 dengan menghasilkan kapasitas output hingga 32.000 token.

Dengan kemampuan yang ditingkatkan, DeepSeek-R1 cocok dipakai untuk mengerjakan tugas-tugas yang membutuhkan analisis mendalam dan terstruktur, seperti matematika tingkat lanjut, logika berantai, dan pemrograman.

5. Lahir di tengah pembatasan ekspor chip AI dari AS

DeepSeek lahir di tengah pembatasan ekspor chip AI yang dibuat oleh Amerika Serikat. Sebagai informasi, industri AI saat ini didominasi AS dengan produsen chip AI kebanyakan berasal dari perusahaan AS seperti Nvidia.

Pada pertengahan Januari kemarin, AS mengesahkan regulasi untuk memperketat kontrol ekspor chip kecerdasan buatan (AI) dari perusahaan chip raksasa AS (seperti Nvidia, AMD) ke pasar global.

Aturan ini bertujuan untuk mengontrol distribusi teknologi AI canggih dari AS ke pasar global (terutama di luar negara sekutu dan mitra AS) serta mempertahankan dominasi AS dalam kontestasi AI global.

Aturan ini menyederhanakan proses perizinan ekspor, menutup celah penyelundupan, dan menetapkan standar keamanan baru untuk mencegah teknologi canggih jatuh ke tangan yang salah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat