Meta Bayar Denda Rp 406 Miliar pada Trump, Perkara Akun Medsos

- Induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, Meta, setuju membayar 25 juta dollar AS (Rp 406 miliar) kepada Presiden Donald Trump untuk menyelesaikan gugatan hukum yang diajukan pada 2021.
Gugatan tersebut terkait penangguhan akun media sosial Donald Trump di Facebook dan Instagram. Penyelesaian tersebut diajukan di pengadilan federal California pada Rabu (29/1/2025).
Gugatan ini bermula ketika Meta menangguhkan akun Trump menyusul kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
Keputusan tersebut memicu reaksi keras dari Trump dan sejumlah politisi Partai Republik yang menuduh Meta melakukan penyensoran terhadap pandangan konservatif.
Baca juga: Meta Siapkan Anggaran Rp 1.050 Triliun demi Kembangkan AI
Berdasarkan laporan The Wall Street Journal, Trump menandatangani perjanjian penyelesaian itu di Oval Room.
Dari total 25 juta dollar AS yang akan dibayarkan Meta, sekitar 22 juta dollar AS akan dialokasikan untuk dana perpustakaan kepresidenan Trump, sementara sisanya digunakan untuk biaya hukum.
Juru bicara Meta mengonfirmasi kesepakatan ini kepada outlet media The Hill. Namun, perusahaan tidak merinci dan memberikan komentar lebih lanjut mengenai alasan di balik keputusan penyelesaian ini.
Donald Trump, yang sebelumnya kerap mengkritik CEO Meta Mark Zuckerberg, belakangan ini malah menjalin hubungan yang lebih baik dekat.
Zuckerberg hadir saat proses pelantikan Trump sebagai Presiden AS. Ia juga menyumbang 1 juta dollar AS untuk pelantikan tersebut.
Baca juga: Bos-bos Teknologi Nyawer Trump, Siapa Paling Banyak?
Keputusan Meta untuk membayar dan menyelesaikan gugatan ini terjadi di tengah kebijakan terbaru perusahaan yang kontroversial, di mana Meta menghapus program cek fakta.
Program yang diluncurkan pada 2016 itu mulanya dibuat untuk menekan penyebaran misinformasi di platform Meta, dirangkum KompasTekno dari The Hill, Jumat (31/1/2025).
Program ini akan digantikan fitur Community Notes atau Catatan Komunitas, seperti yang ada di X (Twitter).
Meta sendiri menghapus pembatasan pada akun Facebook dan Instagram Donald Trump menjelang pemilihan umum 2024.
Terkini Lainnya
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Menutup Aplikasi Latar Belakang Bisa Hemat Baterai HP, Benarkah Demikian?
- DeepSeek Simpan 50.000 Chip AI "Terlarang" Nvidia?
- Ini Wajah Sebenarnya Liang Wenfeng, Pendiri DeepSeek
- Mengenal Liang Wenfeng, Otak di Balik DeepSeek AI Generatif Asal China
- DeepSeek Bikin "Janus-Pro", AI Image Generator Pesaing DALL-E 3 OpenAI
- Link Download DeepSeek di HP, Model AI China Pesaing ChatGPT