cpu-data.info

Pemakaian Cerdas dan Etis ChatGPT di Telepon dan WhatsApp (Bagian II-Habis)

Ilustrasi cara menggunakan ChatGPT di WhatsApp.
Lihat Foto

INTERAKSI dengan chatbot berkekuatan AI dalam bentuk teks saja kerap memengaruhi kondisi psikologis seseorang. Apalagi jika komunikasi dilakukan melalui obrolan suara lewat panggilan telepon.

Pengguna perlu memahami bahwa ia tengah melakukan interaksi dengan AI dan bukan manusia. Pengguna harus melakukan cek ricek atas luaran chatbot.

AI tidak memiliki pemahaman moral dan etis seperti manusia, penggunaan yang tidak bijak, atau tak cerdas, berpotensi menyebabkan dampak negatif.

Baca juga: Pemakaian Cerdas dan Etis ChatGPT di Telepon dan WhatsApp (Bagian I)

Fitur 1-800-ChatGPT dapat menjadi alat yang sangat berguna, tetapi juga memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan.

Misalnya, AI dapat menghasilkan jawaban yang salah atau menyesatkan akibat tak memiliki pemahaman konteks sepenuhnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memeriksa kebenaran informasi yang diberikan oleh AI.

Jawaban panggilan telepon oleh AI bisa memiliki dampak psikologis lebih signifikan dibanding jawaban chat berupa tulisan.

Upaya pencegahan penyalahgunaan dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi ini hanya untuk tujuan sah, tidak menggunakan AI untuk manipulasi informasi, atau eksploitasi pribadi, serta melaporkan setiap potensi pelanggaran kebijakan.

Pengguna disarankan juga berhati-hati dengan interaksi yang terputus atau jawaban yang tidak relevan atau tidak utuh. Untuk menghindari dampak tersebut, pastikan koneksi yang stabil dan bersiap untuk berhenti berinteraksi jika diperlukan.

Penting juga untuk menyadari bahwa 1-800-ChatGPT adalah sistem AI dan bukan manusia. Pengguna harus menyadari bahwa meskipun AI bisa memberikan jawaban suara yang mirip dengan percakapan manusia, ChatGPT tidak memiliki emosi, kesadaran, atau pemahaman pribadi.

Hal ini penting untuk diingat agar tidak terjebak dalam kebingungan atau ketergantungan berlebihan pada sistem ini.

Pengguna sebaiknya tidak menganggap bahwa segala informasi yang diberikan oleh AI adalah mutlak benar, atau bisa menggantikan saran profesional dalam berbagai bidang seperti medis atau hukum.

Salah satu tantangan besar dalam teknologi AI adalah halusinasi AI ketika AI menghasilkan informasi yang tidak akurat atau sepenuhnya salah. AI terkadang bisa memberikan jawaban yang terdengar meyakinkan, meskipun faktanya tidak benar.

Baca juga: Menghindari Sanksi Pidana UU ITE Baru

Selain itu, bias dalam AI juga merupakan isu yang perlu diperhatikan. AI bisa saja dipengaruhi oleh data yang digunakan untuk melatihnya, yang bisa mengarah pada penyebaran bias atau pandangan tidak adil.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memverifikasi semua informasi yang diberikan oleh AI, dan tetap kritis terhadap setiap jawaban yang diterima.

Maka, gunakan AI secara logis, proporsional, cek ricek hasilnya, dan tetap dalam pengawasan dan evaluasi hasilnya oleh manusia sebagai pengguna.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat