OpenAI Tuding DeepSeek Pakai Model Miliknya untuk Latih AI

- Perusahaan kecerdasan buatan asal China, DeepSeek, belakangan menjadi sorotan karena kemampuannya mengembangkan model AI DeepSeek R1.
Model AI ini terbilang canggih, bahkan setara model bikinan perusahaan lain seperti OpenAI (pembuat ChatGPT), Google (Gemini), dan Meta (Llama), walaupun dengan biaya yang lebih murah dan chip versi rendah. Hal itu pun membuat banyak perusahaan AI, terutama dari AS, merasa khawatir akan tersaingi.
Di tengah puja-puji DeepSeek, OpenAI melemparkan tudingan bahwa perusahaan AI China itu menggunakan data yang diperoleh dengan cara ilegal untuk melatih DeepSeek.
Menurut OpenAI, pihaknya memiliki bukti yang menunjukkan bahwa DeepSeek memakai model AI miliknya untuk melatih model AI DeepSeek-R1. Namun rincian bukti tersebut tidak diungkap.
Baca juga: Salip ChatGPT, DeepSeek Kena Serangan Siber hingga Batasi Registrasi
Sumber dalam OpenAI yang dikutip outlet media Financial Times hanya menyebutkan bahwa OpenAI memiliki bukti terjadinya "distilasi" atau penyulingan data.
Teknik ini digunakan pengembang untuk melatih model AI dengan mengekstraksi data dari model AI yang lebih besar dan lebih mampu.
Teknik ini dinilai efisien untuk melatih model AI yang lebih kecil, dengan biaya yang jauh lebih murah.
Kebijakan OpenAI sendiri secara tegas menyatakan bahwa pengguna tidak dapat menyalin layanan atau "memakai output (dari model AI-nya) untuk mengembangkan model yang bersaing dengan OpenAI".
Menanggapi laporan dari Financial Times, juru bicara OpenAI berkata bahwa perusahaan-perusahaan China dan lainnya memang terus mencoba "menyaring" model AI dari perusahaan kenamaan AS. Untuk itu, OpenAI secara aktif melakukan upaya pencegahan.
"Kami terlibat dalam upaya pencegahan untuk melindungi IP (intelectual property/kekayaan intelektual) kami, termasuk proses yang cermat untuk memasukan kemampuan terdepan dalam model-model yang dirilis," kata juru bicara OpenAI, dikutip KompasTekno dari Tech Radar, Kamis (30/1/2025).
"Dan kami percaya bahwa saat kami melangkah maju, sangat penting untuk bekerja sama dengan pemerintah AS dalam melindungi model yang paling cakap, dari upaya-upaya lawan dan kompetitor dalam mengambil teknologi AS," lanjut dia.
Untuk menyelediki kecurangan itu, OpenAI melakukan investigasi bersama investor terbesarnya, Microsoft. Keduanya menelusur apakah DeepSeek menggunakan API OpenAI untuk mengintegrasikan model AI OpenAI ke model milik DeepSeek.
Berdasarkan laporan Bloomberg, Microsoft mendeteksi bahwa sejumlah besar data dieksfiltrasi (tindakan pencurian data dari suatu sistem secara ilegal) melalui akun pengembang OpenAI pada akhir tahun 2024. Praktik tersebut diyakini terkait dengan DeepSeek, dihimpun KompasTekno dari The Verge.
Kendati demikian, rincian investigasi tersebut tidak begitu dirinci. Pihak DeepSeek sejauh ini juga belum memberikan tanggapan terkait dugaan OpenAI itu.
Baca juga: Sekian Biaya Bangun AI China DeepSeek, 10 Kali Lipat Lebih Murah dari ChatGPT
AI DeepSeek lahir di tengah embargo AS
Selain merilis model AI R1 pada 20 Januari lalu, DeepSeek juga meluncurkan asisten AI dalam format aplikasi mobile pada 10 Januari lalu. Aplikasi ini mirip dengan ChatGPT bikinan OpenAI dan digadang-gadang menjadi kompetitor chatbot OpenAI tersebut.
Terkini Lainnya
- Apa Itu Facebook Pro yang Disebut Bisa untuk Menambah Penghasilan?
- Sudah Dapat TKDN, Kenapa iPhone 16 Belum Dirilis di Indonesia? Ini Alasannya
- Elon Musk Ganti ASN yang Kena PHK dengan Chatbot AI
- Sejarah dan Perkembangan QR Code dalam Dunia Digital
- Cara Membuat Font Dom Jatim yang Lagi Viral di Media Sosial
- Foto Profil WhatsApp Grup Bisa Pakai Gambar Olahan Meta AI
- Apa Itu Font Dom Jatim yang Viral di Medsos? Begini Artinya
- Selamat Tinggal "Storage" 64 GB di iPhone dan iPad!
- Bos Ericsson: Indonesia Perlu "Refarming" Spektrum Mid-band untuk 5G
- China Bikin Agen AI Manus, Bisa Bekerja Bebas Tanpa Instruksi Tambahan
- Memegang Realme 14 Pro Langsung di Barcelona, HP dengan Cangkang Unik
- 12 HP Android Terbaru yang Rilis di Indonesia, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
- Buka Hari Ini Jam 16.00, Ini Link Pendaftaran Mudik Kemenhub 2025, Jadwal, dan Rutenya
- Komdigi Gandeng Polri, Gelar Operasi Bersama Tangani Kasus "Fake BTS"
- Harga iPhone 11 Second Terbaru, Masih Banyak Peminatnya
- Suasana Kantor Meta setelah DeepSeek Hadir, Khawatir dan Penuh "War Room"
- Google Tandai Aplikasi VPN yang Aman Pakai Label Khusus
- Arti “Ubur-Ubur Ikan Lele” yang Ramai di Medsos, Asal-usul, dan Contoh Penggunaannya
- Trump Sebut Microsoft Tertarik Beli TikTok
- Akhir Januari, Nasib iPhone 16 di RI Masih Terkatung-katung