ChatGPT Terbukti Melanggar, OpenAI Didenda Rp 252 Miliar
- Divisi Perlindungan Data Privasi pemerintahan Italia menjatuhkan hukuman denda kepada OpenAI, induk chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence) ChatGPT pada Jumat (20/12/2024).
Denda senilai 15 juta euro atau berkisar Rp 252 miliar itu dijatuhkan lantaran OpenAI terbukti menggunakan data pribadi pengguna ChatGPT di Italia, untuk melatih algoritma chatbot, berdasar laporan investigasi yang dilakukan pemerintah Italia.
Tindakan ini dilaporkan sebagai pelanggaran karena ChatGPT tidak didasari basis hukum yang memadai, serta tidak memenuhi prinsip transparansi data pengguna.
Penyelidikan yang sudah berlangsung sejak 2023 itu juga menyimpulkan bahwa perusahaan asal Amerika Serikat itu tidak memiliki sistem verifikasi usia yang layak. Sebab, laporan menemukan sejumlah penggunanya berasal dari anak-anak di bawah usia 13 tahun telah terpapar oleh konten-konten AI yang tidak pantas.
Baca juga: ChatGPT Sekarang Bisa Diajak Ngobrol via Telepon dan WhatsApp
Oleh karena itu, pemerintah setempat mendorong OpenAI untuk menggelontorkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran publik (public awareness) terhadap cara kerja ChatGPT.
Fokus dari kampanye tersebut perlu menyertakan informasi soal pengumpulan data pengguna dan nonpengguna ChatGPT dalam melatih sistem algoritma.
Namun, menurut OpenAI, hukuman denda yang dijatuhkan dianggap sebagai keputusan yang tidak proposional. Perushaaan pemilik chatbot ChatGPT itu dilaporkan akan segera mengajukan banding di pengadilan.
“Saat Garante memerintah kami untuk menyetop layanan di Italia pada 2023, kami bekerja sama dengan regulator, lalu mengaktifkan (layanan) lagi sebulan kemudian, ujar juru bicara OpenAI dalam pernyataan resmi melalui e-mail.
OpenAI juga menambahkan pihak regulator sudah mengakui bahwa tujuan dan pendekatan perusahaan adalah melindungi privasi dalam AI. Akan tetapi, keputusan untuk mendenda hampir 20 kali lipat pendapatan yang diperoleh OpenAI di Italia tidak proposional.
Baca juga: Bos ChatGPT, Meta, dan Amazon Sumbang Jutaan Dollar untuk Pelantikan Donald Trump
“Mereka telah mengakui pendekatan kami di industri dalam melindungi privasi data dalam AI. Namun, denda yang diberikan hampir 20 kali lipat pendapatan yang kami peroleh di Itali selama periode yang relevan,” tambah OpenAI.
Sedikit kilas balik, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Reuters, Senin (23/12/2023), tuduhan yang dijatuhkan pemerintah Italia bukanlah yang pertama.
Sebelumnya, salah satu regulator Italia yang paling proaktif di Uni Eropa, dikenal dengan nama Garante, badan yang menilai kepatuhan platform AI (termasuk ChatGPT) terhadap privasi data, melarang penggunaan ChatGPT karena karena didiuga melanggar aturan privasi di Uni Eropa.
Kendati begitu, adanya kerja sama antara ChatGPT dan Microsoft, OpenAI dimungkinkan membuka layanannya kembali di Italia.
Makanya, tuduhan pelanggaran dan hukuman denda yang dijatuhkan dianggap tidak adil oleh ChatGPT. Sebaliknya, menurut regulator, jumlah denda yang dijatuhkan sudah dihitung berdasarkan pertimbangan yang kooperatif.
Merujuk pada Peraturan Perlindingan Data Umum (GDPR/ General Data Protection Regulation) di Uni Eropa, perusahaan mana pun yang terbukti melakukan pelanggaran privasi akan dikenakan denda mencapai 20 juta euro (sekitar RP 337 miliar) atau 4 persen dari omzet global secara keseluruhan.
Terkini Lainnya
- Pendiri Studio Pembuat Game "Marvel's Spider-Man" Pensiun, Langsung Diganti 3 Orang
- 5 Tips Simpan HP saat Tidur, Hindari Bahaya Overheat
- Cara Menyembunyikan Nomor HP di GetContact agar Tidak Bisa Dicari
- Xiaomi Redmi Note 14 Pro Plus 5G: Harga dan Spesifikasi
- Apa Itu Brain Rot dan Dampaknya Pada Kesehatan Mental?
- 50 Link Twibbon Isra Miraj 2025 yang Menarik dan Cara Menggunakannya
- Nonton Hoki Es NHL "dari Genteng", Momen "Gelut" Terabadikan Pakai Samsung S25 Ultra
- Apa yang Terjadi Jika Cache Dihapus di HP? Begini Penjelasannya
- Tabel Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13F 5G di Indonesia
- Samsung Wallet Hadir di Galaxy S25 Series, Cukup Tempel HP untuk Bayar
- Indonesia Umumkan Kerja Sama AI dan IoT dengan India
- Tabel Spesifikasi Infinix Hot 50 dan Harganya di Indonesia
- Epic Games Bikin Program Game Gratis untuk HP, seperti di PC
- Microsoft Ganti Nama Aplikasi Office di Windows 11
- Samsung Galaxy S25 Series Pakai Chip "Spesial", Terkencang di Dunia
- Inikah Harga iPhone 16 Resmi di Indonesia?
- Pemakaian Cerdas dan Etis ChatGPT di Telepon dan WhatsApp (Bagian II-Habis)
- Google Umumkan Gemini 2.0 Flash Thinking, AI yang Bisa Berpikir seperti Manusia
- OpenAI Umumkan o3 dan o3-mini, Bisa Pecahkan Soal Matematika Level Dewa
- Pemakaian Cerdas dan Etis ChatGPT di Telepon dan WhatsApp (Bagian I)