Kondisi Bisnis Shopee di Sejumlah Negara, dari Tutup Operasi hingga PHK Karyawan
- Bisnis perusahaan marketplace kenamaan, Shopee, tampaknya tengah mengalami guncangan di sejumlah negara. Mulanya, Shopee melakukan penutupan operasi bisnisnya di sejumlah negara, termasuk India dan Perancis.
Menyusul penutupan operasi, anak perusahaan Sea Group itu lantas juga menerapkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada karyawannya di beberapa negara, termasuk salah satunya yang terbaru adalah Indonesia.
Baca juga: Shopee Indonesia PHK Karyawan, Berapa Jumlahnya?
Untuk lebih lengkapnya, berikut KompasTekno rangkumkan kondisi bisnis Shopee di sejumlah negara sepanjang tahun ini, mulai dari penutupan operasi hingga PHK karywan.
Tutup operasi bisnis di India, Perancis, dan Amerika Latin
Shopee awalnya memiliki wilayah operasi bisnis di sejumlah negara di luar kawasan Asia Tenggara, seperti India, Perancis, dan negara-negara di Amerika Latin, termasuk Chile, Meksiko, Kolombia, dan Argentina.
Namun, akhirnya Shopee harus menutup operasi bisnisnya di negara-negara tersebut. Pada Maret 2022, Shopee resmi mengumumkan penutupan operasional layanan di Perancis. Tak ada alasan spesifik yang menyertai keputusan tersebut.
Di bulan yang sama, Shopee juga menghentikan bisnisnya untuk pasar India. Alasan penutupan bisnis Shopee di India tak begitu jelas pula, hanya disebutkan karena terdapat “ketidakpastiaan”.
Setelah India dan Perancis, penutupan operasi bisnis Shopee berlanjut ke negara Amerika Latin. Pada September ini, Shopee resmi mengumumkan hengkang dari Chile, Meksiko, Kolombia dan Argentina.
Di Chile, Kolombia, dan Meksiko, menurut sumber yang dikutip Reuters, Shopee hanya menutup operasional lokalnya. Namun, Shopee dikatakan masih akan menjalankan operasional lintas negara di ketiga negara tersebut.
Baca juga: Shopee Setop Operasi di Chile dan Meksiko, Hengkang dari Argentina
"Mengingat ketidakpastian ekonomi makro yang meningkat saat ini, (perusahaan perlu) memfokuskan sumber daya pada operasi inti," kata CEO Shopee, Chris Feng, dalam sebuah pernyataan yang dikutip KompasTekno dari Reuters, Selasa (20/9/2022).
Karena alasan itu, perusahaan memutuskan untuk menghentikan operasional lokalnya dan berkonsentrasi pada model operasional lintas negara di Meksiko, Kolombia, dan Chile.
Sementara di Argentina, Shopee memilih menutup operasional layanan sepenuhnya. Sedangkan di Brasil, Shopee masih akan mempertahankan bisnisnya karena perusahaan terbilang menjadi pemain dominan di negara tersebut.
PHK karyawan
Menyertai penutupan operasi di sejumlah negara tersebut, Shopee juga melakukan PHK karyawan. Pada Juni lalu, Shopee PHK karyawan divisi e-commerce dan pengiriman makanan baik di Asia Tenggara maupun Amerika Latin.
Menurut Reuters, perusahaan yang lekat dengan warna oranye ini bahkan membatalkan lusinan lowongan pekerjaan dalam dua minggu terakhir. Keputusan Shopee PHK karyawan ini juga menyasar untuk wilayah operasi bisnis di Indonesia.
Pada 19 September 2022, Shopee Indonesia mengonfirmasi telah melakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya, sebagaimana disampaikan oleh Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira
Radynal menjelaskan penyebab Shopee PHK karyawan di Indonesia adalah terkait kondisi ekonomi global, namun tak disebut secara spesifik soal berapa jumlah karyawan Shopee yang di-PHK dan dari divisi mana saja.
"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit," kata Radynal melalui keterangan resmi kepada KompasTekno pada Senin (19/9/2022).
Baca juga: Shopee Indonesia PHK Karyawan, Bagaimana Operasi Bisnisnya?
Untuk karyawannya yang terdampak PHK, Shopee Indonesia berkomitmen memberikan dukungan materi seperti memberikan pesangon sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dengan tambahan satu bulan gaji.
Karyawan yang terkena PHK juga masih dapat menggunakan fasilitas asuransi kesehatan dari Shopee Indonesia hingga akhir tahun. Adanya keputusan PHK ini, Shopee Indonesia memastikan tidak akan mempengaruhi operasional bisnis dan layanan di tanah air.
Terkini Lainnya
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- Oppo Find X8 Pro Punya Tombol "Quick Button", Apa Fungsinya?
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- Indonesia Juara Umum Kompetisi E-sports Dunia IESF 2024
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- RUU PDP Resmi Disahkan Jadi Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
- Game Indonesia "A Space for the Unbound" Sabet Penghargaan di Jepang
- iOS 16 Bikin Boros Baterai iPhone? Coba Matikan Fitur Ini
- Kode Redeem PUBG Mobile Terbaru, Ada Kostum "Extreme Skydiver Set"
- IDC: Geser Samsung, Oppo Vendor Ponsel Nomor Satu di Indonesia