Elon Musk Cabut Gugatan Hukum Atas OpenAI dan Sam Altman
- Pengusaha ternama asal Amerika Serikat dan pemilik platform media sosial X, Elon Musk telah mencabut gugatannya terhadap perusahaan kecerdasan buatan (AI) OpenAI serta para pendirinya, yakni Sam Altman dan Greg Brockman, pada Selasa 11 Juni 2024.
Gugatannya itu dicabut tepat sehari sebelum hakim akan mendengarkan permintaan para tergugat untuk membatalkan kasus tersebut. Lewat tim pengacaranya, Musk meminta pengadilan negara bagian California untuk membatalkan gugatan yang diajukan.
Menurut pengadilan tinggi San Fransisco, Musk juga tidak mengungkapkan alasan yang jelas mengenai pencabutan gugatannya itu. Kabarnya, penarikan gugatan tersebut dilakukan tanpa prasangka (prejudice), yang berarti Musk dapat mengajukannya kembali di lain waktu.
Gugatan tersebut awalnya dilayangkan pada Februari 2024 lalu. Di dalamnya, Musk menuding bahwa OpenAI telah melanggar perjanjian pendirian untuk membuat kecerdasan buatan yang bersifat open source demi kepentingan umat manusia dan tidak berorientasi keuntungan.
Musk menuduh bahwa bahwa perusahaan OpenAI kini tengah mengembangkan kecerdasan buatan untuk memaksimalkan keuntungan bagi Microsoft, bukan untuk kepentingan umat manusia.
Baca juga: Apple Pakai ChatGPT di Siri, Elon Musk: Tak Bisa Diterima
Elon Musk disebut ingin kendali atas OpenAI
Sebagai tanggapan atas gugatan yang dilontarkan Musk, OpenAI mengatakan bahwa tidak pernah ada perjanjian pendirian semacam itu.
OpenAI juga memberikan bukti e-mail yang cukup kuat yang menunjukkan bahwa Elon Musk tidak hanya tahu tentang rencana OpenAI untuk menjadi komersial dan berorientasi pada keuntungan, tetapi juga menyetujuinya.
Malahan, Musk kabarnya pernah berkata bahwa OpenAI tidak memiliki kemungkinan untuk sukses kecuali jika mengumpulkan beberapa miliar dolar per tahun, sebuah masalah pendanaan yang bisa diselesaikan Musk dengan syarat memiliki kendali atas OpenAI.
"Ketika kami mendiskusikan struktur nirlaba untuk memajukan misi, Elon ingin kami bergabung dengan Tesla atau dia ingin kendali penuh," kata OpenAI.
"Ketika dia meninggalkan (Open AI) pada akhir Februari 2018, dia mengatakan kepada tim kami bahwa dia mendukung kami untuk menemukan jalan kami sendiri guna mengumpulkan miliaran dolar," tambah OpenAI.
Baca juga: Elon Musk Bolehkan Konten Pornografi di X/Twitter, Mau Saingi OnlyFans?
Perseteruan belum usai?
Elon Musk pada 2015 turut mendirikan OpenAI bersama dengan CEO saat ini, Sam Altman. Musk pun disebut menyumbang dana sebesar 44 juta dollar AS (sekitar Rp 716 miliar) untuk perusahaan yang berbasis di San Francisco itu.
Namun, melihat bahwa OpenAI kini telah sukses dan berhasil mengumpulkan dana dari perusahaan teknologi Microsoft sebesar 10 miliar dollar AS (sekitar Rp 162 triliun), Musk disebut ingin mengeklaim hasil dari perusahaan yang awalnya ia dukung tersebut.
OpenAI dalam pengajuan pengadilannya juga menyatakan bahwa gugatan Musk tersebut didasarkan pada klaim yang tidak koheren, menggambarkannya sebagai upaya yang dibuat-buat oleh Musk untuk memajukan kepentingan AI-nya sendiri.
"Melihat kemajuan teknologi luar biasa yang telah dicapai OpenAI, Musk sekarang menginginkan kesuksesan itu untuk dirinya sendiri," kata pengacara OpenAI.
Baca juga: Elon Musk Bangun Superkomputer Baru demi AI Grok
Gugatan tersebut merupakan puncak dari permusuhan Musk yang sudah berlangsung lama terhadap OpenAI, sebuah perusahaan yang ia dirikan dan kini telah menjadi "wajah" dari AI generatif lewat pendanaan miliaran dollar dari Microsoft.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Mashable, Jumat (14/6/2024), meskipun Taipan pemilik layanan internet satelit Starlink tersebut kini telah memutuskan untuk mencabut gugatan, perseteruannya dengan OpenAI sepertinya masih belum usai.
Awal pekan ini misalnya, Musk mengecam kemitraan antara OpenAI dan pabrikan iPhone Apple lewat cuitannya di X, dengan mengatakan bahwa integrasi chatbot AI buatan OpenAI, ChatGPT ke iOS 18 adalah "sebuah pelanggaran keamanan yang tak dapat diterima."
If Apple integrates OpenAI at the OS level, then Apple devices will be banned at my companies. That is an unacceptable security violation.
— Elon Musk (@elonmusk) June 10, 2024
Musk bahkan menyebut akan melarang penggunaan perangkat Apple di perusahaannya jika integrasi ChatGPT ke iOS terjadi. Meskipun Apple sendiri menyatakan bahwa integrasi ChatGPT akan bersifat opsional dan OpenAI akan dibatasi dalam menyimpan permintaan pengguna.
Terkini Lainnya
- Game "Call of Duty: Black Ops 6" Sukses di Steam, Lewati PUBG dan GTA V
- 7 Momen di Final MPL S14: dari Rekor "Peak Viewers" hingga Debut "Widy" Jadi MVP
- 178 HP Xiaomi, Redmi dan Poco yang Tidak Dapat Update OS Lagi
- Arti Kata "Vibes" Bahasa Slang yang Sering Muncul di Media Sosial
- ATS E-Sports Juara Kompetisi MLBB Samsung Galaxy Academy
- Fitur Baru WhatsApp, Ada Tombol Zoom Kamera di Dalam Aplikasi Langsung
- Magic Mouse Apple Kini Pakai USB-C, tapi Konektor Charger Masih di Bawah
- Ini Bahayanya Taruh Smartphone di Bawah Bantal Saat Tidur
- Cara Update iOS 18.1, Siapkan Memori Besar buat Apple Intelligence
- Spesifikasi dan Harga Infinix Hot 50 Pro Plus di Indonesia, mulai Rp 2 Jutaan
- iPhone yang Kebagian iOS 18.1, Tidak Semua Dapat Apple Intelligence
- Fitur-fitur iOS 18.1 yang Baru Dirilis, Akhirnya Ada Apple Intelligence
- AI Apple Intelligence Resmi Hadir di iPhone, iPad, dan Mac, Ini Fiturnya
- Instagram Blokir Puluhan Akun Pelacak Jet Pribadi Selebritas dan Tokoh Publik
- Media Asing Soroti Kabar iPhone 16 Terlarang di Indonesia
- Axiata: Starlink Masih Mahal di Indonesia dan Belum Berdampak Besar di Malaysia
- Cuma HP Tecno Pova 6 yang Rilis Indonesia, "Neo" dan "Pro" Kapan?
- ZTE Nubia Neo 2 5G Resmi di Indonesia, HP Gaming yang Punya Tombol Mirip L1 dan R1
- HP Tecno Pova 6 Sanggup "90 FPS" Main Free Fire dan Mobile Legends
- Daftar iPad yang Kebagian iPadOS 18 dan Jadwal Rilisnya