Mengenal Quillbot, Aplikasi Parafrase Berbasis AI yang Banyak Digunakan Pelajar
- Quillbot tampaknya telah menjadi salah satu aplikasi yang saat ini banyak digunakan oleh pelajar, baik siswa maupun mahasiswa. Quillbot dapat membantu pelajar untuk mengerjakan tugas-tugas yang berkaitan dengan tulisan.
Quillbot dibuat dengan tujuan agar pengguna dapat berfokus pada isi atau substansi yang hendak disampaikan dalam tulisan. Dengan Quillbot, pengguna diharapkan tak perlu repot lagi memikirkan bagaimana cara atau teknik menulis yang baik.
Baca juga: 5 Aplikasi AI Art Generator buat Bikin Gambar dari Teks, Ada Canva dan Midjourney
Lantas, sebenarnya Quillbot aplikasi untuk apa? Untuk lebih lengkapnya, berikut KompasTekno rangkumkan mengenai Quillbot sebagai aplikasi yang banyak digunakan pelajar saat ini.
Apa itu Quillbot?
Quillbot adalah program atau aplikasi berbasis AI (Artificial Intelligence) yang memiliki kemampuan utama untuk parafrase (bentuk baku: parafrasa) atau menguraikan kembali teks dengan struktur dan gaya bahasa yang berbeda, tanpa mengubah maksud atau isi.
Pengguna dapat memasukkan teks di Quillbot dan program AI ini bakal memarafrasakannya secara otomatis menjadi tulisan baru. Pengguna dapat mengakses Quillbot lewat web yang beralamatkan di quillbot.com.
Sebagai informasi, Quillbot mulai dikembangkan pada 2017 oleh Rohan Gupta, Dave Silin, dan Anil Jason. Kemudian, pada 2021, Quillbot diumumkan telah diakuisisi oleh Course Hero, platform pembelajaran online.
Saat ini, Quillbot telah telah berkembang pesat. Pada 2022, Quillbot tercatat memiliki 20 juta pengguna aktif secara global. Selain penggunanya yang kian banyak, Quillbot juga memiliki banyak fitur pengolahan teks yang sekarang tak cuma bisa parafrasa.
Lantas, apa saja fitur Quilbot? Jika tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, silakan simak ulasan di bawah ini mengenai fitur-fitur Quillbot.
Fitur-fitur Quillbot
Quillbot saat ini telah berkembang menjadi program AI generatif yang dibekali berbagai kemampuan pengolahan teks. Secara umum, fitur-fitur Quillbot mirip dengan program AI generatif berbasis teks yang lain, seperti ChatGPT, Copilot, atau Gemini.
Namun, Quillbot tidak berformat chatbot seperti aplikasi-aplikasi AI tersebut, sehingga komunikasi hanya berjalan satu arah. Setiap fitur pengolahan teks di Quillbot tersaji dalam menu yang terpisah.
Di Quillbot, setidaknya terdapat delapan menu utama yang jadi fiturnya. Dari menu utama tersebut, fitur-fitur Quillbot meliputi pembuat parafrasa, cek tata bahasa, deteksi tulisan AI, cek plagiarisme, perangkum teks, penerjemah teks, pembuat sitasi, dan asisten penulisan.
Untuk fitur pembuat parafrasa atau Paraphraser, pengguna dapat memasukkan tulisan ke Quillbot dan program ini akan membuat uraian ulangnya. Di fitur ini, pengguna dapat mengatur tone parafrasenya seperti bernada formal, akademis, kreatif, dan lainnya.
Fitur Paraphraser di Quillbot juga menyediakan pengaturan banyaknya penggunaan sinonim untuk mengganti kata dalam membuat parafrasa. Semakin sedikit sinonim yang dipakai, parafrasa yang dihasilkan akan semakin akurat.
Baca juga: Apa Itu ChatGPT: Pengertian, Cara Menggunakan, dan Kegunaannya
Kemudian, di fitur cek tata bahasa atau Grammar Checker, pengguna dapat memeriksa tata bahasa dari tulisan yang dibuatnya. Dalam fitur ini, Quillbot bisa memberikan koreksi otomatis atas tata bahasa dalam tulisan yang dibuat pengguna.
Quillbot juga menyediakan fitur pendeteksi tulisan AI atau AI Detector. Fitur AI Detector diklaim dapat mendeteksi tulisan yang dihasilkan dari beberapa program AI seperti ChatGPT, GPT-4, dan Gemini.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- AI Google "Sabet" Medali Perak di Olimpiade Matematika Internasional
- Chatbot AI Google Gemini Di-upgrade, Jadi Lebih Cepat dan Pintar
- EU CRA: UU Baru Uni Eropa Menghadapi Peretasan Siber Global
- Samsung Galaxy Z Flip 5 Vs Z Flip 6: Beda Spesifikasi, Fitur, Harga, dan Warna
- Kode Redeem "Free Fire" Hari ini, Dapat Pramuka Token untuk Klaim Bundle GYC