cpu-data.info

Dropbox Setop Paket Unlimited gara-gara Penambang Kripto

Ilustrasi Dropbox
Lihat Foto

- Platform penyimpanan awan (cloud) dan berbagi file, Dropbox menghapus benefit penyimpanan tanpa batas alias unlimited storage mulai 24 Agusuts 2023.

Sebelumnya, benefit ini dimiliki pelanggan yang berlangganan paket "Advanced" seharga 20 dollar AS (sekitar Rp 306.000) per user per bulan ini.

Penambang kripto (crypto miner) dan pengecer (reseller) disebut-sebut sebagai alasan utama penyetopan benefit ini.

Dalam blog resmi, Dropbox mengungkapkan pihaknya semakin banyak melihat pelanggan yang membeli langganan Advanced ini untuk tujuan seperti penambangan kripto dan Chia, bukan untuk menjalankan bisnis atau organisasi yang sah. 

Chia merupakan mata uang kripto yang menggunakan jenis peralatan penambangan unik yang bergantung pada ruang penyimpanan.

Baca juga: 5 Aplikasi Alternatif iCloud buat Backup Data di iPhone atau iPad, Ada GDrive dan Dropbox

Dropbox mengungkapkan, semakin banyak pelanggan memanfaatkan penyimpanan tanpa batas dari Dropbox untuk kasus penggunaan pribadi, bahkan menjual kembali penyimpanan.

"Pelanggan seperti ini sering kali menggunakan penyimpanan ribuan kali lebih banyak dibandingkan pelanggan bisnis asli kami," tulis tim Dropbox di blog resmi.

Menurut Dropbox, penyalahgunaan ini berisiko membuat pengalaman penyimpanan awan dan berbagi file untuk semua pelanggan menjadi terganggu. Makanya, kini, Dropbox merevisi kebijakan layanan "Advanced" pada Agustus 2023 ini.

Semula, layanan ini menawarkan penyimpanan tanpa batas. Namun, ke depannya, pelanggan yang membeli paket Dropbox Advanced dengan tiga lisensi aktif akan menerima ruang penyimpanan sebesar 15 TB yang digunakan bersama oleh tim. Setiap lisensi aktif tambahan akan menerima penyimpanan sebesar 5TB.

Dropbox merinci, kapasitas penyimpanan 15 TB ini cukup untuk menyimpan sekitar 100 juta dokumen, 4 juta foto, atau 7.500 jam video HD.

Layanan Adnaved Dropbox semula menawarkan penyimpanan sebanyak yang dibutuhkan pengguna alias tanpa batas (unlimited storage). Kini, kapasitas penyimpanan Adnaved dibatasi 15 TB./ Galuh Putri Riyanto Layanan Adnaved Dropbox semula menawarkan penyimpanan sebanyak yang dibutuhkan pengguna alias tanpa batas (unlimited storage). Kini, kapasitas penyimpanan Adnaved dibatasi 15 TB.
Dropbox membuat pengecualian bagi pelanggan bisnis "sah" lama yang menggunakan penyimpanan kurang atau lebih dari 35 terabyte (TB).

Baca juga: Ketika Taylor Swift Hampir Terjebak dalam Skandal Runtuhnya Platform Kripto FTX...

Pelanggan lama yang menggunakan penyimpanan kurang dari 35 TB akan dapat menyimpan semua penyimpanan tersebut. Dropbox memberikan tambahan penyimpanan 5 TB sebagai kompensasi selama lima tahun tanpa biaya tambahan.

Pelanggan yang menggunakan lebih dari 35 TB akan dihubungi untuk mendiskusikan opsi namun akan terus dapat menggunakan hingga 1.000 TB. Menurut Dropbox, jumlah pelanggan bisnis yang menggunakan lebih dari 35 TB kurang dari 1 persen.

Pelanggan lama juga tidak akan beralih ke kebijakan baru hingga setidaknya 1 November. Harga layanan Advanced juga naik menjadi 30 dollar AS (sekitar Rp 459.000)

Microsoft dan Google lakukan hal serupa

Dengan penyetopan layanan unlimited storage ini, Dropbox mengikuti jejak Microsoft dan Google. Keduanya sudah lebih dulu menghapus layanan penyimpanan tak terbatas mereka dalam beberapa bulan terakhir.

Di masa lalu, peretas telah menggunakan perangkat luna jahat (malware) cryptojacking yang dimasukkan ke perangkat korban yang terhubung ke internet atau akun penyimpanan cloud, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari 9to5Google, Senin (28/8/2023).

Program jahat ini menggunakan sumber daya perangkat atau layanan cloud untuk membuat mesin virtual yang menambang mata uang kripto.

Pada tahun 2021, Google mengatakan, beberapa penyerang yang menargetkan pengguna platform penyimpanannya dapat menyusupi akun dan menginstal perangkat lunak penambangan dalam waktu 22 detik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat