Bisnis Lesu, Dropbox PHK 528 Karyawan
- Dropbox, perusahaan komputasi awan (cloud), mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 20 persen dari total karyawannya.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh CEO Dropbox, Drew Huoston dalam sebuah memo yang diunggah ke blog Dropbox.
"Halo semua, saya menuliskan ini untuk memberi tahu bahwa setelah pertimbangan yang cermat, kami memutuskan untuk memangkas pekerja kami secara global, sekitar 20 persen atau 528 Dropboxer (istilah untuk para pekerja di Dropbox)," kata Huoston.
Baca juga: Dropbox Setop Paket Unlimited gara-gara Penambang Kripto
Huoston menyebut PHK ini merupakan bagian dari "transitional period" atau periode transisi.
Ia mengatakan, PHK ini dilakukan di divisi tertentu, di mana Dropbox menilai sudah melakukan cukup banyak investasi.
Dengan pemangkasan ini, Dropbox ingin membuat struktur operasional mereka lebih efisien.
"Sebagai CEO, saya mengambil tanggungjawab penuh untuk keputusan ini dan keadaan yang menyebabkannya," kata Huoston, dirangkum KompasTekno dari Tech Crunch, Sabtu (2/11/2024).
"Saya benar-benar minta maaf kepada mereka yang terdampak perubahan ini," jelasnya.
Ia menambahkan, pasar di sini (cloud) bergerak cepat dan para investor mau menggelontokan ratusan juta dollar AS ke sektor ini.
"Hal ini memvalidasi peluang yang telah kami kejar dan menggarisbawahi perlunya urgensi yang lebih besar, investasi yang lebih agresif, dan tindakan tegas," imbuhnya.
Keputusan PHK ini tidaklah murah. Menurut dokumen dari Securities and Exchange Commission AS yang diajukan, Dropbox memperkirakan akan mengeluarkan biaya antara 63 juta dollar AS hingga 68 juta dollar AS (sekitar Rp 990 miliar hingga Rp 1,68 triliun).
Dana itu akan digunakan untuk memberikan pesangon, tunjangan kesehatan, dan bantuan penempatan kerja bagi para karyawan yang terkena dampak. Sebagian besar pesangon akan direalisasikan pada kuartal IV-2024 ini, dan dilanjutkan hingga paruh pertama 2025.
Baca juga: 5 Aplikasi Alternatif iCloud buat Backup Data di iPhone atau iPad, Ada GDrive dan Dropbox
Keputusan ini juga tidak lepas dari kinerja Dropbox yang terus menurun dalam beberapa bulan terakhir.
Pada kuartal fiskal terakhir, Dropbox hanya memiliki 63.000 pengguna baru, di mana total pengguna "basic" 18 juta. Pendapatan mereka juga turun satu digit.
Pada kuartal II-2024, Dropbox mengalami pertumbuhan terendah dalam sejarah, yakni hanya 1,9 persen ke angka 634,5 juta dollar AS (sekitar Rp 10 triliun). Pada bulan Agustus, saham Dropbox tergerus lebih dari 20 persen.
Dropbox juga menghadapi persaingan ketat dengan layanan penyimpanan cloud lainnya, seperti Google Drive dan Box, yang makin unggul di pasar.
Terkini Lainnya
- Peluncuran Android 16 Bakal Lebih Cepat dari Biasanya
- Berapa Batas Waktu Main HP sebelum Tidur yang Baik? Begini Penjelasannya
- Apa Itu Doxxing? Begini Cara Kerja dan Bahayanya dalam Cyberbullying
- ZTE Gandeng Tel-U dan ITS Buka Program Beasiswa untuk Kembangkan Talenta Digital
- Apakah Aman Menggunakan HP saat Hamil? Begini Penjelasannya
- Berapa Kapasitas Baterai HP biar Tidak Sering Mengecas
- Windows 10 Pensiun Tahun Depan, tapi Masih Paling Banyak Dipakai
- Cara Bikin Daftar Chat di WhatsApp dengan Kategori Sesuai Keinginan, Mudah
- Pengguna Threads Melonjak, tapi Belum Jadi Andalan Pendapatan
- iPhone 16 Diblokir, CEO Apple Kini Tak Sebut Indonesia Lagi
- Apa Itu "Cyberbullying" di Media Sosial dan Macam-macamnya
- Keuntungan Apple Turun, Bukan gara-gara iPhone 16 Tidak Laku
- Muncul Tab Baru Tanda “+” di WhatsApp, Fitur Apa Itu?
- Sony Diskon Harga PS5 Slim Digital Edition di Indonesia, Hanya sampai 14 November
- Apple Minta Audiensi dengan Menperin, Bahas Larangan iPhone 16 di Indonesia
- Hasil Pencarian iPhone 16 Hilang di Marketplace, Ini Sebabnya
- Langkah Sederhana untuk Menangkal Ancaman Siber di Era Digital
- Kemenperin Ancam Blokir IMEI Ponsel Google Pixel yang Diperjualbelikan di Indonesia
- "Unboxing" Tablet Anak Samsung Galaxy Tab A9 Kids Edition, Punya Stylus Mirip Krayon
- Update ChromeOS untuk Laptop Chromebook Dirilis, Ini Fitur Barunya