Albania Blokir TikTok Selama Setahun mulai 2025

- Albania, suatu negara yang terletak di wilayah Eropa Tenggara, berencana untuk memblokir media sosial populer TikTok selama satu tahun, dimulai pada 2025.
Hal ini disampaikan Perdana Menteri Albania, Edi Rama pada Sabtu (21/12/2024). Menurut Rama, TikTok dianggap memiliki pengaruh buruk untuk para anak-anak dan remaja di negaranya.
Rama sendiri menyampaikan pernyataan tersebut setelah melakukan pertemuan dengan 1.300 perwakilan guru dan orangtua, menyusul insiden pertengkaran yang menewaskan remaja 14 tahun di sebuah sekolah di ibu kota Albania, Tirana belum lama ini.
Baca juga: Netizen Indonesia Habiskan Waktu Nonton TikTok Terlama di Dunia
Pertengkaran tersebut disebabkan oleh berbagai konten dan argumen antar-pelajar di media sosial. Selain itu, ada beberapa video di TikTok yang kabarnya mendukung aksi pertikaian antar-pelajar ini.
"Selama setahun penuh mulai tahun depan (2025), TikTok akan diblokir di Albania dan tidak ada warga yang bisa mengaksesnya di sini," kata Rama, dikutip KompasTekno dari Reuters, Senin (23/12/2024).
Ia tak mengungkap secara detail kapan blokir terhadap TikTok tersebut akan berlangsung. Namun, ia memastikan bahwa pada saat yang sama, pemerintah Albania akan membuat suatu program yang memudahkan para orangtua untuk memantau anak-anaknya beraktifitas di dunia maya.
Mendengar adanya rencana blokir di Albania, pihak TikTok pun angkat bicara. Mereka meminta pemerintah negara tersebut memberikan detail dan kejelasan soal pemblokiran TikTok, terutama hal-hal yang berkaitan dengan korban.
"Kami tidak menemukan bukti bahwa pelaku atau korban memiliki akun TikTok, dan beberapa laporan sebenarnya telah mengonfirmasi bahwa video yang mengarah ke insiden ini diunggah di platform lain, bukan TikTok," ujar juru bicara TikTok.
Negara-negara yang blokir TikTok

Selain Albania, beberapa negara juga belakangan sudah memblokir TikTok. Beberapa di antaranya seperti India, Iran, Nepal, Afghanistan, dan Somalia.
TikTok juga terancam diblokir di Amerika Serikat (AS) pada 19 Januari 2025 mendatang. Hal ini akan berlaku apabila induk media sosial tersebut, ByteDance tak menjual (divestasi) bisnis TikTok ke perusahaan asal AS.
Baca juga: TikTok dan Instagram Bukan Medsos Favorit Gen Z
Adapun desakan divestasi TikTok ini mencuat lantaran pemerintah AS khawatir akan data-data warga AS yang disetor ke ByteDance yang sejatinya berasal dari China. Sehingga, hal ini menjadi suatu isu keamanan nasional bagi AS.
Di samping memblokir, beberapa negara juga melakukan pembatasan (restriction) terhadap pemakaian media sosial untuk anak-anak dan remaja.
Beberapa negara yang mengimplementasikan ini adalah Perancis, Jerman, dan Belgium, dan ini berlaku pada pengguna berumur di bawah 15 tahun.
Sementara itu, Australia juga berencana untuk melarang pemakaian media sosial untuk pengguna di bawah 16 tahun di masa depan.
Inggris juga kabarnya memiliki rencana serupa dengan Australia. Namun, mereka ingin melihat bukti-bukti terlebih dahulu apakah media sosial memang benar memiliki pengaruh buruk bagi anak-anak dan remaja atau tidak.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar
- Game "The Last of Us Complete" Dirilis untuk PS5, Versi Lengkap Part I dan II
- Fujifilm Instax Mini 41 Meluncur, Kamera Foto Instan Gaya Retro
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Microsoft Tutup Skype, Pelanggan Ini Tuntut Uangnya Dikembalikan
- Awas Klik File di WhatsApp Desktop Bisa Kena Malware, Update Sekarang!
- Pasar PC Global Tumbuh 9 Persen Awal 2025, Ini Penyebabnya
- AMD Rilis Ryzen 8000 HX, Chip Murah untuk Laptop Gaming
- Trump Bebaskan Tarif untuk Smartphone, Laptop, dan Elektronik dari China
- ChatGPT Terbukti Melanggar, OpenAI Didenda Rp 252 Miliar
- Inikah Harga iPhone 16 Resmi di Indonesia?
- Pemakaian Cerdas dan Etis ChatGPT di Telepon dan WhatsApp (Bagian II-Habis)
- Google Umumkan Gemini 2.0 Flash Thinking, AI yang Bisa Berpikir seperti Manusia
- OpenAI Umumkan o3 dan o3-mini, Bisa Pecahkan Soal Matematika Level Dewa