AS Larang Penggunaan Autoland di 100 Bandara akibat Sinyal 5G

- Otoritas penerbangan Amerika Serikat (AS), Federal Aviation Administrator (FAA) merilis ratusan NOTAM (Notice to Airmen) menjelang peluncuran layanan 5G komersil di AS.
Termasuk dalam NOTAM tersebut adalah larangan penggunaan sistem pendaratan otomatis (autoland) dan manuver penerbangan otomatis yang menggunakan radar radio-altimeter, di 100 bandara di seluruh AS.
“Pesawat dengan radio-altimeter yang belum teruji, atau yang belum diganti atau diperkuat, tidak boleh melakukan pendaratan otomatis (autoland) saat visibilitas rendah di area di mana 5G sudah diaktifkan,” kata FAA, dikutip KompasTekno dari SimpleFlying, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Sinyal 5G Bikin Emirates Setop Beberapa Rute Penerbangan ke AS
Autoland adalah sistem prosedur pendaratan pesawat otomatis di bawah pengawasan awak pesawat. Sistem ini membantu pesawat mengatasi masalah seperti cuaca buruk yang mungkin membuat pendaratan sulit atau berbahaya.
Radio altimeter di pesawat ini memandu sistem autoland dalam hal mengukur ketinggian pesawat dengan daratan.
Karena menggunakan sinyal frekuensi yang bersinggungan dengan frekuensi 5G C-Band di AS, maka ditakutkan sistem sinyal autoland pesawat akan terganggu, seperti pembacaan radio altimeter yang salah.
Tarik ulur FAA-FCC
AS berencana menggelar jaringan 5G pada 5 Januari 2022, yang menggunakan frekuensi C-Band , yakni frekuensi yang beroperasi di antara 4 GHZ hingga 8 GHz, tepatnya di frekuensi 3,7 GHz - 3,98 GHz.
Sementara radio altimeter pesawat bekerja di pita frekuensi 4,2-4,4 GHz, yang bersinggungan dengan pita frekuensi 5G C-Band (Indonesia saat ini baru menggunakan pita radio 2,3 GHz untuk 5G).
Radio altimeter sendiri berperan penting dalam fase takeoff dan landing. Komputer pesawat akan memberikan peringatan ketinggian dalam interval tertentu, misal 1.000 feet, 500 feet, 100 feet, 50 feet, dan sebagainya.
Pelaku industri penerbangan khawatir jika frekuensi radio altimeter pesawat ini bersinggungan dengan sinyal 5G, maka ditakutkan akan memberikan pembacaan ketinggian pesawat yang salah.
Baca juga: Boeing dan Airbus Kompak Minta Pemerintah AS Tunda 5G
Hal ini juga ditakutkan akan memengaruhi sistem autoland (pendaratan otomatis), baik yang dipasang di bandara-bandara maupun di pesawat.
Hingga saat ini, otoritas penerbangan AS (FAA) dan komite seluler di AS (FCC) sedang mencari jalan tengah akan kondisi ini.
Dua operator seluler AS yang akan mengkomersilkan layanan 5G mereka, yakni AT&T dan Verizon, sudah setuju untuk menunda komersialisasi 5G selama dua minggu, terhitung sejak 5 Januari.
“Komisi Komunikasi Federal (FCC) memberi wewenang kepada perusahaan telekomunikasi untuk menggunakan spektrum 5G yang berdekatan dengan frekuensi yang digunakan oleh peralatan pesawat yang dikenal sebagai altimeter radio,” kata asosiasi maskapai AS, Airlines for America.
“Karena risiko gangguan, FAA sedang bersiap untuk memberlakukan pembatasan keamanan yang akan sangat mengganggu penumpang maskapai,” demikian pernyataan FAA.
Terkini Lainnya
- Steam Gelar Spring Sale 2025, Diskon Game hingga 75 Persen
- Foto Dummy iPhone 17 Air Beredar, Beneran Tanpa Port?
- Cara Kirim THR Lebaran Pakai GoPay, Cepat dan Praktis
- Siap-siap, Google Assistant Bakal Diganti Gemini
- Honor Resmi Buka First Sale untuk 8 Gadget Premium dengan Promo Menggiurkan di Shopee
- Cara Buat QRIS untuk Transfer THR Lebih Cepat dan Mudah
- Spesifikasi Xiaomi 15 Ultra dan Harganya di Indonesia
- Baidu Rilis Ernie X1 dan Ernie 4.5, Model AI Penantang DeepSeek dan OpenAI
- Sirkuit Balapan AI Semakin Tajam! Apakah Manus AI Segera Gantikan ManusIA? (Bagian II-Habis)
- Spesifikasi dan Harga Oppo A5 Pro 5G di Indonesia, Mulai Rp 4 Jutaan
- Kreator Konten Wajib Tahu, Ini Waktu Terbaik Posting di IG, TikTok, dkk
- Game "Free Fire" Sebar Skin Jersey Timnas dan Avatar Rizky Ridho
- Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta Buka Lagi 19 Maret, Ini Link dan Caranya
- Tim Indonesia Runner-up Turnamen PUBG Mobile Asia Tenggara, Salah Satu Pemain Sabet MVP
- WhatsApp Siapkan Cara Baru Balas Pesan, Mirip Thread di X/Twitter
- Alasan di Balik Microsoft Beli Activision Blizzard Hampir Rp 1.000 Triliun
- Daftar Kode Dial Paket Data Murah Telkomsel
- Selebriti dan Tokoh Publik yang Jadi Korban Video Deepfake Selain Nagita Slavina
- Sinyal 5G Bikin Emirates Setop Beberapa Rute Penerbangan ke AS
- Infinix Luncurkan Laptop Tipis INBook X2, Harga Mulai Rp 5 Juta