Pilpres AS Selesai, Cara Retweet di Twitter Kembali Seperti Semula

- Setelah sempat berubah demi meredam peredaran misinformasi di masa pemilu presiden Amerika Serikat, Twitter akhirnya mengembalikan cara me-retweet twit seperti semula.
Pengguna Twitter kini bisa langsung me-retweet tanpa harus mengosongkan "quote tweet" (mengutip twit) lebih dulu. Twitter mengumumkan perubahan ini lewat akun resminya.
Baca juga: Mulai Hari Ini Pengguna Twitter Tak Bisa Retweet seperti Biasa, Ini Alasannya
"Kami ubah kembali. Sekarang Anda bisa memilih Retweet atay Quote Tweet, seperti yang Anda lakukan sebelumnya," tulis akun resmi Twitter, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (17/12/2020).
We’re switching back. You can now choose to Retweet or Quote Tweet the way you did before. #
— Twitter (@Twitter) December 16, 2020
Dari pantauan KompasTekno, pengguna Twitter mobile sudah bisa menggunakan retweet dengan cara lama. Sementara Twitter untuk desktop atau web, masih harus "dipaksa" mengutip kicauan.

Perusahaan mikroblogging itu mengatakan bahwa perubahan retweet hanya sementara, menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat 3 November lalu.
Dengan mengarahkan pengguna ke retweet with quote, Twitter berharap pengguna bisa mempertimbangkan dengan lebih bijak tentang apa yang akan mereka twit ulang atau justru mereka ingin menambah pandangan mereka sendiri terhadap suatu isu.
Baca juga: Seperti Vine, Periscope Akhirnya Ditutup Twitter
Namun harapan itu ternyata meleset. Dalam kicauan terbaru akun Twitter Support, Twitter mengakui bahwa penggunaan quote tweet meningkat.
"45 persen dari mereka (yang melakukan retweet) hanya menyertakan penegasan satu kata dan 70 persen di antaranya menulis kurang dari 25 karakter," tulis Twitter.
Our goal with prompting QTs (instead of Retweets) was to encourage more thoughtful amplification. We don’t believe that this happened, in practice. The use of Quote Tweets increased, but 45% of them included single-word affirmations and 70% had less than 25 characters. (2/4)
— Twitter Support (@TwitterSupport) December 16, 2020
Meskipun "quote tweet" meningkat, tapi Twitter juga mencatat adanya penurunan keseluruhan retweet (baik retweet maupun quote tweet) sebesar 20 persen.
Twitter mengatakan akan terus fokus mengembangkan fitur agar penggunanya lebih bijak sebelum menyebarluaskan informasi. Termasuk saran "baca dulu sebelum retweet".
Pilpres AS sendiri kini sudah usai dengan ditetapkannya kemenangan Joe Biden dalam perolehan suara elektoral beberapa hari lalu.
Terkini Lainnya
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Cara Download WhatsApp di Laptop Windows 10
- Samsung Galaxy A06 5G Meluncur, Jaminan Update OS 4 Generasi
- Cara Bikin Ucapan Menyambut Ramadhan 2025 Otomatis via Meta AI WhatsApp
- HP Samsung Ini Mendominasi Dipakai Carat di Konser Seventeen Bangkok
- Lolos TKDN, Samsung Galaxy S21 Segera Masuk Indonesia?
- Indonesia Kembangkan Open RAN, Teknologi Seluler Hemat Biaya
- Bitcoin Pecahkan Rekor, Tembus Rp 283 Juta Per Keping
- Demo Buruh di Pabrik iPhone Rusuh, Ribuan iPhone Dijarah
- Tersandung Regulasi Anti-monopoli, Alibaba dan Tencent Didenda Rp 1 Miliar