ChatGPT Bakal Bikin Stok Kartu Grafis Langka, Kok Bisa?

- Layanan chatbot berbasis kecerdasan buatan bikinan OpenAI, ChatGPT, disebut bisa menjadi biang keladi kelangkaan kartu grafis (GPU) di industri komputer dunia.
Pasalnya, untuk membuat kecerdasan buatan (AI) semakin pintar, dibutuhkan banyak GPU. Saat ini, OpenAI sendiri kabarnya menggunakan sekitar 10.000 unit GPU Nvidia agar ChatGPT bisa menghasilkan respons yang luwes ketika ditanya oleh pengguna.
Ditambah lagi perusahaan lain seperti Google dan Microsoft yang juga mulai fokus menggarap teknologi AI beberapa waktu ke depan.
Menurut laporan Forbes, Google diperkirakan bakal membutuhkan sekitar 4,1 juta unit GPU Nvidia A100 (GPU khusus AI) untuk pengembangan teknologi AI. Nilainya bisa mencapai 100 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.500 triliun).
Dengan banyaknya kebutuhan terhadap GPU untuk pengembangan AI, vendor GPU seperti Nvidia bisa saja beralih fokus untuk membuat lebih banyak GPU khusus AI dibanding GPU mainstream yang digunakan end user seperti gamers, kreator konten, dan lain sebagainya.
Baca juga: Kabel GPU GeForce RTX 4090 Meleleh, Nvidia Dituntut di Pengadilan AS

Meski demikian, ada kemungkinan bahwa hanya GPU Nvidia saja yang bakal mengalami kelangkaan dan kenaikan harga.
Sebab, Nvidia disebut merupakan salah satu pemasok GPU AI yang terbesar di industri teknologi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TechRadar, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Kabel GPU GeForce RTX 4090 Meleleh, Nvidia Dituntut di Pengadilan AS
Adapun harga GPU dari kompetitor Nvidia, yaitu AMD, diprediksi masih tetap aman.
Seperti diketahui, kelangkaan dan kenaikan harga GPU pernah terjadi beberapa waktu lalu. Saat itu, kelangkaan tersebut dipicu oleh maraknya kegiatan penambangan mata uang kripto (crypto mining).
Sederhananya, sama seperti pengembangan AI tadi, pengguna yang melakukan crypto mining membutuhkan banyak GPU, namun GPU jenis mainstream, bukan GPU AI. Hal ini supaya kegiatan crypto mining berjalan dengan lancar dan bisa menguntungkan.
Terkini Lainnya
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Samsung Pasang Target Besar untuk Galaxy S23, Penjualan "Double Digit" dan Versi Ultra Lebih Laris
- Karyawan Google Diminta Luangkan Waktu 4 Jam Sehari demi AI Bard
- Qualcomm Rilis Modem Snapdragon X75 5G, Siap Dukung 5G-Advanced
- Oppo Find N2 Flip Meluncur Global, Jaminan Update hingga 4 Tahun
- Elon Musk Mundur sebagai CEO Twitter Akhir 2023