Google Hapus Antivirus Kaspersky dari Play Store, Kenapa?
- Google resmi menghapus serangkaian aplikasi milik perusahaan asal Rusia, Kaspersky, meliputi aplikasi antivirus, VPN, hingga password manager dari toko aplikasi Play Store sepanjang akhir pekan lalu.
Produk-produk Kaspersky ini terbilang populer, dengan pengguna diestimasi mencapai lebih dari 400 juta secara global. Lantas, mengapa aplikasi antivirus Kaspersky dihapus dari Play Store?
Google mendepak aplikasi bikinan Kaspersky dari Play Store sebagai buntut dari pembatasan dan pelarangan Kaspersky oleh pemerintah Amerika Serikat.
"Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan AS baru-baru ini mengumumkan berbagai pembatasan pada Kaspersky. Sebagai hasilnya, kami telah menghapus aplikasi Kaspersky dari Google Play," kata juru bicara Google.
Baca juga: TikTok dan Meta Blokir Akun Media Pemerintah Rusia
Pelarangan produk antivitus Kaspersky merupakan kulminasi dari penyelidikan selama dua tahun oleh Kementerian Perdagangan AS yang dilakukan sejak 2022.
Setelah Rusia menyerang Ukraina, pemerintah federal AS memperingatkan bahwa pemerintah Rusia bisa memanipulasi perusahaan lokal seperti Kaspersky untuk kepentingan tertentu.
Misalnya, produk software antivirus dapat mengakses sistem komputer sehingga dikhawatirkan dapat mencuri informasi pemerintah AS ataupun sengaja memasang program jahat (malware).
Maka dari itu, pemerintah AS menambahkan Kaspersky ke Daftar Entitas AS, khususnya bagian "individu, perusahaan, dan organisasi asing yang dianggap sebagai masalah keamanan nasional" mulai 21 Juni 2024. Sebulan kemudian, Kaspersky mulai dilarang melakukan aktivitas bisnisnya di AS.
Selanjutnya, penjualan produk antivirus, termasuk download update, resale, dan lisensi software yang bersangkutan, akan dilarang dalam waktu 100 hari setelah pengumuman, tepatnya pada 29 September 2024.
Artinya, setelah lewat batas waktu tadi, seluruh layanan ataupun sofware antivirus Kaspersky tidak dapat digunakan lagi oleh pengguna.
Tujuan jeda waktu tersebut adalah memberikan waktu bagi pihak-pihak di AS yang kadung menggunakan antivirus Kaspersky untuk mencari alernatif.
Baca juga: Google Nonaktifkan Akun AdSense di Rusia, Aksi Balas Dendam?
Tanggapan Kaspersky
Kaspersky sudah mengetahui penghapusan berbagai layanannya dari Play Store. Menurut juru bicara Kaspersky, keputusan Google itu didasarkan pada penafsiran berlebihan atas pembatasan AS, yang tidak didukung oleh konfirmasi dari Departemen Perdagangan AS.
"Pembatasan Kapersky di AS ini tidak memiliki efek hukum material di luar AS, tapi Google secara sepihak memutuskan untuk menghapus produk kami dari Google Play sebelum 29 September, sehingga menghilangkan akses pengguna di seluruh dunia ke solusi Kaspersky," kata Kaspersky.
Juru bicara Kaspersky mengatakan, perusahaannya tetap berkomitmen untuk melindungi dunia dari ancaman siber.
Pengguna Android masih dapat terus mengunduh produk Kaspersky dari toko aplikasi lainnya, termasuk Galaxy Store, Huawei AppGallery, Xiaomi GetApps, atau langsung dari situs web Kaspersky.
Terkini Lainnya
- Pengguna iPhone 16 Kini Bisa Servis Mandiri
- Tol Cipularang Km 92 Ditandai sebagai "Lokasi Rawan Kecelakaan" di Google Maps
- Bangun Tidur Jangan Langsung Membuka HP, Begini Dampaknya
- Rekor Lagi, Harga Bitcoin "To The Moon" Tembus Rp 1,4 Miliar Per Keping
- Oppo Rajai Pasar Ponsel Indonesia Kuartal III-2024, Ini Daftar 5 Besarnya
- APK Bukan Singkatan dari “Aplikasi”, Begini Arti Sebenarnya
- Oppo Find X8 Series Meluncur Global 21 November di Bali
- Beda Smart TV, Android TV, dan Google TV, Kenali sebelum Beli
- Daftar 10 Smartphone Terlaris 2024, iPhone 15 Juaranya
- 15 Rumus Dasar Microsoft Excel yang Paling Sering Dipakai
- 5 Manfaat Cloud Computing yang Perlu Diketahui
- 60 Link Download Twibbon Hari Kesehatan Nasional 2024 dan Cara Buatnya Sendiri
- Game NBA 2K25: MyTeam Android dan iOS Diumumkan, Meluncur Bulan Ini
- Monitor Samsung ViewFinity S9 Rilis di Indonesia, Ini Harganya
- Ketagihan Scrolling TikTok? Ini Dia Dampaknya pada Kesehatan
- Trik Bikin Poster AI di WhatsApp dengan Copilot, Tinggal “PC” Chatbot Saja
- iPhone 15 Pro Max Jadi Smartphone Terlaris di Dunia
- Google Mulai Sebar Fitur AI "Ask Photos", Permudah Pengguna Cari Foto
- Mark Zuckerberg Masuk Tiga Besar Orang Paling Tajir Sedunia, Lewati Bos Amazon
- Samsung Galaxy A16 5G Meluncur, Jaminan "Update" hingga Android 20