Mengenal Liang Wenfeng, Otak di Balik DeepSeek AI Generatif Asal China
- Industri kecerdasan buatan (AI) semakin panas dengan hadirnya DeepSeek, model AI generatif asal China yang digadang-gadang sebagai pesaing ChatGPT.
Di balik inovasi ini, ada sosok Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek, yang memiliki visi besar dalam pengembangan AI berbasis bahasa.
Dengan pengalaman mendalam di dunia teknologi dan algoritma, Wenfeng membawa DeepSeek menjadi salah satu pemain utama dalam persaingan global AI.
Lantas bagaimana perjalanan Liang Wenfeng hingga mendirikan DeepSeek? Apa yang membuat DeepSeek mampu bersaing dengan AI dari Barat? Selengkapnya berikut ini KompasTekno mengulas profil Liang Wenfeng.
Baca juga: Sekian Biaya Bangun AI China DeepSeek, 10 Kali Lipat Lebih Murah dari ChatGPT
Masa kecil dan perjalanan pendidikan Liang Wenfeng
Liang Wenfeng lahir pada tahun 1985 di Zhanjiang, Provinsi Guangdong, China. Sejak kecil, ia menunjukkan minat besar pada teknologi dan matematika, dua bidang yang kelak menjadi fondasi kesuksesannya.
Prestasinya di bidang akademik membawanya masuk ke Zhejiang University, salah satu universitas terbaik di China. Di sana, ia mengambil jurusan Teknik Informasi Elektronik dan berhasil meraih gelar Sarjana pada tahun 2007. Ia kemudian melanjutkan studinya hingga meraih gelar Magister Teknik Informasi dan Komunikasi pada tahun 2010.
Dengan latar belakang akademik yang kuat dan pengalaman riset yang mendalam, Liang Wenfeng siap melangkah ke dunia profesional dan membawa perubahan besar dalam industri teknologi, khususnya di bidang kecerdasan buatan.
Karir awal
Sebelum mendirikan DeepSeek dan menjadi salah satu tokoh utama dalam industri kecerdasan buatan di China, Liang Wenfeng memulai karirnya di bidang keuangan.
Perjalanannya dalam dunia bisnis tidak dimulai dari AI, melainkan dari quantitative trading atau perdagangan kuantitatif, sebuah bidang yang menggabungkan matematika, statistik, dan kecerdasan buatan untuk mengembangkan strategi investasi berbasis algoritma.
Minat awal dalam AI dan keuangan
Ketertarikan Liang terhadap pemrosesan data dan AI sebenarnya sudah dimulai sejak masa kuliah.
Pada tahun 2008, saat dunia tengah menghadapi krisis keuangan global, ia bersama beberapa teman sekelasnya mulai mengumpulkan data pasar keuangan dan melakukan eksperimen dengan strategi quantitative trading menggunakan teknik machine learning. Proyek ini menjadi landasan bagi karirnya di industri keuangan.
Pada tahun 2013, ia mendirikan Hangzhou Yakebi Investment Management Co., Ltd., sebuah perusahaan yang bertujuan untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam strategi perdagangan kuantitatif.
Langkah ini menunjukkan bagaimana Liang sejak awal ingin menggabungkan AI dengan keuangan untuk menghasilkan sistem perdagangan otomatis yang lebih canggih.
Mendirikan High-Flyer dan kesuksesan di dunia investasi
Dilansir dari abc.net, pada tahun 2015, Liang mendirikan Hangzhou Huanfang Technology Co., Ltd., yang kemudian berganti nama menjadi Zhejiang Jiuzhang Asset Management Co., Ltd..
Perusahaan ini berfokus pada strategi perdagangan berbasis AI dan terus berkembang hingga akhirnya mengarah pada pembentukan High-Flyer Quantitative Investment Management Partnership (Ningbo High-Flyer) pada tahun 2016.
Terkini Lainnya
- 3 iPhone Lawas Ini Tidak Akan Bisa Lagi Pakai WhatsApp
- Kenapa Meme di Media Sosial Selalu "Relate" dan Disukai?
- Cara Menggunakan DeepSeek di HP, Chatbot AI China Pesaing ChatGPT
- Microsoft "Pasang" AI DeepSeek di Laptop Copilot Plus PC
- AI DeepSeek Ternyata Pakai Chip Huawei Juga, Kurangi Ketergantungan pada Nvidia?
- Pemerintah AS Curiga DeepSeek Mencontek ChatGPT
- 17 Fakta DeepSeek, AI China Cerdas nan Murah yang Jadi Pesaing ChatGPT
- Youtuber MrBeast Tawar TikTok Rp 325 Triliun
- Nvidia Mulai Jual GPU RTX 5080 dan 5090 di Indonesia, Ini Harganya
- Smartwatch Garmin Error Segitiga Biru? Ini Solusinya
- DeepSeek Simpan 50.000 Chip AI "Terlarang" Nvidia?
- Meta Bayar Denda Rp 406 Miliar pada Trump, Perkara Akun Medsos
- Microsoft Rilis Surface Laptop 7 dan Surface Pro 11 dengan Prosesor Intel
- Akhir Januari, Nasib iPhone 16 di RI Masih Terkatung-katung
- Lava Yuva Smart Meluncur, HP Android Murah dengan Layar dan Baterai Besar
- Kenapa Meme di Media Sosial Selalu "Relate" dan Disukai?
- DeepSeek Bikin "Janus-Pro", AI Image Generator Pesaing DALL-E 3 OpenAI
- Link Download DeepSeek di HP, Model AI China Pesaing ChatGPT
- OpenAI Tuding DeepSeek Pakai Model Miliknya untuk Latih AI
- Suasana Kantor Meta setelah DeepSeek Hadir, Khawatir dan Penuh "War Room"
- Google Tandai Aplikasi VPN yang Aman Pakai Label Khusus