Jadi Rebutan Tiga Operator Seluler, Ini Harga Frekuensi 5G yang Dilelang Kominfo
- Proses seleksi dan lelang penggunaan pita frekuensi radio 2,3 Ghz pada rentang 2360-2390 menyisakan tiga operator seluler. Ketiganya adalah Smartfren, Telkomsel, dan Tri Indonesia.
Meski belum disahkan, ketiga operator seluler ini menjadi kandidat kuat pemenang lelang frekuensi tersebut. Sebab, alokasi pita frekuensi yang dilelang adalah sebesar 30 Mhz yang terdiri dari tiga blok frekuensi radio, sesuai dengan jumlah operator yang lolos seleksi.
Pita frekuensi ini nantinya dapat digunakan untuk menggelar jaringan 5G. Lantas, berapa harga yang dibayar operator seluler untuk mendapatkan frekuensi 5G ini?
Baca juga: Lelang Frekuensi 5G Sisakan Tiga Operator Seluler, Smartfren Teratas
Mengutip halaman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), harga lelang frekuensi 2,3 Ghz tersebut adalah Rp 144,8 miliar. Ketiga operator seluler yang lolos seleksi, menawarkan harga yang sama untuk mendapatkan frekuensi tersebut.
Harga ini lebih murah dari harga lelang frekuensi 2,3 Ghz pada 2017 lalu. Kala itu, Kementerian Kominfo menetapkan harga dasar Rp Rp 336,720 miliar. Telkomsel saat itu mengajukan harga penawaran tertinggi sebesar Rp 1,007 triliun.
Dengan harga tersebut, Telkomsel mendapatkan tambahan spektrum 30 MHz sekaligus di pita 2,3 Ghz. Kondisinya berbeda dengan lelang saat ini, di mana alokasi frekuensi yang dilelang adalah 30 Mhz namun dibagi menjadi tiga blok.
"Seleksi dilaksanakan pada objek seleksi pita frekuensi radio 2,3 GHz yang terdiri atas tiga blok pita frekuensi radio," ungkap ketua Tim Seleksi, Denny Setiawan dalam keterangan resmi, Senin (22/11/2020).
Baca juga: Pengamat Sebut Frekuensi 2,3 Ghz Layak untuk 5G di Indonesia
Sebagai informasi, awalnya frekuensi 2,3 GHz ini dihuni oleh operator telekomunikasi Broadband Wireless Access (BWA). Namun, Kominfo mencabut izin frekuensi milik tiga operator BWA pada Desember 2018 lalu.
Tiga operator yang dicabut ijinnya adalah PT First Media Tbk (KBLV), PT Internux, dan Jasnita Telekomindo. Pemerintah memutuskan tidak memperpanjang lisensi operator BWA dan mengalihkan frekuensi itu untuk layanan bergerak seluler.
Tiga opsi
Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan opsi tiga frekuensi untuk menggelar jaringan 5G.
Pertama adalah lower band, ada dua opsi yaitu 700 MHz dan 800 MHz. Frekuensi 700 MHz saat ini masih dipakai untuk siaran TV analog, yang rencananya akan dimigrasi menjadi digital.
Untuk menerapkan 5G di frekuensi ini, Kominfo menunggu UU Penyiaran disahkan lebih dahulu.
Baca juga: Kominfo Ungkap Tiga Opsi Frekuensi untuk 5G di Indonesia
Kemudian untuk middle band, mulanya Indonesia memiliki dua opsi frekuensi, yakni 2,6 GHz dan 3,5 GHz. Keduanya saat ini sudah dipakai untuk koneksi satelit, penggunanya seperti Indovision dan BRI.
Di upper band, Indonesia memiliki frekuensi 26 GHz. Frekuensi ini masih kosong dan menjadi kandidat kuat untuk implementasi 5G, jika ingin segera dikomersilkan.
Terkini Lainnya
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Oppo A15s Resmi Meluncur dengan Helio P35, Ini Harganya
- Pilpres AS Selesai, Cara Retweet di Twitter Kembali Seperti Semula
- Lolos TKDN, Samsung Galaxy S21 Segera Masuk Indonesia?
- Indonesia Kembangkan Open RAN, Teknologi Seluler Hemat Biaya
- Bitcoin Pecahkan Rekor, Tembus Rp 283 Juta Per Keping