cpu-data.info

Elon Musk Bolehkan Konten Pornografi di X/Twitter, Mau Saingi OnlyFans?

Logo X dengan lampu LED putih terang, dipasang di atap kantor pusat X (dulu Twitter), yang berlokasi di 1355 Market Street, San Francisco, California, Amerika Serikat.
Lihat Foto

- Elon Musk mengubah kebijakan media sosial X (dahulu Twitter) terkait posting-an berbau konten dewasa (not safe for work/NSFW) di platform-nya.

Sekarang, X/Twitter resmi mengizinkan pengguna mengunggah konten maupun grafis bermuatan pornografi. Aturan ini diumumkan perusahaan dengan menambahkan klausul baru ke daftar kebijakan X Twitter.

"Kami percaya bahwa pengguna bisa membuat, mendistribusikan dan mengonsumsi materi terkait tema seksual, selama materi itu diproduksi dan didistribusikan atas dasar suka sama suka," demikian keterangan X terkait kebijakan konten dewasa dikutip dari halaman Pusat Bantuan X.

Perusahaan ini juga menilai bahwa konten dewasa merupakan bentuk ekspresi artistik yang legal.

Baca juga: Pengguna X Twitter di Indonesia Sudah Bisa Coba Grok, Chatbot AI yang Lebih Humoris

Akan tetapi, media sosial milik Elon Musk itu tetap memasang aturan main bila pengguna ingin mengunggah konten tersebut.

Salah satunya yaitu bahwa pengguna harus menambahkan label yang jelas untuk mengidentifikasinya sebagai konten sensitif. Konten itu juga tidak diizinkan diunggah di tempat yang mencolok, misalnya sebagai gambar profil atau banner alias gambar persegi panjang di halaman profil.

Konten yang mendorong eksploitasi hingga kekerasan terhadap anak di bawah umur juga termasuk konten dewasa yang diharamkan.

Aturan ini berlaku untuk konten dewasa yang dalam format fotografi, animasi maupun konten yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Baca juga: Konten Dewasa di OnlyFans Tetap Ada hingga 5 Tahun Lagi

X Twitter juga membatasi konten itu agar tidak muncul di linimasa pengguna di bawah usia 18 tahun, sesuai dengan usia yang dicantumkan di platform-nya.

Ingin saingi OnlyFans?

Adapun sebelumnya, aturan soal konten dewasa di X Twitter terbilang abu-abu. Sebab, platform mikroblog ini tidak pernah secara eksplisit melarang konten dewasa.

Laporan Reuters pada tahun 2022 bahkan menunjukkan bahwa sekitar 13 persen postingan di X Twitter adalah konten dewasa. Jumlahnya ditaksir meningkat lagi sejak saat itu.

Walhasil, X Twitter menjadi alternatif bagi pembuat konten dewasa untuk mendistribusikan konten hingga mendorong audiens untuk membayar bila ingin menontonnya lebih lanjut.

Konsep ini mirip dengan platform berbagi konten OnlyFans dan boleh jadi menjadi alternatif pendapatan X.

Diumumkannya kebijakan baru ini menegaskan bagaimana posisi X Twitter terkait konten itu. Perusahaan ini juga menyatakan bahwa kebijakan soal konten dewasa menggantikan kebijakan "Media Sensitif dan Ujaran Kebencian" yang ada sebelumnya.

Meski bersifat mengganti, pada dasarnya kebijakan yang sebelumnya sudah ditegakkan termasuk soal batasan usia tetap diterapkan pada aturan baru, dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Selasa (4/6/2024).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat