cpu-data.info

Induk Facebook Bikin Mesin Pencari Internet AI, Saingi Google

Logo Meta AI ditampilkan dalam webinar The Future of Facebook pada Kamis (25/7/2024).
Lihat Foto

- Segmen mesin pencari internet berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kian ketat. Setelah Google, Microsoft, dan OpenAI, kini induk Facebook, Meta juga dikabarkan terjun ke segmen ini.

Meta dilaporkan sedang membuat mesin pencari bertenaga kecerdasan buatan untuk bersaing dengan Google, sekaligus mengurangi ketergantungan mereka pada perusahaan tersebut.

Hal ini dilaporkan oleh Reuters, mengutip sebuah artikel berbayar oleh The Information.

Menurut sumber dalam, web crawler buatan Meta itu akan dapat memberikan jawaban-jawaban dalam bentuk percakapan, atas pertanyaan-pertanyaan tentang peristiwa-peristiwa terkini di Meta AI.

Baca juga: OpenAI Rilis SearchGPT, Mesin Pencari Penantang Google

Saat ini, chatbot Meta masih memanfaatkan teknologi dari Google dan Bing untuk informasi real-time tentang berita, olahraga, dan saham.

Dengan membuat mesin pencari internal, Meta berupaya meningkatkan pengalaman pengguna dan mempertahankan kontrol yang lebih besar atas ekosistem datanya.

Selain pengembangan ini, Meta telah mendapatkan perjanjian multi-tahun dengan Reuters untuk memasukkan artikel beritanya ke dalam tanggapan chatbot AI.

Kemitraan ini bertujuan untuk memberikan informasi berita yang akurat dan tepat waktu kepada pengguna secara langsung di dalam platform Meta.

Langkah strategis ini memposisikan Meta untuk bersaing secara langsung dengan penyedia mesin pencari yang sudah mapan dengan mengintegrasikan kemampuan pencarian berbasis AI ke dalam ekosistem media sosialnya yang luas.

Ilustrasi artificial intelligence, AI Detector, contoh prompt AISHUTTERSTOCK/SOMYUZU Ilustrasi artificial intelligence, AI Detector, contoh prompt AI

“Pencarian yang didukung AI lebih dari sekadar pencocokan kata kunci dan dapat menafsirkan makna dan konteks kueri untuk menemukan informasi yang paling berguna,” ujar Arsalan Vossough, Chief Technology Officer dan salah satu pendiri VinoVoss, mesin pencari wine yang digerakkan oleh AI.

Baca juga: Fitur Google Search Berbasis AI Kini Bisa Dicoba di Indonesia

Alat pencarian AI mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang kueri yang kompleks dan memberikan hasil dan rekomendasi yang disesuaikan.

VinoVoss, misalnya, dapat mengambil deskripsi pengguna tentang wine ideal mereka, termasuk harga, profil rasa, dan pasangan makanan, dan menawarkan botol wine yang paling relevan.

“Masa depan pencarian akan ditentukan oleh kemampuan AI untuk memahami dan mengantisipasi kebutuhan pengguna dengan cara yang tidak dapat ditandingi oleh mesin berbasis kata kunci tradisional,” kata Vossough dikutip KompasTekno dari PYMNTS, Senin (4/11/2024).

Langkah yang ditempuh Meta ini menyusul Google dan perusahaan pembuat ChatGPT, OpenAI yang baru saja merilis fitur SearchGPT di dalam layanan chatbot ChatGPT.

Fitur ini memungkinkan pengguna mencari informasi atau data terkini yang ada di internet. Jika dibayangkan, cara kerja SearchGPT mirip seperti mesin pencari (search engine) Google.

Baca juga: Chatbot AI Bing Ganti Nama Jadi Copilot, Punya Domain Sendiri Mirip ChatGPT

Berbeda dengan fitur percakapan atau fitur "reguler" di ChatGPT, di mana pengguna hanya akan menerima informasi berupa teks yang mirip seperti bahasa percakapan sehari-hari.

Di sisi lain, Google secara agresif mengintegrasikan model AI terbaru dan terkuatnya, Gemini, ke dalam produk inti seperti Search, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman pencarian yang lebih percakapan dan intuitif.

OpenAI sendiri masih bergantung pada investor terbesarnya, Microsoft, untuk akses web guna menjawab pertanyaan-pertanyaan topikal, dengan menggunakan mesin pencari Bing.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat