Kisah Lisa, Komputer Apple yang Meluncur 39 Tahun Lalu
- Hari ini 39 tahun lalu Apple memperkenalkan Lisa. Lisa adalah salah satu komputer pribadi pertama yang memiliki antarmuka grafis (GUI) dan mouse.
Lisa diluncurkan pada 19 Januari 1983. Jika dibandingkan dengan komputer Apple saat ini, spesifikasi dari Apple Lisa memang tidak ada yang menarik.
Namun, pada 1983 lalu, Lisa adalah salah satu produk yang dirancang untuk pelanggan bisnis dengan spesifikasi yang mumpuni pada zamannya.
Lisa atau singkatan dari Local Integrated Software Architecture dibekali CPU Motorola 68000 dengan clock rate 5 MHz, dengan RAM sebesar 1 MB.
Baca juga: Apple Jadi Perusahaan Pertama di Dunia Bernilai Rp 42.000 Triliun
Memang secara spesifikasi Lisa jauh tertinggal dari komputer yang diproduksi Apple saat ini seperi iMac. Meski demikian, Apple Lisa saat itu sudah dijual dengan harga sekitar 9.995 dollar AS (Rp 8,9 juta dengan nilai kurs tahun 1980'an).
Lantas apa yang membuat mahal dari komputer Apple satu ini?
Saat itu, Apple Lisa menjadi salah satu komputer pribadi komersial pertama yang menggunakan antarmuka grafis atau GUI (Graphical User Interface) dan dilengkapi dengan perangkat mouse.
GUI merupakan format tampilan komputer yang memungkinkan pengguna untuk memilih perintah, membuka file, dan membuka aplikasi hanya dengan menekan ikon yang ada di layar melalui mouse.
Ide untuk menerapkan GUI ke komputer pribadi tidak dikembangkan oleh Apple sendiri. Apple lewat Steve Jobs, mengadaptasi ide itu pada tahun 1979 dari komputer Xerox Alto besutan Palo Alto Research Center (PARC).
Saat itu, PARC memang sudah bisa mengembangkan GUI untuk komputer lewat Xerox Alto yang telah dikenalkan sejak 1973. Xerox Alto kala itu dilengkapi alat print dengan fitur bernama "What You See Is What You Get” (WYSIWYG).
Baca juga: Komputer Pertama Apple yang Masih Berfungsi Dilelang, Laku Rp 5,7 Miliar
Fitur ini dapat berjalan dengan memanfaatkan GUI yang kemudian ditiru oleh Apple.
Saat Xerox Alto pertama kali diluncurkan pada 1973.
Namun, Xerox Alto hanya ditujukan untuk kalangan tertentu, seperti pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi di Amerika Serikat.
Terkini Lainnya
- iPhone 16 Pro "Sultan" Dijual Rp 163 Juta, Apa Istimewanya?
- Apple Fanboy Ternyata Nggak Buru-buru Ganti iPhone Baru
- 3 Cara Mencegah Panggilan Tidak Dikenal di HP dengan Mudah dan Praktis
- Cara Login WhatsApp Web dengan Nomor HP, Mudah dan Praktis
- 1 Juta Android TV Box Terinfeksi Malware "Vo1d", Indonesia Terdampak
- AWS Cloud Percepat Inovasi Perbankan Digital di Indonesia
- 2 Cara Ganti Password Gmail dengan Nomor HP yang Tidak Aktif, Mudah dan Praktis
- Cara Bikin Absen lewat Google Form dengan Mudah dan Praktis
- Game Legendaris Flappy Bird Akan Kembali Setelah 10 Tahun Menghilang
- Jenis-jenis Aplikasi yang Harus Dihapus di HP Android biar Memori Tidak Cepat Penuh
- Xiaomi Redmi 14R Meluncur dengan Snapdragon 4 Gen 2, mulai Rp 2 Jutaan
- ZTE Nubia V60 Design Resmi di Indonesia, HP "Boba" Harga Rp 1 Jutaan
- Tablet Infinix Xpad Versi 4G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- AS Larang Penggunaan Autoland di 100 Bandara akibat Sinyal 5G
- Alasan di Balik Microsoft Beli Activision Blizzard Hampir Rp 1.000 Triliun
- Selebriti dan Tokoh Publik yang Jadi Korban Video Deepfake Selain Nagita Slavina
- Sinyal 5G Bikin Emirates Setop Beberapa Rute Penerbangan ke AS
- Infinix Luncurkan Laptop Tipis INBook X2, Harga Mulai Rp 5 Juta