cpu-data.info

Pendiri Instagram Jadi Kandidat CEO TikTok

Ilustrasi TikTok dalam konflik AS-China.
Lihat Foto

Perusahaan induk TikTok, ByteDance dikabarkan tengah melirik pendiri Instagram untuk dijadikan sebagai CEO baru TikTok, menggantikan Kevin Mayer yang telah mengundurkan diri.

Laporan ini datang dari media AS, The New York Times pada Kamis (17/9/2020), yang menyatakan bahwa TikTok sedang mendekati Co-founder Instagram, Kevin Systrom untuk dijadikan sebagai CEO TikTok yang baru.

Pembicaraan antara TikTok dengan Systrom masih dalam tahap awal, belum ada kesepakatan antara keduanya, demikian laporan surat kabar AS itu.

Baca juga: Drama di Balik Hengkangnya Dua Pendiri Instagram dari Facebook

Systrom mendirikan Instagram pada 2010 dan menjabat sebagai CEO setelah Instagram diakuisisi oleh Facebook. Belakangan Systrom dan pendiri Instagram lainnya, Mike Krieger mundur dari Facebook pada September 2018.

Sementara CEO TikTok sebelumnya, Kevin Mayer telah mundur pada akhir Agustus lalu. Mayer mengatakan bahwa serangkaian perubahan pada struktur kepemimpinan TikTok telah mendorongnya untuk mengajukan pengunduran diri.

"Dalam beberapa pekan terakhir, karena lingkungan politik telah berubah drastis, saya telah merenungkan hal apa yang perlu dilakukan untuk perusahaan dan apa arti peran besar saya," tulis Mayer dalam sebuah e-mail pada Agustus lalu.

Langkah itu nampaknya juga berkaitan dengan perseteruan antara pemerintah AS dan China terkait pemblokiran aplikasi TikTok di AS yang masih terus berlanjut.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa, tuntutan yang dilayangkan oleh TikTok kepada Trump terkait executive order (perintah eksekutif), kini mendapat tanggapan baru dari Pemerintah AS.

Baca juga: CEO TikTok Kevin Mayer Mundur Setelah 100 Hari Menjabat

Departemen Keuangan AS kabarnya telah memberikan revisi laporan terbaru kepada perusahaan induk TikTok, ByteDance terkait pemblokiran aplikasi TikTok di negara tersebut.

Berdasarkan laporan dari New York Times, beberapa revisi dimaksudkan untuk membahas bagaimana data dan kode sumber TikTok akan ditangani dan diamankan langsung oleh AS.

Terlepas dari hal itu, Trump mengatakan bahwa dirinya merasa keberatan dengan gagasan ByteDance untuk tetap mempertahankan saham mayoritas di TikTok.

"Dari sudut pandang ByteDance, kami tidak suka dengan keputusan itu," kata Trump seperti dikutip KompasTekno dari CNBC, Jumat (18/9/2020).

Sebab, keputusan ByteDance tersebut dianggap bertentangan dengan pernyataan Trump sebelumnya yang mengatakan bahwa satu-satunya solusi untuk melarang TikTok
beroperasi di AS yaitu dengan menjual atau memindahalihkan bisnisnya kepada perusahaan AS.

Baca juga: TikTok Dikabarkan Jatuh ke Tangan Oracle, Pinangan Microsoft Ditolak

Namun hal ini masih menjadi pertimbangan yang cukup rumit, lantaran ByteDance dianggap sebagai perusahaan swasta yang kabarnya didukung oleh investor asal AS.

Beberapa waktu lalu, TikTok sendiri telah memutuskan untuk bermitra dengan Oracle yakni perusahaan pengembangan perangkat lunak (software) yang berbasis di Silicon Valley, AS.

Kesepakatan dengan Oracle disebut tidak akan berstruktur layaknya penjualan secara langsung. Alih-alih demikian, Oracle bakal ditunjuk sebagai "mitra teknologi terpercaya" yang akan membantu menjalankan operasional TikTok di AS dengan teknologi cloud miliknya.

Meski begitu, Trump dan anggota kabinet Pemerintahan AS lainnya masih membicarakan soal kesepakatan Oracle dan TikTok tersebut.

Trump pun belum memberikan keterangan resmi apakah Pemerintah AS akan menyetujui kesepakatan itu atau tidak.

Kini, peran Mayer di TikTok sementara akan diambil alih oleh General Manager TikTok di Amerika Utara, Vanessa Pappas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat