Seberapa Keras Volume TWS atau Headset yang Aman agar Pendengaran Tak Terganggu?

- Perangkat audio, seperti TWS (True Wireless Stereo), headset, atau earphone, jamak digunakan pengguna sekarang untuk mengakses berbagai hiburan, seperti mendengar musik, menonton film, bermain game, dan lainnya.
Banyak pengguna yang memilih memakai TWS atau headset karena perangkat ini dapat menyuguhkan pengalaman mendengarkan audio berkualitas tinggi dengan suara yang kaya dan detail.
Baca juga: Fitur Tersembunyi di iOS Ini Cocok buat Pengguna iPhone yang Ingin Jaga Kesehatan Mata
Dengan demikian, mendengarkan musik atau bermain game jadi lebih menarik. Meski bisa menyuguhkan audio yang menarik, penggunaan headset dan perangkat audio lainnya sejatinya memiliki dampak negatif bagi pendengaran pengguna.
Volume suara yang terlalu kencang dari headset berpotensi merusak pendengaran. Beberapa gejala gangguan pendengaran akibat penggunaan headset atau TWS dengan volume tinggi adalah sebagai berikut:
- Terdapat suara berdesis, berdenging, atau berdengung di telinga.
- Kesulitan mendengar suara di lingkungan yang ramai atau bising.
- Kesulitan memahami suara yang diucapkan orang lain.
- Harus mendengarkan audio dengan volume tinggi.
Masalah kehilangan pendengaran akibat paparan suara yang terlalu keras ini perlu dihindari karena bersifat kumulatif seumur hidup, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pusat Studi Medis Universitas Utah, Amerika Serikat.
Artinya, jika telah mengalami perubahan pendengaran sementara, di masa mendatang pengguna dapat mengalami gangguan pendengaran yang terjadi di tingkat dan waktu paparan yang lebih rendah.
Untuk menghindari gangguan pendengaran yang berbahaya itu, pengguna yang senang memakai headset atau TWS perlu mengetahui seberapa keras suara headset yang aman. Lantas, berapa volume headset yang aman?
Volume headset yang aman
Kate Johnson, profesional medis di bidang pendengaran atau audiologi di Universitas Utah mengatakan, semakin keras suara yang didengarkan telinga dari perangkat audio bakal semakin cepat pula menyebabkan gangguan pendengaran.
Baca juga: Cara Menggunakan Earphone agar Tidak Sakit di Telinga
Perangkat audio saat ini bisa menghasilkan tingkat kebisingan hingga 120 dBA. Sebagai informasi, dB (desibel) merupakan satuan untuk mengukur intensitas suara.
Sementara itu, dBA (desibel berbobot A) adalah satuan pengukuran intensitas suara yang memerhatikan sensitivitas telinga manusia terhadap frekuensi yang tertentu.
Mendengarkan audio audio pada tingkat kebisingan 120 dBA dapat menyebabkan kerusakan pendengaran dalam hitungan detik. Intensitas suara yang dianggap aman untuk pendengaran manusia berada di rentang sekitar 65 - 85 dBA.
Intensitas suara di rentang tersebut setara dengan volume bicara manusia pada umumnya. Jika diterapkan di perangkat audio, pengguna bisa menjaga volume di tingkat 60 persen atau di bawahnya dari tingkat volume maksimal untuk menghindari gangguan pendengaran.
Saat ini ada banyak aplikasi di HP yang bisa mengukur tingkat kebisingan suara. Contohnya seperti NIOSH Sound Level Meter App di iPhone atau Sound Meter di HP Android. Pengguna bisa memanfaatkannya untuk menjaga suara yang didengarkan tidak melebihi batas aman.
Selain mengatur volume haedset pada batas aman, pengguna juga perlu memerhatikan durasi pemakainnya untuk menjaga pendengaran. Lantas, berapa lama pemakaian headset yang aman.
Durasi pemakaian headset yang aman
Dikutip dari American Osteopathic Association, James E. Foy, dokter spesialis osteopati anak mengatakan, mendengarkan audio lewat headset dengan volume tinggi dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan gangguan pendengaran seumur hidup bagi anak-anak dan remaja.
Terkini Lainnya
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar
- Game "The Last of Us Complete" Dirilis untuk PS5, Versi Lengkap Part I dan II
- Fujifilm Instax Mini 41 Meluncur, Kamera Foto Instan Gaya Retro
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Microsoft Tutup Skype, Pelanggan Ini Tuntut Uangnya Dikembalikan
- Awas Klik File di WhatsApp Desktop Bisa Kena Malware, Update Sekarang!
- Pasar PC Global Tumbuh 9 Persen Awal 2025, Ini Penyebabnya
- AMD Rilis Ryzen 8000 HX, Chip Murah untuk Laptop Gaming
- Trump Bebaskan Tarif untuk Smartphone, Laptop, dan Elektronik dari China
- Apple Kirim 600 Ton iPhone dari India ke AS
- Pengguna iPhone 16 Pro Keluhkan Layar Tidak Responsif
- HP Tecno Spark 30 Pro Meluncur dengan Helio G100, Ada Edisi Transformers
- Kapasitas Baterai iPhone 16 Series Terungkap, Tak Sebesar Daya HP Android
- Samsung Galaxy M55s 5G Dirilis, Kembaran Galaxy M55 Harga Lebih Murah
- Hands-on ZTE Nubia Neo 2, HP Gaming dengan Tombol Mirip L1 dan R1